Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kisah Seorang Pemilik Bar Karaoke di Taiwan

25 Des. 2019 |   Oleh koresponden Minghui, Cheng Yu-yan

(Minghui.org) Tzuyun telah berlatih Falun Gong selama hampir 15 tahun. Dia mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari, dan pandangan dunianya telah banyak berubah. Teman-teman dekat dan keluarganya semua kagum dengan perubahannya.

Tzuyun memiliki bar karaoke, yang buka di malam hari dan tutup pukul 3 atau 4 pagi, setiap hari. Pelanggan datang dari semua lapisan masyarakat. Banyak dari mereka minum anggur saat mereka bernyanyi, dan menjual anggur adalah sumber pendapatan utama bar. Sebagai pemilik bar, ia menyapa pelanggan, mengobrol dengan mereka, dan bertahun-tahun lalu ia biasa minum bersama mereka.

Kecanduan Alkohol dan Stroke

Tzuyun

Tzuyun ingat telah minum banyak anggur sejak usia muda. Tetapi setelah minum setiap hari di barnya, dia menjadi kecanduan alkohol. Setelah barnya tutup malam itu, dia duduk di sana dan minum sendiri, apa pun mereknya, asalkan ada alkohol. Hanya minuman yang memuaskan kecanduan alkoholnya.

Tzuyun berkata, "Saya tidak memiliki kehidupan normal, Saya tidak bisa tidur tanpa minum. Saya pernah tidak tidur selama seminggu penuh.”

Kemudian suatu hari dia merasa lehernya sangat kaku dan tangan dan kakinya sedikit mati rasa. Dia merasa tidak nyaman. Kemudian dia bangun pagi di hari berikutnya dengan kaki kanannya tidak bisa dijalankan sama sekali. Dia berhasil turun ke bawah, langkah demi langkah, dan memberi tahu ayahnya, "Ayah, kaki saya tidak bisa digerakkan."

Ayahnya melihat wajahnya gemetar, mata kanannya tampak aneh dan mulut kanannya terkulai. Air keluar dari mulutnya ketika dia minum. Ayahnya curiga mungkin Tzuyun mengalami stroke.

Ayahnya bergegas ke gang sebelah untuk membeli obat herbal dan membuat untuknya. Setelah minum obat beberapa kali, gejalanya mereda. Kakinya masih sedikit mati rasa, tetapi dia bisa memakai sepatu dan pergi bekerja.

Tzuyun berkata, “Minum berlebihan benar-benar meracuni, saya menderita penyakit di seluruh tubuh. Saya mengunjungi dokter 20-30 hari dalam sebulan. Para staf dan pelanggan yang sering datang ke bar tahu bahwa saya selalu minum obat, baik pengobatan Tiongkok maupun Barat. Tetapi semua itu sia-sia.”

Selain minum obat, Tzuyun juga berupaya menemukan cara lain untuk menyembuhkan penyakitnya.

Dia melanjutkan, “Saya diberi tahu bahwa membaca kitab suci agama Buddha dapat membuat seseorang sehat. Kesehatan saya tidak menjadi lebih baik meskipun saya adalah seorang penganut agama Buddha awam selama hampir 20 tahun. Kesehatan saya sangat buruk dan tubuh saya hampir habis.”

Belajar Falun Gong

Suatu pagi di musim gugur 2005, Tzuyun sedang dalam perjalanan pulang setelah bekerja ketika dia melihat lima karakter besar Tiongkok "Falun Dafa baik" di bagian luar bus. Itu menggelitik keingintahuannya. Dia menanyakan masalah itu kepada stafnya di bar malam itu. Salah satu dari mereka berkata, “Oh, itu Falun Gong. Adong (seorang pelanggan) memiliki informasi tentang Falun Gong. Seseorang memberi Adong buku Falun Gong beberapa waktu lalu.”

Tzuyun segera menelepon Adong dan memintanya untuk membawa buku itu kepadanya dan mengundangnya minum gratis. Adong membawa Zhuan Falun, buku utama Falun Gong ke Tzuyun.

Tzuyun berkata, “Saya membaca buku dengan sangat lambat. Saya tidak selesai membacanya dalam satu bulan," meskipun dia ingin sekali belajar Falun Gong.

Suatu hari Tzuyun menemani seorang kerabat dengan taksi ke rumah sakit. Kebetulan pengemudi itu, Chen, adalah seorang praktisi Falun Gong. Chen memberi brosur kepada Tzuyun.

Setelah pulang, Tzuyun menelepon nomor di brosur dan menanyakan persyaratan apa yang diperlukan untuk mempelajari Falun Gong dan berapa biayanya. Praktisi Falun Gong, Huang menjawab, "Ini gratis. Tidak ada persyaratan khusus. Selama anda ingin belajar, kami bisa mengajari anda.”

Tzuyun senang dan heran bagaimana mungkin ada hal yang begitu baik di dunia ini. Dia mendaftar untuk bergabung kelas belajar Falun Gong sembilan hari, yang dimulai pada tanggal 1 Oktober 2005.

Dalam perjalanan menuju kelas belajar hari pertama, dia menemui gangguan. Selama lima menit perjalanan singkatnya, dia berjalan bolak-balik beberapa kali tetapi gagal menemukan lokasi tempat kelas belajar. Dia berpikir, "Jangan pernah menyerah, saya tidak bisa berhenti sampai menemukan tempatnya."

Tzuyun menjelaskan, “Saya adalah seorang umat Buddha awam dan tahu bahwa ini karena karma, tidak membiarkan saya belajar Falun Gong, dan membuat penutup mata untuk menghalangi pandangan saya tentang lokasi tempat belajar."

Setelah beberapa saat, Huang menelepon Tzuyun dan bertanya di mana dia. Mengetahui apa yang terjadi pada Tzuyun, dia berkata, “Tidak apa-apa. Saya akan turun menemui anda.”

Tzuyun melihat ke belakang dan menemukan lokasi. "Guru melihat keinginan saya untuk belajar Dafa, dan membuka halangan yang menutupi mata," katanya, dengan rasa syukur.

Kecanduan Alkohol dan Penyakit Hilang

Tzuyun mengatakan tidak mengerti sepatah kata pun ketika dia mendengarkan ceramah Guru selama sesi sembilan hari kelas belajar. Dia mengenang, “Meskipun saya terus berusaha untuk tetap terjaga, saya selalu mengantuk.”

“Saya bisa tidur nyenyak kurang dari seminggu setelah menghadiri sesi belajar sembilan hari. Kesehatan saya membaik. Kecanduan alkohol saya memudar, tetapi saya tidak berpikir untuk berhenti.”

Sekitar tiga bulan setelah berlatih Falun Gong, seorang guru pendidikan jasmani datang mengunjungi bar. Tzuyun menemaninya minum. Segera setelah tamunya meninggalkan bar, Tzuyun muntah dan menderita diare.

Dia harus dibawa ke ruang gawat darurat. Dia bisa keluar setelah dimasukkan satu bungkus obat dan satu bungkus larutan garam melalui infus.

“Jantung saya sakit ketika minum obat. Saya tidak ingin obat lagi. Setelah itu saya membuang semua obat-obatan tradisional Tiongkok dan Barat.”

“Selama saya melakukan latihan, tubuh saya terasa sangat ringan dan nyaman. Saya tidak bisa minum alkohol tidak peduli seberapa rendah kadar alkohol karena akan sakit kepala berat. Saya takut begitu melihat anggur. Kecanduan alkohol saya benar-benar hilang."

Suatu hari, setelah lebih dari dua bulan berlatih Falun Gong, Tzuyun menderita gejala flu parah dengan demam tinggi dan batuk. Dia merasa menderita dan memanggil seorang praktisi lama bernama Guo. Guo membagi pemahamannya sendiri dari Fa tentang manifestasi karma penyakit dan kemudian berkata, "Tzuyun, jika anda tidak tahan, pergilah ke dokter."

Tzuyun menjelaskan, “Saya merasa pada waktu itu hampir mati. Saya tidak ingin pergi ke rumah sakit, atau minum obat. Saya istirahat dengan berbaring di samping konter dan meminta bantuan Guru dalam pikiran saya. Saya tertidur.”

“Saya bangun sekitar dua jam kemudian, demam saya hilang dan saya merasa nyaman. Guru membantu saya melewati penderitaan karma penyakit.”

Dia telah berlatih Falun Gong selama hampir dua tahun ketika dia menyadari pentingnya dan perlunya berpartisipasi dalam latihan bersama di pagi hari. Dia mulai bergabung dengan latihan bersama di pagi hari setelah menyelesaikan tugas semalaman di bar karaoke. Setelah menyelesaikan latihannya, dia pulang tidur.

Dia berkata, “Saya merasa senang melakukan latihan bersama. Semua konsep saya hilang. Pikiran dan tubuh saya sangat nyaman. Seluruh tubuh saya terasa ringan dan segar.”

Memperkenalkan Falun Gong kepada Orang-Orang Yang Ditakdirkan

Tzuyun sekarang sesekali menemani suaminya mendaki gunung dan berpartisipasi dalam acara sosial. Dia membawa brosur Falun Gong atau bunga lotus kertas di tas tangannya dan membagikannya kepada orang-orang yang dia temui.

Tzuyun berkata, “Saya telah pergi ke tempat yang indah untuk mengklarifikasi fakta dan menyarankan orang-orang Tiongkok mundur dari keanggotaan mereka di Partai Komunis Tiongkok dan organisasi afiliasinya selama hampir sepuluh tahun. Saya dengan tulus berharap orang-orang tidak akan melewatkan kesempatan untuk belajar tentang Falun Gong dan membuat pilihan yang tepat untuk masa depan yang aman."