Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi Muda: Dafa Membimbing Saya

1 Des. 2019 |   Oleh seorang praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa dengan keluarga ketika saya masih sangat muda. Meskipun saya tidak memiliki pemahaman tentang kultivasi, jauh di lubuk hati saya tahu bahwa Dafa baik untuk saya.

Saya Menyingkirkan Kecanduan Internet

Teman-teman sekelas saya memperkenalkan game internet kepada saya di kelas empat, dan saya segera ketagihan. Tidak bermain selama beberapa hari akan membuat saya tidak nyaman. Tidak ada internet di rumah, jadi saya bermain di rumah tetangga atau teman.

Menatap layar komputer membuat kepala saya pusing. Saya menyadari beratnya kecanduan ini membuat nilai saya turun drastis. Sebagai seorang praktisi Falun Dafa, saya bertekad berhenti bermain game komputer. Ada beberapa kali saya tidak bisa mengendalikan diri dan akhirnya menyesal. Guru pasti telah melihat pikiran lurus saya dan saya segera berhenti bermain.

Di sekolah menengah, karena penasaran, saya mengklik tautan porno. Sejak itu, saya secara teratur mencari gambar-gambar semacam ini di internet. Beberapa bulan kemudian, ketika saya mengambil buku Dafa, saya tidak bisa melihat potret Guru. Saya memohon maaf kepada Guru dan berjanji untuk berubah. Namun, setelah tenggelam dalam pikiran nafsu begitu lama, pikiran lurus saya lenyap. Saya tidak bisa menahan godaan.

Akhirnya, saya mulai mempertanyakan apakah Guru masih menganggap saya sebagai pengikut atau tidak.

Suatu hari, saya membaca ini:

“Saya mengatakan tentang gangguan kekuatan lama, apakah kalian pernah berpikir? Ini juga merupakan faktor dari pengikatan semacam itu! Hal apa yang dipandang paling utama oleh kekuatan lama dan alam semesta lama? Yaitu nafsu birahi, kelengahan antara pria dan wanita, hal ini dipandang paling utama. Maka dahulu sekali melanggar pantangan dari aspek ini, tentu akan diusir ke luar dari kuil, sama sekali sudah tidak dapat berkultivasi lagi. Lalu sekarang ini bagaimana Dewa memandang hal tersebut? Apakah kalian tahu bagaimana mereka mengatakannya dalam ramalan yang ditinggalkan? Mereka meramalkan: Pengikut Dafa yang tersisa sampai paling akhir semua adalah yang telah terjaga kesuciannya dalam aspek ini. Dapat dikatakan mereka memandang hal-hal tersebut sangat utama, oleh sebab itu barang siapa telah melanggar pantangan dalam aspek ini, barang siapa telah berbuat tidak benar dalam aspek ini, maka kekuatan lama serta semua Dewa dari alam semesta itu tidak akan melindungi anda, dan juga akan mendorong anda ke bawah. Mereka tahu bahwa Li Hongzhi tidak akan mencampakkan pengikutnya, kalau begitu kami membuat anda mencampakkannya, maka mereka akan membuat praktisi yang berbuat kesalahan berkali-kali melakukan kesalahan, akhirnya melakukan hal buruk, melangkah menuju sisi yang bertentangan, membuat seluruh benaknya dipenuhi dalil-dalil kesadaran sesat, sehingga merusak Dafa, coba lihat apakah anda masih ingin mempertahankan dia. Anda tahu mereka justru berbuat demikian. Ada sebagian dari mereka yang berkesadaran sesat, kalian kira apakah dia dengan sungguh hati melangkah menuju kejahatan? Semua itu juga ada sebabnya.” (Ceramah Fa di Los Angeles2006)

Saya sangat berterima kasih : Guru tidak mencampakkan saya! Saya perlu meningkatkan diri dengan cepat dan memperbaiki kesalahan saya. Saat itulah saya menjadi seorang praktisi sejati. Pikiran saya tertata, dan saya bisa mengendalikan pikiran dalam masalah ini.

Sekali lagi, kejahatan mengubah tipuannya. Saya mulai menonton anime [film Jepang dan animasi televisi]. Waktu seharian terbuang menonton ini. Saya lelah fisik dan mental karena terikat oleh karakter kartun itu. Kecanduan ini lebih sulit diatasi jika dibandingkan dengan bermain game. Saya terus-menerus mengingatkan diri sendiri bahwa saya adalah seorang kultivator.

Guru memperkuat pikiran lurus saya ketika saya akan menyerah.

Guru berkata:

"...harus mempertahankan kesadaran jernih pada otak" (Bab Empat, Falun Gong)

Jika seorang kultivator tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri, apakah karena kesadaran utamanya terlalu lemah? Setelah beberapa pergolakan pikiran, saya akhirnya menyingkirkan kecanduan ini.

Melihat ke belakang, sekarang saya bisa melihat betapa merosotnya moralitas saya. Saya sedang menonton hal terburuk yang ada di internet dan saya pikir itu adalah hal wajar.

Jika bukan karena Guru memberi saya kesempatan untuk memperbaiki diri sendiri, saya tidak dapat membayangkan orang seperti apa saya nantinya.

Saya akhirnya bisa mengendalikan perilaku saya. Namun, pikiran yang tidak diinginkan masih muncul di pikiran dan mimpi saya, yaitu nafsu.

Saya ingin mengeksposnya di artikel ini agar sepenuhnya bisa menyingkirkan keterikatan jahat ini.

Dafa Memberi Saya Kebijaksanaan

Saya berada di "kelas berbakat" di sekolah menengah. Sebagian besar konsep itu mudah bagi saya, tetapi saya masih berjuang dengan hal-hal kecil.

Belajar lebih banyak tidak menghasilkan perbaikan apa pun. Dari belajar Fa, saya menyadari bahwa pengetahuan manusia hanya pada tingkat rendah dibandingkan dengan apa yang ada di alam semesta yang luas; begitu juga pertanyaan tes.

Saya berhenti fokus pada strategi yang menargetkan setiap pertanyaan, dan saya melihat konsep setiap mata pelajaran.

Matematika dan sains digunakan untuk mempelajari alam semesta, yang sudah direncanakan oleh makhluk yang lebih tinggi. Bahasa dan sastra dibuat untuk berkomunikasi dan berbagi pengetahuan.

Adalah memperkirakan jawaban yang diinginkan oleh pihak penguji. Setelah inti dari mata pelajaran ini jelas, saya tidak lagi terpaku pada topik pertanyaan tertentu, Sebaliknya, saya menganalisa soal-soal yang ada dengan pandangan yang lebih luas.

Kuncinya adalah tetap tenang. Terlepas dari seberapa keras mereka belajar, banyak siswa yang gagal dalam ujian karena kecemasan. Kemampuan menjaga pikiran agar tetap tenang tidak mudah. Sebagai seorang pengikut Dafa, saya berkata pada diri sendiri, saya hanya akan pergi ke ruang ujian seperti seorang praktisi Dafa, tenang dan tidak terganggu.

Hasilnya, nilai tes saya naik secara dramatis. Selama rentang tahun terakhir saya di sekolah menengah, saya lelah secara fisik dan mental dengan jumlah pelajaran. Saya tahu seharusnya tidak merasa seperti itu tetapi tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya.

Suatu kali selama belajar Fa, saya membaca:

“Cara manusia dalam menyelidiki alam semesta dan kehidupan sekalipun lebih maju lagi, juga hanyalah melihat jelas bagian lokal dari ruang tingkat rendah alam semesta di mana manusia berada.“ (Lunyu, Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)

Itu seperti bola lampu menyala di kepala saya. Melihat ke bumi, bukankah orang-orang sibuk menjalani hidup mereka seperti semut kecil?

Mengapa saya memiliki keterikatan pada kehidupan seperti ini? Pikiran saya fokus.

Hari-hari saya sama sibuknya dengan siswa lain, tetapi saya melihatnya hanya sebagai lingkungan kultivasi saya.