Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Ketika Membalas Dendam, Saya Malah Menemukan Zhuan Falun

26 Des. 2019 |   Oleh praktisi Tiongkok

(Minghui.org) Sebelum belajar Falun Gong, saya memiliki temperamen yang sangat buruk. Saya mudah tersinggung, dan sering membesarkan masalah sepele. Saya mencari-cari kesalahan istri. Saya suka memecahkan sesuatu ketika saya mengamuk, dan merasa sangat gembira setelahnya. Kemerosotan mental saya sering membuat anak-anak saya ketakutan, dan membuat istri saya sedih hingga menangis. Keluarga saya diambang kehancuran. Saya tergila-gila pada uang, dan akan berjuang demi uang sampai semuanya berakhir. Saya tidak keberatan di penjara demi uang. Saya sangat iri hati. Karena temperamen saya yang buruk, kondisi kesehatan saya buruk dengan banyak penyakit, seperti kepala migrain, tekanan darah tinggi, bronkitis, dan saraf terjepit di punggung bagian bawah yang menekan saraf kaki saya. Saya bahkan tidak bisa mengurus diri sendiri jika sakit itu muncul. Saya bahkan tidak bisa membalikkan badan di tempat tidur. Penderitaan saya ini tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.

Satu kejadian akhirnya menyebabkan saya melepaskan semua harapan. Beberapa preman dan wakil di Departemen Kepolisian Kabupaten berkonspirasi untuk menipu saya 50.000 yuan dalam sebuah kesepakatan bisnis.

Mereka bahkan menjebloskan saya ke Pusat Penahanan Kabupaten selama 15 hari. Bahkan penjaga pusat penahanan marah tentang konspirasi ini, dan mendesak saya untuk mengajukan gugatan terhadap polisi setelah saya keluar. Saya melakukan perjalanan jauh untuk mengajukan surat gugatan ke Direktur Keamanan Publik. Namun, direktur mengatakan kepada saya, "Bahkan jika mereka dihukum, anda tidak akan mendapatkan uang anda kembali." Saya tidak punya tempat untuk mengajukan tuntutan meskipun saya benar. Saya tidak punya tempat untuk naik banding, bahkan ketika saya telah dituduh sewenang-wenang. Mulai saat ini, orang yang paling saya benci adalah polisi. Dikatakan, "Sepuluh tahun bukanlah waktu yang lama bagi seseorang untuk balas dendam." Saya berpikir untuk membeli senjata. Saya akan balas dendam dengan membunuh parasit ini yang digemukkan oleh darah dan keringat orang-orang. Saya akan menyingkirkan penjahat ini demi orang-orang. Itulah satu-satunya yang ada di pikiran saya.

Ketika saya sedang mencari senjata, saya beruntung menemukan buku Guru Li, Zhuan Falun. Saya membaca buku dari depan ke belakang dalam satu kesempatan. Saya menyadari mengapa kita hidup sebagai manusia, dan bagaimana hidup sebagai manusia. Hari ini, ideologi manusia dibangun di atas kepentingan pribadi. Setiap orang telah berdosa saat tersesat di dunia ilusi. Jika anda memperlakukan saya dengan buruk, saya akan memperlakukan anda lebih buruk. Orang akan membunuh karena masalah sepele. Saya akhirnya mengerti prinsip "perbuatan baik dan perbuatan buruk, imbalan dan konsekuensi akan menunggu," dan, "Seseorang akan membayar kembali atas perbuatan buruknya." Guru Li berkata, "Ada banyak orang yang hidup demi satu kehormatan, ketika tidak tahan terhina lalu menggantung diri sampai mati." (Zhuan Falun)Apakah itu berharga? Saya seperti balon dengan semua udara dilepaskan. Niat kriminal untuk membunuh demi balas dendam benar-benar dicabut dan lenyap. Adalah Guru Li yang menyelamatkan saya dari potensi bencana dalam hidup saya. Akibatnya pasti tidak terpikirkan.

Sejak saya berlatih Falun Dafa, amarah saya yang meledak telah hilang, bersamaan dengan iri hati. Nyeri punggung bawah dan sakit kepala saya hilang secara ajaib, sama seperti penyakit saya yang lain. Tubuh saya dalam keadaan sehat. Kehidupan keluarga saya jauh lebih harmonis dan sangat bahagia. Lewatlah sudah suara pertengkaran. Kultivasi saya masih panjang. Ketika orang lain menyakiti perasaan saya, saya tidak bisa merasa nyaman dengan mereka. Terkadang saya masih marah di dalam hati. Guru Li telah mengatakan bahwa kesabaran adalah kunci untuk meningkatkan Xinxing. Bersabar dengan marah dan benci, merasa dipersalahkan, menahan air mata, itu adalah bentuk kesabaran dari seorang manusia biasa yang terikat oleh rasa khawatir. Sama sekali tidak timbul marah dan benci, tidak merasa dipersalahkan barulah merupakan kesabaran dari orang Xiulian. Saya dapat melakukan lebih banyak lagi untuk meningkatkan kesabaran saya, karena saya jauh dari tingkat persyaratan Guru Li. Tapi setidaknya saya bisa mengendalikan diri dan tidak menyakiti orang lain, dan tidak bertengkar dengan orang lain. Saya bisa melihat perbedaan besar dalam diri saya sebelum dan sesudah latihan kultivasi. Falun Dafa yang mengubah saya, dan yang memungkinkan saya untuk melihat harapan dan kemuliaan. Guru Li telah mengajarkan kita bagaimana membangun sikap yang tidak mementingkan diri sendiri, perhatian, dan lurus melalui kultivasi. Seseorang harus kembali ke jati diri yang asli.

Inilah sebabnya mengapa di seluruh negeri, praktisi Falun Dafa menggunakan berbagai cara untuk mengklarifikasi fakta tentang penganiayaan. Mereka bersedia menghadapi tekanan luar biasa, mempertaruhkan hidup dan karier mereka untuk melangkah maju. Banyak dari mereka dipenjara tanpa alasan, dan banyak yang menderita siksaan kejam. Mereka menghadapi dengan gagah perkasa segala sesuatu sambil mengikuti prinsip "Sejati, Baik, Sabar."