(Minghui.org) Kultivasi saya di dalam Falun Dafa telah membantu saya berubah dari orang yang egois menjadi orang yang selalu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu - sesuatu yang juga dialami oleh jutaan praktisi Falun Dafa lainnya.
Menikah
Setelah saya dan suami menikah, perasaan sebal muncul kepermukaan. Suami suka bermain mahjong, dan kurang memperhatikan hal lainnya.
Di rumah, saya mengurus segalanya, termasuk orang tua yang lanjut usiadan anak-anak kami. Terkadang ketika suami pulang terlambat, saya tidak akan membiarkannya tidur. Saya membangunkan dia setelah mulai tertidur. Kami banyak bertengkar dan saya benar-benar tidak ingin tinggal bersamanya lagi. Saya merasa kami adalah tipe orang yang berbeda.
Seseorang memberi saya buku Zhuan Falun pada tahun 1998 . Setelah membacanya, saya merasa telah menemukan harta yang terpendam, dan segera mulai berlatih Falun Dafa. Saya belajar Fa dan mengkultivasi xinxing setiap hari.
Guru berkata,
“Di dalam Xiulian, pada saat secara konkret menghadapi konflik, saat orang lain memperlakukan anda dengan tidak baik, mungkin ada dua macam situasi yang terjadi: yang satu adalah dalam kehidupan anda sebelumnya mungkin pernah berbuat tidak baik pada orang lain, kini hati anda merasa tidak adil: “Mengapa saya diperlakukan seperti ini?” Lalu mengapa pada kehidupan sebelumnya anda memperlakukan orang lain seperti itu? Anda berdalih bahwa anda tidak tahu menahu dengan waktu dahulu, kehidupan sekarang tidak ada sangkut paut dengan kehidupan yang lampau, namun itu tidak dapat dibenarkan.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)
Begitu memahami mengapa hubungan kami seperti itu, saya mengubah sikap saya terhadapnya. Saya menjadi lebih memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, meningkatkan xinxing, dan tidak lagi bertengkar dengannya. Dia pasti merasakan perubahan saya, karena tidak lamakemudian kebiasaan buruknya berubah, dan mulai melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga.
Demensia Ibu mertua
Ketika ibu mertua menderita demensia dan tidak dapat mengurus dirinya sendiri, saya mencuci pakaiannya, menyiapkan makan malam, dan memberinya makan. Suatu hari, ayah mertua melihat saya bekerja keras, jadi dia mencoba membantu dan mencuci pakaian istrinya.
Setelah saya pulang kerja, dia berkata, “Kali ini saya hanya mencuci celananya dan merasa jijik. Kamu telah mengerjakan hal ini untuk waktu yang lama namun tidak pernah mengeluh. Bagaimana kamu melakukannya?”
Meskipun ibu mertua menderita demensia, dia masih mengenali kebaikan saya. Ketika melihat saya bekerja sangat keras, dia juga peduli pada saya. Dia seringkali berbicara kepada tetangga. Saya pernah mendengar dia berkata, “Sejak menantu saya mulai berlatih Falun Dafa, dia telah memperlakukan saya dengan sangat baik. Lebih baik dari perlakuan putri saya sendiri."
Kanker Hati Ayah mertua
Setelah ibu mertua meninggal, ayah mertua menderita kanker hati. Saya mengatakan kepadanya untuk melafalkan, "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar adalah baik."
Salah satu cucunya adalah seorang dokter dan menyiapkan obat penghilang rasa sakit, untuk rasa sakit ekstrem yang terkait dengan kanker hati stadium akhir. Namun, meskipun ayah mertua mengalami pembengkakan perut dan perlu menyedotan cairan secara berkala, dia tidak merasakan sakit sama sekali. Dia tidak menggunakan obat penghilang rasa sakit, dan akhirnya meninggal. Saya pikir penderitaannya berkurang karena dia percaya Falun Dafa baik.
Merawat Paman Saya
Saya memiliki seorang paman yang berusia tujuh puluhan. Pada bulan November 2018, dia mengalamikelumpuhan. Saya memiliki dua cucu perempuan yang saya urus. Di siang hari, cucu perempuan saya berada di penitipan anak sehingga saya dapat merawat paman saya.
Dia adalah seorang vegetarian untuk sebagian besar hidupnya, namun setelah sakit, dia ingin makan daging. Kadang jika daging yang dia inginkan tidak tersedia di pasar setempat, saya harus naik bus ke kota lain untuk mendapatkannya.
Saya harus mengganti popoknya setiap hari. Terkadang popoknya berisi tinja dan urin. Suatu ketika tepat setelah memberinya makan, saya mencium bau yang kuat. Saya mengangkat selimut dan melihat bahwa dia telah diliputi tinja, dari dada hingga kaki. Juga meliputi seluruh selimutnya. Saya tidak bisa menahan amarah, dan membentaknya, “Mengapa kamu membuat semua kekacauan ini? Bagaimana saya bisa membersihkan semuanya?"
Saya pergi mengambil air untuk membersihkan paman, dan menyadari bahwa saya tidak berbelas kasih terhadapnya. Dia tidak sengaja melakukannya. Dia terbaring di tempat tidur dan sudah kesakitan. Bagaimana saya bisa marah kepadanya? Saya segera mengoreksi pemikiran saya.
Guru berkata,
“Jika anda selalu dalam belas kasih, memperlakukan orang dengan Shan, selalu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, setiap kali berjumpa masalah yang pertama-tama dipikirkan ialah, apakah hal ini bagi orang lain terasa berat atau tidak, apakah dapat mencederai orang lain, dengan demikian tidak akan timbul masalah. Oleh karena itu dalam berlatih Gong anda harus mengikuti kriteria yang tinggi, kriteria yang lebih tinggi lagi untuk mematut diri.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)
Setiap hari, saya merasa kewalahan oleh aroma kuat tinja. Ketika merasa hidup ini melelahkan, saya akan berpikir tentang Fa Guru dan menganggap kepahitan sebagai kegembiraan.
Saya meminta paman untuk melafalkan "Falun Dafa baik." Dia melakukannya, dan tidak merasakan ketidaknyamanan atau rasa sakit saat dia meninggal tiga bulan kemudian. Dia meninggal dengan damai.
Selama beberapa bulan itu, saya merawat paman di siang hari dan cucu saya di malam hari. Sebagian besar waktu saya hanya tidur tiga hingga empat jam semalam, namun tidak merasa lelah sama sekali.
Ketika teman-teman bertanya mengapa saya tidak merasa tertekan merawat anak-anak dan paman, saya mengatakan kepada mereka bahwa itu karena saya berlatih Falun Dafa.
Orang-orang Melindungi Saya
Falun Dafa membuat saya sehat, mengajar saya untuk berbelas kasih dan selalu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, dan saya selalu bersemangat. Adalah Dafa yang membuat keluarga saya sangat harmonis.
Guru memberi tahu kita untuk menjadi orang baik di mana pun kita berada. Saya dahulu bekerja di asrama karyawan sebelum pensiun. Falun Dafa sedang dianiaya, jadi manajemen perusahaan menugaskan seseorang untuk mengawasi saya, dan tidak mengizinkan saya untuk belajar Fa, atau berbicara tentang Dafa di tempat kerja.
Setelah beberapa saat menghabiskan waktu bersama saya, orang yang mengawasi saya akhirnya mengatakan kepada manajemen perusahaan dengan marah, "Kalian berkata Falun Dafa tidak baik. Di departemen kami, praktisi Falun Dafalah yang melakukan pekerjaan terbaik.”
Petugas keamanan di perusahaan kami tidak tahu fakta kebenaran tentang Dafa dan mengatakan kepada atasan saya bahwa jika tiga orang menyatakan bahwa mereka melihat saya belajar Fa, saya akan dikirim ke penjara. Atasan dan rekan kerja saya tidak melaporkan saya, dan atasan ini bahkan mengatakan kepada saya untuk berhati-hati.
Saya mematut diri dengan standar tinggi, dan secara aktif melakukan pekerjaan yang paling kotor dan paling melelahkan. Saya tidak mengeluh, namun malah menunjukkan keindahan Falun Dafa.
Adalah Dafa yang telah mengubah sayasepenuhnya, dan membuat saya memahamimaknakehidupan. Saya akan lebih gigih, dan tidak mengecewakan Guru.