(Minghui.org) Rapat umum di depan Konsulat Tiongkok di San Fracisco pada 25 September 2019, praktisi Falun Gong mengecam para preman Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Hong Kong, yang menyerang praktisi Liao Qiulan di Lai Chi Kok, Hong Kong, pada 24 September. Dua pria mengenakan pakaian hitam dan wajah mereka ditutupi dengan topeng hitam. Mereka menyerang Liao dengan tongkat yang biasanya digunakan oleh polisi.
Praktisi Falun Gong di San Francisco Bay Area berkumpul di depan Konsulat Tiongkok pada 25 September 2019. Mereka mengecam para preman PKT di Hong Kong menyerang seorang praktisi.
Komentator Lan Shu berkata, “Liao diserang pada sore hari setelah dia mengunjungi Kantor Polisi Cheung Sha Wan untuk mengajukan izin pawai pada tanggal 1 Oktober, Hari Kemerdekaan PKT.
Dalam tiga menit setelah meninggalkan kantor polisi, dua preman menyerangnya. Kepalanya dipukuli berkali-kali dan berdarah.”
Dia mengatakan praktisi Falun Gong di Hong Kong telah mengadakan pawai dan rapat umum pada tanggal 1 Oktober setiap tahun selama lebih dari satu dekade. Masyarakat Hong Kong mengetahui kegiatan praktisi adalah damai.
Lan Shu menjelaskan tujuan pawai ini adalah mengekspos penganiayaan kejam oleh PKT terhadap praktisi Falun Gong yang berlatih Sejati-Baik-Sabar serta menyerukan akhiri penganiayaan. Dia mengutuk serangan kekerasan tersebut di Hong Kong.
Wu Junxiang, seorang praktisi Falun Gong dari San Francisco Bay Area, berkata, “Praktisi Falun Gong melakukan protes damai terhadap penganiayaan selama dua dekade terakhir. Serangan berdarah dan kejam ini terhadap seorang praktisi Falun Gong di Hong Kong menyoroti watak asli PKT.”
Rachel, praktisi Falun Gong dari Hong Kong berkata, “Saya tinggal di Hong Kong selama 16 tahun. Hong Kong sekarang benar-benar berbeda dari sebelum dikendalikan oleh PKT.”
Dia mengatakan PKT telah menyusup ke Hong Kong secara luas. PKT juga menyusup ke seluruh dunia melalui internet dan aspek lainnya. Dia merasa semua orang harus berdiri dan memprotes PKT.