(Minghui.org) Tian Guo Marching Band Eropa tampil di Yunani untuk pertama kalinya pada tanggal 11-12 Oktober 2019, mempersembahkan empat pertunjukan di Athena.
Tian Guo Marching Band seluruhnya terdiri dari praktisi Falun Gong. Melalui pertunjukan marching band, praktisi berharap masyarakat Yunani akan merasakan manfaat Falun Gong dan mengetahui penganiayaan Falun Gong di Tiongkok.
Tian Guo Marching Band Eropa mempersembahkan empat pertunjukan di Athena, Yunani, pada 11 dan 12 Oktober 2019
Tian Guo Marching Band melakukan pawai di Plaka, bagian bersejarah dari Athena, dan distrik komersial di kota tersebut
Marching band melakukan pawai melalui Plaka, bagian bersejarah dari Athena, pada 11 Oktober, memulainya dari Kotzia Square pada siang hari dan melewati Syntagma Square, Gereja Panagia Kapnikarea, Monastiraki Square. Marching band menyelesaikan rute selama lima jam di Thissio sekitar pukul 17.00.
Praktisi Falun Gong memperkenalkan Falun Gong dan Tian Guo Marching Band dalam bahasa Yunani dan Ingglish di Syntagma Square
Syntagma Square, juga dikenal Constitution Square, adalah alun-alun pusat kota Athena, merupakan tempat penting bagi masyarakat setempat untuk berkumpul dalam perayaan dan peringatan.
Pertunjukan di Monastiraki Square, Athena
Seorang pria Yunani bernama Lanidas ikut dalam pawai. Dia membawa spanduk sepanjang rute hingga akhir, dan walaupun bukan praktisi Falun Gong, dia mengatakan ingin berpartisipasi dalam pawai untuk mendukung Falun Gong serta menentang penganiayaan.
“Tidak bersuara tentang penganiayaan adalah berbahaya. Semua orang harus percaya pada Sejati-Baik-Sabar. Saya percaya ini adalah benar,” kata Lanidas, “Komunis mencuci otak orang dengan berat. Orang-orang seharusnya tidak dianiaya karena keyakinan mereka.”
Monastiraki, bermakna “biara kecil” dalam bahasa Yunani, dan merupakan pasar loak di kawasan bersejarah lama di Athena. Daerah ini dianggap sebagai salah satu distrik perbelanjaan utama di Athena.
Nikos, seorang mahasiswa ilmu politik, sangat menyukai musik Tian Guo Marching Band karena kelompok ini damai serta para pemainnya dalam suasana harmonis. “Sejati, Baik, dan Sabar adalah nilai dunia,” kata Nikos
Seorang wanita merasakan medan energi yang kuat dari pertunjukan. “Musiknya sangat indah. Ini adalah pertama kalinya saya merasakan medan energi di dalam musik. Hati saya merasa sangat senang,” katanya, “Pengambilan organ paksa adalah tragedi. Semua orang berhak atas kebebasan berkeyakinan.”
Riben (kiri), chef dari London, dan Jasper, yang bekerja di perpustakaan, mengatakan semua orang bisa mendapatkan manfaat dari prinsip Sejati-Baik-Sabar. “Banyak penderitaan dan ketidakbahagiaan dalam kehidupan disebabkan orang-orang mengabaikan prinsip bagus ini,” kata Riben