(Minghui.org) Lebih dari 30 praktisi Falun Gong, termasuk sejumlah keluarga, di Kota Changchun dan area lain di Provinsi Jilin, ditangkap pada bulan Agustus 2019.
Paling sedikit 15 praktisi masih ditahan, dan sedang menghadapi penuntutan setelah penangkapan mereka disetujui.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah ajaran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Polisi mengawasi kegiatan harian para praktisi melalui telepon mereka, internet, dan kamera pengawas selama berbulan-bulan sebelum melakukan penangkapan.
Sepuluh Anggota Keluarga tersebut Diteror Terus oleh Polisi, Salah Satunya Masih Ditahan
Han Jianping dan istrinya Sun Yanxia adalah para praktisi Falun Gong dari Kabupaten Nong’an, Provinsi Jilin. Mereka hidup di rumah putri mereka Han Xue di Kota Changchun selama musim panas pada 2019.
Ponakan mereka Gao Hongyu yang keluarganya terdiri dari tiga orang bermalaman di rumah Han Xue pada tanggal 14 Agustus 2019.
Han pergi ke pasar pada awal pagi tanggal 15 Agustus 2019, saat suami Han Xue dan suami Gao meninggalkan rumah sedikit lebih terlambat untuk sarapan. Saat dua pria lebih muda keluar dari gedung apartemen, sejumlah petugas polisi pakaian bebas menyergap mereka dan mendorong mereka ke sebuah mobil cat polos, dan memborgol tangan mereka di bagian belakang.
Polisi mengaku berasal dari Departemen Kepolisian Kabupaten Lishu, tetapi mereka tidak memperlihatkan lencana mereka.
Sejumlah polisi mengetuk pintu rumah Han Xue sekitar jam 7.30 pagi. Lebih dari puluhan petugas polisi bergegas masuk, semua berpakaian bebas, saat dia membukakan pintu. Dua dari mereka secara tegas memperlihatkan lencana mereka dan memberitahunya bahwa mereka berasal dari Departemen Kepolisian Kabupaten Lishu.
Sun, Han Xue, dan Gao dipaksa untuk tinggal di ruang keluarga. Putri Han Xue yang berusia 9 tahun dan putra Gao yang berusia 8 tahun dibawa ke salah satu tempat tidur. Polisi lalu menggeledah seluruh rumah. Sementara itu, polisi mempertanyakan Han Xue mengenai keluarganya dan Gao.
Lalu, paling sedikit sepuluh petugas kepolisian tiba. Mereka berasal dari Kantor Polisi Guojiadian dan Kantor Polisi Yushutai.
Adik perempuan Han Xue, Han Shuang, datang pada jam 8 pagi bersama putranya yang berusia dua tahun. Polisi segera mengelilinginya dan menahan dia dan putranya dalam satu ruangan. Mereka mencoba membuka teleponnya untuk memancing suaminya datang. Putra Han Shuang ketakutan hingga tidak mau berhenti menangis.
Sun mulai merasa sakit setelah jam 9 pagi. Han Xue mencoba merawat ibunya tetapi seorang petugas polisi wanita menamparnya di wajah. Polisi menanyai dokter, yang telah datang bersama mereka, untuk memeriksa Sun. Setelah dokter mengatakan bahwa Sun tidak sakit parah, polisi mengabaikan kondisinya meski dia merasa sangat sengsara.
Polisi membawa Han Xue ke ruang makan dan mencoba memaksanya menyerahkan alamat rumah orang tuanya. Han Xue menolak, mereka bahkan mencoba untuk memukulinya tetapi berhenti setelah dia secara kuat memrotes.
Han Jianping pulang ke rumah setelah jam 10 pagi dan dia segera disergap pas dia masuk ke dalam. Mereka mengambil kunci-kuncinya dan uang di dalam sakunya dan memborgol kedua tangannya ke belakang.
Polisi lalu beralih ke putri Han Xue yang berusia 9 tahun. Mereka menipu dan mengancamnya, memaksanya memberitahu alamat kakek nenek-nya. Gadis itu takut polisi akan menyakiti ibunya jadi memberitahu alamatnya. Polisi mencoba diam-diam membawanya ke mobil untuk pergi ke rumah kakek-neneknya. Tetapi bibinya, Han Shuang, melihatnya dan menjerit-jerit untuk mencegah mereka. Hang Xue mendengar keributan itu, merasa marah dan cemas, dia mulai cekcok dengan polisi. Mereka memborgolnya dan terpaksa membawa putrinya kembali ke rumah.
Polisi membawa Han ke rumahnya sendiri. Mereka menggeledah tempat itu dan menyita banyak barang pribadi. Han dibawa ke Departemen Kepolisian Kota Siping setelah itu.
Setelah Han dibawa pergi, polisi menyita banyak barang dari rumah Han Xue, saat mereka akan pergi sekitar jam 1 siang, mereka mencoba membawa Sun pergi meski dia masih sangat lemah, Hang Xue dan Gao mencoba untu menghalangi mereka tetapi polisi menyeret mereka ke mobil dulu. Lalu Sun diseret keluar. Tiga wanita ini dibawa ke Departemen Kepolisian Kota Siping.
Suami dari Han Xue dan Gao dibebaskan dari mobil polisi pada waktu yang bersamaan, setelah ditahan selama lima jam.
Sun bersama putrinya, Han Xue, diinterogasi secara terpisah di ruang bawah tanah. Meski Sun sedang sakit, dia diborgol ke kursi dan diinterogasi.
Sun, Han Xue, dan Gao dikirim ke Pusat Penahanan Kota Siping pada malam itu. Gao yang bukan seorang praktisi Falun Gong, dibebaskan setelah dia menanda-tangani surat jaminan.
Han Xue mengalami sakit kepala parah pada tanggal 18 Agustus. Dia muntah beberapa kali di pagi hari dan terlihat pucat. Dia dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa dan kemudian kembali ke pusat penahanan. Dia ditahan hingga tanggal 30 Agustus meski mengalami masalah kesehatan. Polisi memberitahunya bahwa dia ditahan karena dia memublikasikan sebuah artikel di situs web Minghui yang mengekpos penganiayaan terhadap kedua orang tuannya, meski dia sendiri tidak berlatih Falun Gong.
Sun lalu dibebaskan setelah kondisinya menurun.
Sembilan Orang dari 4 Keluarga Dekat Ditangkap
Meng Xiangqi, 34 tahun dan istrinya, Yu Jianping, adalah praktisi Falun Gong asal Kota Siping. Banyak anggota keluarga mereka yang berlatih Falun Gong.
Lebih dari 20 petugas polisi mendobrak masuk rumah Meng pada jam 7.40 pagi tanggal 15 Agustus. Mereka menangkap Meng dan kedua mertuanya, Yao Deyi dan Fu Guihua, yang keduanya adalah praktisi, tinggal bersama mereka waktu itu.
Yu Jianping dan bayi tiga bulan mereka ditinggal di rumah sendirian.
Polisi juga mendobrak masuk ke dalam rumah Wang Kemin pada awal pagi hari itu. Mereka menangkapnya dan istrinya Wang Fengzhi. Putra mereka Wang Dongji dan menantu wanita Yu Jianli (saudari Yu Jianping) berada di rumah mereka dan juga ditangkap -- mereka berempat adalah praktisi Falun Gong.
Polisi menggeledah tempat itu dan pergi setelah jam 8 pagi. Rumah Wang Dongji dan Yujianli di Kota Changchun digeledah juga.
Ibu Meng, Wang Guizhen, ditangkap di rumah pada hari yang sama, dan ayahnya Meng Fanjun ditangkap di tempat kerjanya.
Karena Meng Xiangqi menolak melepaskan Falun Gong, polisi mencari istrinya Yu Jianping dan memintanya untuk meyakinkan suaminya. Yu menolak.
Menantu dan Mertua Ditangkap
Pada awal pagi tanggal 15 Agustus, lima belas petugas polisi berseragam bebas mendobrak masuk rumah Cui Guixiang di Kota Gongzhuling, Provinsi Jilin. Mereka membangunkannya, bersama dengan suaminya, putri mereka Qi Hongmei, yang sedang berkunjung dengan cucu mereka yang berusia 18 bulan, dan anggota keluarga lainnya.
Polisi menggeledah tempat Cui selama empat jam dan menyita sebuah laptop dan materi-materi Falun Gong lainnya. Mereka lalu menangkap Cui, meski fakta bahwa dia terluka di bagian pundak beberapa hari sebelumnya dan memiliki sepuluh jahitan.
Saat menantu pria Cui mencoba untuk menghentikan polisi membawanya, polisi menahannya dan mengancamnya untuk tidak terlibat.
Polisi lalu membawa Qi bersama anaknya dan membawa mereka pulang ke rumah dengan mobil di Kota Dehui, Provinsi Jilin, dan menggeledah rumahnya juga.
Pada waktu bersamaan, polisi pergi ke ibu mertua Qi, rumah Liu Dongying dan menangkapnya.
Suami Liu, Wu Baojun, tidak ada di rumah dan polisi mengancam keluarganya untuk menyakinkannya menyerahkan diri, atau dia akan ditambahkan ke dalam Daftar Pencarian Orang.
Kedua keluarga tidak diberitahu setelah itu pada hari yang sama bahwa Cui dan Liu akan ditahan selama 15 hari dan dibebaskan pada tanggal 30 Agustus.
Cui mengalami sejumlah masalah kesehatan selama penahanan. Keluarganya mencoba untuk mengunjunginya tetapi tidak diizinkan. Beberapa hari kemudian, kedua keluarga diberitahu bahwa keduanya telah dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Siping.
Kedua keluarga pergi ke kantor polisi dua kali untuk meminta agar mereka dibebaskan pada tanggal 27 Agustus dan 9 September, tetapi tidak berhasil. Mereka masih tidak diperbolehkan mengunjungi kedua praktisi ini.
Penangkapan Berulang Kali di Keluarga Jiang
Jiang Hong bersama istrinya Wang Fenghua berdua adalah asli dari Kota Linjiang, Provinsi Jilin, dan sedang tinggal di Kota Changchun. Keduanya ditangkap di Changchun pada tanggal 19 Agustus dan ditahan di Kabupaten Lishu selama 15 hari.
Pasangan ini dikembalikan ke Departemen Kepolisian Kota Linjiang pada tanggal 2 September. Polisi menyita kartu identitas, kartu bank, dan telepon seluler mereka.
Di departemen kepolisian, Jiang dan Wu bertemu putra mereka, ibu Jiang, dan dua orang saudara laki-laki, Jiang Tao dan Jiang Hui, yang juga ditangkap di Changchun dan dibawa ke Linjiang untuk interogasi.
Ibu dan saudaranya Jiang Tao dibebaskan pada malam itu.
Jiang Hong, putranya, dan saudara laki-lakinya yang lain Jiang Hui dikirim ke Pusat Penahanan Baishan.
Penangkapan Lagi
Para praktisi lain ditangkap pada bulan Agustus 2019 termasuk Zhang Shaoping asal Siping, Tang Qiucheng asal Yushu, Li Changkun asal Changchun, Jiang Xueyan, Fu Caide, Li Zhiling, dan Guan Lixin. Sejumlah nama para praktisi tidak diketahui. Total penangkapan yang dikonfirmasi adalah 30 orang.
Kebanyakan praktisi yang ditangkap pertama-tama diberikan 15 hari penahanan, tetapi beberapanya masih ditahan dan menghadapi penuntutan lebih jauh.
Wang Mingshan, kepala Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Lishu, dan bawahannya, instruktur Zhang Xikun, berencana, mengarahkan, dan mengekseusi seluruh proses. Banyak petugas polisi berpartisipasi dalam penangkapan diberikan penghargaan.
Laporan Terkait dalam Bahasa Inggris:
Siping City, Jilin Province: 18 Falun Gong Practitioners Arrested for Their Faith in One Day
Siping City, Jilin Province: Nine Falun Gong Practitioners Arrested for Their Faith in One Day
Laporan Terkait dalam Bahasa Mandarin: