(Minghui.org) Tiga anak lelaki Guangdong yang masing-masing berusia 2, 6, dan 7 tahun merasa trauma melihat ayah mereka dibawa pergi di depan mereka karena keyakinannya pada Falun Gong. Karena dia merupakan pencari nafkah tunggal, keluarganya, termasuk anak-anak, istri, dan orang tua lanjut usia, sekarang putus asa.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah aliran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Chen Binggui, berusia 40-an tahun dan sopir bus di Kota Maoming, Provinsi Guangdong, ditangkap di rumah mereka pada tanggal 7 Oktober 2019, setelah polisi melacaknya melalui kamera pengintai karena membagikan brosur dengan informasi tentang Falun Gong di Kota Lianjiang ( sekitar 60 mil dari Maoming).
Sepuluh petugas polisi menggeledah rumahnya tanpa surat perintah penggeledahan dan menyita buku Falun Gong, sepeda motor, dan barang-barang pribadi lainnya.
Kemudian, orang tua Chen yang berusia 70-an tahun dipanggil ke Kantor Polisi Kota Meihua untuk diinterogasi. Karena ayahnya buta huruf, polisi menipu dia untuk menandatangani dokumen dan berjanji bahwa mereka akan membebaskan Chen setelahnya. Tetapi keluarga Chen malah mendapatkan pemberitahuan penahanannya.
Saat ini, Chen ditahan di Pusat Penahanan Kota Lianjiang. Dua pengacaranya telah mengunjunginya dua kali pada tanggal 30 Oktober dan 7 November.
Chen memberi tahu pengacaranya bahwa ia diikat ke kursi dan diinterogasi selama dua hari di Departemen Kepolisian Kota Lianjiang.