(Minghui.org) Saya telah membaca banyak artikel berbagi pengalaman di situs web Clearharmony yang ditulis oleh para praktisi dari seluruh dunia, tetapi saya tidak pernah menemukan jawaban bagaimana mengenali konsep buruk dan melepaskannya. Saya ingin sharing bagaimana saya mengenali dan melepaskan keterikatan pada konsep buruk ini.
Saya merasa konsep tidaklah sulit untuk ditemukan, karena ketika mereka muncul, hati kita menjadi gelisah, dan kita mulai menjadi tidak rasional. Dengan kata lain, kita tidak selaras dengan Zhen-Shan-Ren (Sejati-Baik-Sabar). Ketika konsep ini muncul ke permukaan, benar-benar membuat kita jadi "boneka", karena sifat iblis mereka bekerja melalui kita, melucuti kita dari kemanusiaan kita, dengan demikian membuat kita tidak rasional.
Jika praktisi lain, atau bahkan bukan praktisi, memberi tahu sesuatu yang tidak kita sukai, itu dapat menggerakkanhati kita, dan menyebabkan kita segera jatuh dari keharmonisan dan menjadi gelisah. Dalam kasus seperti itu, bukanlah pihak lain yang menyebabkan masalah, tetapi karena konsep yang berada dalam diri kita. Guru berkata,
“Itulah mengapa saya katakan pada kalian bahwa kapanpun suatu masalah terjadi atau ketika kalian merasa tidak enak di hati, kalian harus melihat ke dalam diri kalian sendiri untuk mencari penyebabnya.” (Cearamah Fa di Konferensi di Singapura)
Dengan kata lain, kunci menyelesaikan rintangan dan masalah ada di tangan kita sendiri, bukan di tangan orang lain.
Tak peduli siapa yang memberi tahu kita sesuatu yang membuat kita gugup, tegang, atau frustrasi, bukan berarti pihak lain ingin menimbulkan kemarahan, atau menghina, atau menyakiti kita, tetapi konsep di dalam diri kita lah yang membuat kita jengkel, menyebabkan kita tidak rasional. Ada pepatah di Hungaria: “Anda menarik pelatuk yang tepat — sepertipada granat!” Banyak yang tidak mengerti apa artinya. Ini berarti bahwa pihak lain telah menyentuh konsepnya, yang mengguncang kita dan menyebabkan kita menjadi tidak rasional. Ketika tekanan darah kita melonjak karena suatu alasan, itu juga hanya disebabkan oleh konsep internal, misalnya ketika kita marah, takut, atau khawatir — tidak ada habisnya. Kebencian, ketakutan, dan kecemasan sebenarnya disebabkan oleh konsep negatif di dalam diri kita dan ini bukanlah diri kita yang sejati.
Saya telah menyadari bahwa konsep buruk initelah menyebabkan rasa sakit, kesulitan, dan ketidaknyamanan, baik ketika seseorang mendorongnya ke permukaan maupunsaatmereka dilenyapkan. Ketika kita menyingkirkan mereka, konsep itu sebenarnya menangis dan mengeluh, karena mereka takut bahwa mereka akan mati dan dimusnahkan. Dalam hal ini, hati kita terasa berat dan menyebabkan kesulitan lagi. Pada saat-saat seperti itu, betapa pun buruknya perasaan saya, saya tahu bahwa saya akan berhasil memusnahkannya.
Tetapi itu belum semuanya, karena setelah serangkaian ujian yang berhasil dilewati, Guru terus mendorong karma ke luar yang telah kita kumpulkan selama bertahun-tahun, yang juga menyakitkan. Ketika saya melintasi masa penghapusan karma yang menyakitkan, saya selalu mengingat bahwa itu sebenarnya adalah hal yang baik dan saya telah menyingkirkan banyak karma kotor lainnya.
Kita seharusnya tidak menyalahkan pihak lain ketika konsep kita muncul ke permukaan. Bahkan mereka mungkin juga tidak memerhatikan bahwa salah satu konsep buruk kitatelah tersentuh.
Guru berkata bahwa kita harus berterima kasih kepada pihak lain karena telah mengungkap konsep buruk kita, sebenarnya ia telah membantu kita untuk melepaskannya.
Melepas Adalah Mudah bagi Saya!
Jika saya tidak menyukai sesuatu, misalnya, saya langsung tahu itu mungkin karena konsep yang mengusik hati sayatelah muncul.
Suatu kali, ketika seseorang memarkir kendaraannya di area berumput di bawah jendela saya, saya menjadi sangat kesal. Saya segera tahu bahwa Guru telah mengatur kejadian ini sehingga saya dapat melepaskan beberapa konsep itu. Terjadi beberapa kali, dan saya harus melepaskan keterikatan pada konsep itu beberapa kali. Setelah itu, saya tidak emosi lagi. Setelah berhasil melewati ujian, hal demikian tidak terjadi lagi.
Di waktu lain, saya meminta seorang rekan praktisi untuk membelikan saya cappuccino, karena saya kedinginan, dan juga karena kesulitan bahasa saya tidak bisa membeli sendiri. Ini terjadi setelah konferensi Fa. Tapi dia lupa. Tentu saja, ini bukan kebetulan. Gurutelah mengaturnya! Lalu saya berkata kepada konsep itu, "Jika kamu tidak senang bahwa kamu tidak mendapatkan cappuccino, maka saya akan membiarkanmu pergi! Saya tidak membutuhkanmu, dan dijamin saya tidak akan merindukanmu! Saya akan menyerahkanmu ke tangan Guru!”Saya biasa mengatakan hal serupa selama proses melepas. Saya kemudian tidak merasa menginginkan cappuccino hangat lagi. Itu sangat sederhana.
Di lain waktu seorang wanita muda sedang berbicara dengan pacarnya di belakang saya di dalam bus, tetapi suaranya demikian mengusik -membuat saya bahkan ingin menutupi telinga saya saat melakukan proses melepas konsep beberapa kali. Ketika saya sudah melepaskan konsep tersebut, saya merasakan bahwa suaranya tidak lagi mengganggu.
Saya tidak suka menemui seseorang karena dia selalu berbicara tiadahenti-hentinya. Ketidaksukaan ini disebabkan oleh keterikatan yang muncul ke permukaan. Saya menghadapinya beberapa kali, dan selalu melepas keterikatan setiap waktu. Dia sekarang tidak lagi mengganggu saya, dia bahkan tampaknya tidak banyak bicara seperti sebelumnya.
Satu keluarga dengan anak kecil yang berisik tinggal di atas apartemen saya. Mereka berlarian di sekeliling apartemen, melempar bola dan lainnya, kadang-kadang sampai plafon bergetar. Saya tahu itu semua untuk saya! Saya menjadi waspada (ketika Guru mengeluarkan karma saya, saya berada di tempat tidur) bahwa saya tidak lagi terganggu oleh anak-anak yang berlarian.
Ada juga konsep yang saya sebut "konsep tidak suka" yang tidak sekuat lainnya, seperti konsep akan kepentingan diri sendiri, emosi, hal-hal yang tidak disukai, dan lainnya, namun tidak boleh diabaikan. Jadi harus memerhatikan setiap hal kecil!
Kita perlu melihat apakah pikiran kita merupakanpikiran manusia atau dewa. Kita harus memerhatikan apakah pikiran itu sesuai atau tidak sesuai dengan Fa, maka kita harus melepaskannya jika tidak sesuai.
Ketika konsep itu menyarankan pemikiran yang berdampak buruk, maka seseorang akan selalu dipenuhi dengan perasaan tidak menyenangkan karena memiliki pikiran negatif. Kita tahu bahwa pikiran negatif dikaitkan dengan perasaan negatif, sementara pikiran positif berefek pada kita dengan cara yang positif, yang mungkin membuat suasana hati kita lebih baik. Ini menunjukkan anda tengah menghadapi konsep. Ada juga konsep yang tidak menginginkan kita berlatih, tetapi lebih mengutamakan beberapa kegiatan manusia biasa. Dalam kasus seperti itu, kita harus segera menangkap dan memusnahkannya.
Jadi tidak mudah untuk berkultivasi, tetapi itudapat dilakukan!
Saya telah mengalami beberapa kali selama bertahun-tahun bahwa konsep yang telah saya lepaskan dalam kultivasi benar-benar tidak muncul kembali dan tidak ada yang tertinggal. Seperti yang saya biasa katakan, “Saya akan membiarkan kamu pergi! Dijamin, saya tidak akan merindukanmu! Saya akan menyerahkanmu di tangan Guru! "
Bahkan, saya merasa lebih bebas setelah melepaskan konsep, dan hidup saya menjadi jauh lebih tidak melelahkan dari sebelumnya. Salah satu ujian pertama adalah melepaskan konsep penyakit, dan sejak itu saya benar-benar bebas dari penyakit. Saya menggambarkan konsep sebagai pengganggu yang mengerumuni tubuh saya seperti kutu, dan jika kita tidak memusnahkannya, mereka akan menciptakan karma. Saya kemudian memutuskan bahwa saya tidak membutuhkan hal yang menjijikkan seperti itu, dan dengan mudah melepaskan mereka pergi. Seperti yang Guru jelaskan kepada kita, jika kita tidak menyingkirkan mereka, mereka akan menguasai kita, yang telah mereka lakukan sebelum kita berkultivasi, dan karena itulah kita buta seperti kelelawar, karena mereka menyembunyikan kebenaran dari kita.
Saya berada dalam kondisi di mana saya tidak selaras dengan Fa, dan saya segera mengetahui bahwa itu disebabkan oleh konsep parasit di dalam diri saya, jadi saya segera melepaskannya. Sekarang sudah cukup hanya mengatakan, "Saya membiarkan kamu pergi," karena Guru tahu bahwa saya benar-benar berharap itu disingkirkan dari diri saya. Bahkan jika saya sedang berbicara dengan seseorang dan tersentuh oleh suatu konsep, itu sudah cukup untuk mengatakan, "Saya membiarkanmu pergi!"
Saya memberi tahu Guru di masa lalu bahwa saya sama sekali tidak ingin menyisakan konsep apa pun dalam diri saya. Saya benar-benar dan serius mengatakannya, saya tidak lagi memiliki masalah untuk membiarkan mereka pergi. Jika seorang praktisi dengan tulus ingin melenyapkan konsep buruk, maka metode ini benar-benar berfungsi.
Jika Pikiran Lurus Kita Kuat, Segalanya Mungkin
Saya ingin memberi tahu praktisi baru bahwa pada awal kultivasi Anda mungkin mengalami kesulitan mencari ke dalam. Saya menghabiskan banyak waktu, tanpa terbayang konsep apa yang perlu dilenyapkan. Saya kemudian menyadari bahwa tidak penting untuk mengetahui konsep apa persisnya, tetapi masih penting untuk melenyapkannya. Ada begitu banyak konsep, beberapa darinya tidak memiliki nama. Menariknya, ketika saya tidak mengkhawatirkannya, terkadang konsep yang telah dilenyapkan datang ke pikiran. Keponakan kecil saya menyelesaikannya dengan kepolosan anak kecil, dengan mengatakan, "Apa pun yang menyakitkan saya, saya lepaskan!"
Ketika saya pergi bekerja atau berbelanja, saya selalu merasa segar dan siap untuk pergi, dan meskipun berusia 72 tahun, saya merasa seolah-olah saya berusia tiga puluhan. Saya dapat melakukan pekerjaan saya hanya dengan separuh waktu dan upaya. Jika seseorang mengatakan hal ini kepada saya sepuluh tahun yang lalu, saya tidak akan memercayainya. Di luar apartemen, saya tidak memiliki masalah, tetapi begitu saya menjejakkan kaki di dalam, Guru akan mengambil tindakan dan mendorong karma keluar dari saya. Saya kira itulah sebabnya terkadang sangat sulit untuk melakukan latihan dan meditasi.
Guru berkata:
“…..sepatah kata yang anda ucapkan dengan pikiran lurus yang kokoh, niscaya dapat segera mencerai-beraikan kejahatan…” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Internasional Amerika Serikat Barat)
“Saya pernah mengatakan bahwa pikiran manusia juga adalah materi. Benda yang anda pikirkan bahkan bisa terwujud, perkataan yang anda ucapkan, benda yang disebutkan semua juga berbentuk.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Amerika Serikat Timur, New York 1999)
Saya memasukkan dua kutipan ini di komputer saya beberapa tahun lalu. Namun, jika ada masalah, saya biasanya berkata, “Tidak ada masalah! Tidak perlu khawatir!"Jadi masalahnya akan hilang dengan sendirinya.
Kutipan dari Fa Shifu ini telah membantu saya berkali-kali ketika memandang masalah dari sudut pandang dewa dan menyelesaikannya sebagai pengikut.
Contohnya, tiga tahun yang lalu adik lelaki saya pulang dalam kondisi mabuk ketika ada anak-anaknya. Dia memecahkan monitor saya setelah saya mengatakan, "Apakah itu contoh yang ingin kamu berikan kepada anak-anakmu?" Anehnya, saya kemudianmenempel potongan-potongan layar monitor menjadi satu, dan meskipun masih ada bagian yang tertinggal, saya berkata ke monitor, “Kamu baik-baik saja! Kamu sehat dan berasimilasi dengan Fa!”Secara ajaib, monitor telah berfungsi dengan baik sejak saat itu. Hal yang sama terjadi dengan mesin cuci, saya mengatakan hal yang sama dengan yang saya katakan pada monitor. Saya tidak mengalami masalah dengan mesin cuci sejak itu, karena saya tidak punya kekhawatiran di dalam hati saya.
Sebagai manusia biasa saya mengalami berulang kali bahwa ketika saya tidak khawatir mengenai sesuatu, masalah selalu dapatterselesaikan. Sering kali saya bertanya-tanya bagaimana itu bisa terjadi karena saya tidak melakukan apa pun untuk menyelesaikannya. Sebagai praktisi Xiulian, saya tahu bahwa kunci untuk menyelesaikan masalah adalah saya tidak mengkhawatirkan masalah itu.
Saya berharap pengalaman saya dapat membantu rekan lain. Saya berharap yang terbaik untuk para praktisi di jalur kultivasinya.