(Minghui.org) Seorang wanita berusia 80 tahun di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong dijadwalkan disidangkan di Pengadilan Distrik Haizhu pada tanggal 12 Desember 2019 karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah aliran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Lin Zuoying
Lin Zuoying ditangkap pada tanggal 9 Juli 2019 bersama tujuh praktisi Falun Gong lainnya, termasuk, Ma Minqing; ibunya Wang Xuezhen, 79 tahun; Zhang Hui, berusia 60-an tahun; Liang Huichan dan Mr. Zeng Jiageng, keduanya berusia 77 tahun; Wu Lijuan dan Chen Yaolan, berusia 80-an tahun.
Polisi menuduh mereka menggunakan ponsel sebagai hotspot untuk menyebarkan informasi tentang penganiayaan terhadap Falun Gong. Keluarga Lin mengatakan dia bahkan tidak tahu cara menggunakan hotspot.
Rumah Lin digerebek dan dia dikirim ke Pusat Penahanan No. 1 Kota Guangzhou.
Kejaksaan Kota Guangzhou menyetujui penangkapan Lin pada pertengahan bulan Agustus dan meneruskan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Haizhu pada pertengahan bulan Oktober 2019.
Tujuh praktisi lainnya juga telah didakwa dan kasus mereka diajukan ke pengadilan.
Dilaporkan bahwa Lin dipaksa tidur di lantai beton dengan alas yang sangat tipis di pusat penahanan, makanan yang disediakan berkualitas buruk. Keluarganya sangat khawatir tentang dia.
Sebelum penganiayaan terakhirnya, Lin ditangkap pada tanggal 21 Februari 2003 ketika membagikan materi informasi tentang Falun Gong. Dia ditahan selama dua minggu dan kemudian dipindahkan ke Pusat Pencucian Otak Distrik Tianhe untuk penganiayaan lebih lanjut.
Lin ditangkap lagi pada tanggal 8 Oktober 2010 ketika membagikan materi Falun Gong di Universitas Teknologi Tiongkok Selatan. Dia ditahan di Pusat Cuci Otak Kota Guangzhou selama beberapa bulan.
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
Eight Guangzhou Residents, Including Six in Their 70s and 80s, Arrested for Their Faith in Two Days