(Minghui.org) Para praktisi Falun Gong berpartisipasi dalam Festival Granny Smith, 18-19 Oktober 2019. Acara terkenal ini adalah perayaan terbesar di Distrik Eastwood Sydney dan menarik lebih dari 80.000 orang. Selama acara akhir minggu, para praktisi berpartisipasi di pawai, dan memperagakan latihan gerakan.
Para penonton dengan hangat memberikan tepuk tangan pada para barisan para praktisi selama Festival Granny Smith, 18-19 Oktober 2019.
Tian Guo Marching Band terkenal, Barisan Genderang Pinggang, dan kendaraan yang dihiasi dengan indah dipuji oleh para penonton pawai. Banyak orang mengambil foto dan video dari barisan para praktisi.
Anggota Dewan Trenton Brown senang melihat para praktisi berpartisipasi dalam acara-acara ini. Dia memuji prinsip Sejati-Baik-Sabar dari ajaran ini.
Anggota Dewan Trenton Brown dari Kota Ryde mengambil sejumlah foto dari kelompok pawai para praktisi dan berkata dia akan memuatnya di media sosial. Dia berkata dia sangat senang melihat para praktisi Falun Gong berpartisipasi dan mengagumi gaya yang indah dan elegan dari mereka. Dia berkata dia juga menghargai melihat latihan bersama mereka di Eastwood Park setiap paginya. Dia merasa sangatlah bagus Falun Gong bisa dilatih di seluruh dunia dan dia sedih akan penganiayaan dari Partai Komunis Tiongkok. Dia memuji prinsip Sejati-Baik-Sabar dari para praktisi dan perlawanan damai mereka terhadap penganiayaan.
Bapak John F. Booth (kanan), managing editor dari Weekly Times dan fotografer Ulrike.
Bapak John F. Booth, managing editor dari Weekly Times, menghadiri perayaan ini setiap tahun. Dia berkata bahwa Tian Guo Marching Band dan Barisan Genderang Pinggan sangat fantastis. Dia berkata bahwa dia menghargai energi yang menghangatkan hati, keindahan yang damai, dan ketulusan dari para praktisi. Dia berharap untuk melihat Falun Gong di pawai setiap tahunnya! Ulrike memuji warna yang indah cerah dari kelompok-kelompok Falun Gong.
Lyn berkata Sejati-Baik-Sabar adalah nilai universal.
Lyn, seorang warga setempat, merasa sedih mengetahui penganiayaan brutal dari pengambilan organ terhadap para praktisi. Dia berkata semua orang harus memiliki kebebasan berkeyakinan, dan Sejati-Baik-Sabar adalah nilai universal.
Sunida Belwda berkata dia melihat banyak praktisi yang melakukan latihan gerakan di Eastwood Park dan menghargai nilai kebaikan Falun Gong
Romeo Camela merasa sedih karena penganiayaan.
Setelah Romeo Camela bertemu dengan para praktisi Falun Gong di festival ini tahun lalu, dia mengundang mereka untuk mengajar latihan gerakan di rumah asuh tempat dia bekerja. Dia berkata orang tua di rumah asuhnya menikmati latihan gerakannya, dan berkata bahwa mereka merasa nyaman dan memiliki pikiran yang lebih tajam setelah melakukan latihan gerakan.
Camela juga menulis sebuah petisi kepada pemerintah Australia untuk membantu menyelamatkan seorang ibu dan kakak dari seorang praktisi muda yang dipenjara di Tiongkok. Dia juga berpartisipasi di sebuah peragaan Falun Gong saat dia mengunjungi Roma.
Romeo berkata, “Peragaan Falun Gong sangat damai. Tidak ada kekerasan. Pemerintah Tiongkok terlalu kejam terhadap orang-orang. Mereka seharusnya tidak memperlakukan orang seperti itu. Kita adalah manusia dan satu keluarga. Kita memerlukan kebebasan, kebaikan, dan pemahaman satu sama lain.” Dengan mendengar bahwa Pemerintah A.S berusaha untuk tidak memberikan visa pada para pelanggar HAM, dia berkata pemerintah Australia seharusnya melakukan yang sama, dan penganiayaan seharusnya dihentikan.
Para praktisi memperagakan latihan gerakan di panggung.
Sebagai bagian dari acara-acara ini, para praktisi memperagakan latihan gerakan Falun Gong di panggung. Seorang praktisi memperkenalkan latihan spiritual kuno ini dan mengundang semua orang ke workshop gratis berikutnya.
Warga setempat Kate senang mendengar ada sebuah tempat latihan bersama dekat rumahnya.
Para praktisi memperagakan latihan gerakan dan memperkenalkan Falun Gong di stan informasi mereka.