(Minghui.org) Guru Li Hongzhi mengatakan dalam ceramah bahwa salah satu prinsip dari alam semesta lama adalah jika sesuatu yang baik terjadi, sesuatu yang buruk akan mengikuti.
Ketika saya masih duduk di sekolah menengah pertama, ayah saya dioperasi, dan ibu merawatnya ketika ayah di rumah sakit. Ketika pulang dari sekolah, saya memutuskan membuat kue untuk mereka dan membawanya ke rumah sakit.
Pulang ke rumah mengendarai sepeda, jalanan licin akibat badai salju yang terjadi baru-baru ini, saya jatuh, meluncur ke seberang jalan, dan mendapati diri di bawah traktor besar. Saya memegang sepeda dan merangkak keluar dari bawah traktor. Ketika saya berdiri, traktor bergerak. Saya tidak terluka, banyak pejalan kaki berseru, "Langit pasti melindungi gadis itu."
Setelah bekerja, saya ditugaskan di sebuah gudang. Untuk masuk ke gudang, harus melewati beberapa pintu dan menaiki tangga logam. Saya terburu-buru dan lupa dengan tangga. Tangga jatuh dan mengenai kepala. Saya dibawa ke ruang gawat darurat karena berlumuran darah. Yang mengejutkan dokter bedah, hanya ada luka kecil di bibir atas. Mereka memberi 12 jahitan, dan jika dilihat dari dekat, tidak ada bekas luka.
Saya beruntung meskipun mengalami kemalangan tersebut. Sepertinya ada kekuatan supernatural atau energi yang menyelamatkan ketika saya dalam bahaya. Setelah mulai berlatih Falun Dafa, saya mengerti bahwa Guru menjaga pengikut bahkan sebelum mereka mendapatkan Fa!
Menganggap Penderitaan Sebagai Kegembiraan
Pengikut Jiang berkolusi dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk menganiaya dan memfitnah Falun Gong (yang disebut juga Falun Dafa) sejak bulan Juli 1999. Tidak lama setelah itu, saya ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Ketika di kantor polisi, saya menghafal banyak ceramah dan buku Guru, termasuk Hong Yin. Sejak itu, saya sering melafalkan Hong Yin.
Saya ingat sesuatu yang terjadi ketika melafal Hong Yin dan Hong Yin II saat di bus umum. Saya hanya perlu melihat daftar isi, dan perlu waktu kurang dari 20 menit untuk melafal semuanya. Saat selesai melafal dua buku, saya telah mencapai pemberhentian.
Suatu hari, setelah melafalkan "Derita Pikiran dan Hatinya," saya ingin melafal puisi berikutnya, tetapi tidak peduli bagaimana pun saya mencoba, saya tidak bisa mengingatnya, bahkan judulnya pun tidak. Itu sangat aneh! Saya mencoba melafal bagian selanjutnya dan tidak dapat mengingatnya juga. Saya bertanya-tanya apa yang salah. Saya kemudian melafal puisi yang bisa saya ingat. Ketika saya melakukannya, saya menyadari bahwa puisi mengandung makna “penderitaan.” Saya menyadari bahwa Guru ingin saya melafalkan semua puisi yang memiliki makna “penderitaan” pada Hong Yin sekali lagi.
Pada saat itu, pemahaman saya tentang Fa dan Xinxing terbatas. Karena itu, saya hanya berpikir sederhana bahwa Guru melihat saya tidak bisa menghadapi banyak penderitaan, jadi Guru membuat saya sadar akan hal ini. Saya tahu harus berusaha lebih banyak, menanggung lebih banyak penderitaan dalam belajar Fa, dan belajar Fa lebih banyak di masa depan.
Guru berkata,
“Anda yang menyebabkan karma anda sendiri, jadi dalam kultivasi anda, anda harus menderita untuk menyingkirkannya. Di tengah penderitaan, anda meningkatkan diri anda sendiri dan menguji apakah anda tak tergoyahkan.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Singapura)
Ya, saya memang tidak memiliki kualitas yang mendalam saat menanggung penderitaan. Saya masih ingat ketika pertama kali menjadi seorang praktisi, teman sekelas dan rekan praktisi bertanggung jawab membawa tape ke tempat latihan di taman untuk melakukan latihan setiap jam 5 pagi. Dia bisa bermeditasi dengan kedua kaki dalam posisi lotus penuh untuk setengah jam, tetapi saya tidak bisa melakukannya sama sekali, ditambah lagi, saya terlambat dan melewatkan empat latihan pertama. Kadang-kadang, ibu harus menyeret saya ke tempat latihan. Saya malas, manja, memiliki temperamen buruk, dan mudah marah.
Setelah menenangkan hati, saya mulai mencari ke dalam. Meskipun saya berkultivasi dengan susah payah, saya bertanya pada diri sendiri apakah saya sungguh-sungguh mengultivasi diri. Meskipun memperoleh Fa 21 tahun yang lalu, berapa banyak yang saya pahami selama saya berkultivasi dan berapa banyak makhluk hidup yang saya lewatkan untuk diselamatkan? Saya sangat malu pada diri sendiri. Bukankah ini keegoisan? Bukankah ini ketakutan? Apakah saya takut dianiaya lagi? Bukankah saya takut menderita lebih banyak kesulitan? Bukankah Guru mengatakan bahwa kita adalah para kultivator yang mengambil jalan menjadi Dewa? Bukankah kita harus menyingkirkan keterikatan? Apakah saya takut mengalami penderitaan?
Saya ditangkap dan dibawa ke pusat penahanan berkali-kali. Bukankah saya sudah disiksa? Jadi mengapa saya masih takut menanggung penderitaan? Ketika saya menggali lebih dalam, saya harus menyingkirkan keegoisan ini yang telah menumpuk dalam diri saya selama ribuan tahun, karena itu bukan saya yang sebenarnya.
Hati Belas Kasih
Beberapa praktisi lain dan saya membantu praktisi yang sedang mengalami penderitaan karma penyakit serius. Kami belajar Fa di pagi hari dan memancarkan pikiran lurus. Karena saya tinggal relatif jauh dari rumah para praktisi ini, saya menyelesaikan lima perangkat latihan bersama keluarga sebelum jam 5:30 pagi, sarapan, dan meninggalkan rumah setelah memancarkan pikiran lurus pada pukul 06:00. Dengan begitu, saya menghindari jam sibuk pagi hari dan sampai di tujuan jam 7:30 pagi. Kami melakukan ini seminggu sekali selama musim dingin.
Salah satu praktisi mengatakan bahwa melakukan hal itu terlalu berat bagi saya, tetapi saya tidak berpikir demikian. Ketika saya melihat keterikatan praktisi lain, saya menyarankan mereka untuk mencari ke dalam dan melakukan hal yang sama. Hal itu telah membantu saya meningkat dan menyingkirkan banyak keterikatan manusia.
Guru berkata,
“Orang baik selalu bersemi belas kasih di hatinya, tanpa menyalahkan, tanpa kebencian, menganggap penderitaan sebagai kegembiraan.” (“Taraf Kondisi,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)
Pemahaman saya tentang "menganggap penderitaan sebagai kegembiraan" sebenarnya adalah taraf kondisi orang yang baik hati! Seorang kultivator sejati harus terlebih dahulu berkultivasi untuk menjadi orang yang baik hati. Orang yang benar-benar baik hati pasti akan menganggap penderitaan sebagai kegembiraan dan merasa gembira dalam melakukannya.
Melenyapkan Keegoisan
Tidak lama setelah saya dibebaskan, polisi datang lagi ke rumah karena saya menolak untuk melepaskan keyakinan. Saya tahu bahwa mereka ingin membawa saya ke cuci otak atau "mengubah" saya, jadi saya dipaksa kere dan tuna wisma.
Ketika saya tuna wisma, seorang praktisi lain memberikan ceramah baru Guru pada ibu, yang juga seorang praktisi. Mengetahui bahwa mereka akan merindukan saya, dia selalu mengunjungi orang tua saya dan membawakan buah.
Setelah saya kembali ke rumah, ibu, yang hatinya sangat tersentuh oleh praktisi itu berkata, "Nak, kamu jangan pernah melupakannya!" Setelah itu, setiap kali saya mengunjungi praktisi itu, saya membawa buah segar atau kue untuk ibunya.
Namun, ini menjadi beban. Praktisi itu juga mengatakan bahwa saya tidak perlu membawa buah atau menghabiskan uang ketika datang berkunjung. Tetapi bagaimana saya bisa melupakan dia ketika membantu saya mengalami keterpurukan dalam hidup? Saya melanjutkan sampai dia mengatakan bahwa itu menjadi beban baginya.
Ini keterikatan egois yang terbentuk pada tulang sumsum saya selama ribuan tahun. Seseorang seharusnya tidak egois dan tidak memikirkan diri sendiri. Kita harus memperhatikan kebutuhan orang lain terlebih dahulu. Dalam hal ini, saya melakukan semua untuk diri sendiri. Saya sangat menyesal, Guru. Saya salah dan saya akan berubah menjadi lebih baik!
Kesabaran
Orang tua dari salah satu anak yang saya ajar mendengar beberapa lagu yang saya unduh dari situs web Tianyin, dia menyukainya, dan menanyakan liriknya. Saya tidak memiliki koneksi internet saat itu, tetapi saya berjanji untuk mencarinya.
Saya meminta lirik pada praktisi lain. Ketika saya melihat praktisi itu lagi, dia bertanya pada saya, "Apakah anda mengumpulkan lirik yang ditulis Guru?" Pada waktu itu, Hong Yin III baru saja diterbitkan, dan saya terkejut, seolah-olah seseorang telah memukul kepala saya. Dia berkata dengan blak-blakan, “Bukankah anda mengumpulkannya untuk orang tua siswa?” Saya berkata, “Lagu-lagu di Tianyin diproduksi oleh praktisi. Guru tidak menulisnya. Bukankah itu yang ditulis Guru di Hong Yin III?"
Ketika saya menjadi tunawisma pada tahun 2002, saya telah melihat beberapa lagu di Tianyin. Apa pun yang terjadi, saya tidak akan pernah mengumpulkan ceramah Guru! Bagaimana mungkin praktisi itu mengatakan hal itu? Apakah praktisi lain melihat saya begitu mengerikan?
Saya pikir telah dipersalahkan dan tidak dapat diandalkan di mata praktisi lain. Kami telah bergaul dengan baik selama bertahun-tahun. Ketika saya sampai di halte bus, ceramah Guru muncul di benak saya,
“Kesabaran adalah kunci untuk meningkatkan Xinxing. Bersabar dengan marah dan benci, merasa dipersalahkan, menahan air mata, itu adalah bentuk kesabaran dari seorang manusia biasa yang terikat oleh rasa khawatir. Sama sekali tidak timbul marah dan benci, tidak merasa dipersalahkan barulah merupakan kesabaran dari orang Xiulian.” (“Apa yang Dimaksud Kesabaran?” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)
Lalu saya teringat dua kejadian. Sebelum dibebaskan dari penjara, sipir menyuruh saya mengisi formulir. Seorang praktisi di sel yang sama melihat dan menunjuk ke salah satu syarat. Dia bertanya, "Apakah mereka meringankan hukumanmu?"
Saya terpana dan hanya menjawab, "Tidak." Di penjara, jika seorang praktisi hukumannya diperpendek, itu sama dengan melawan Guru. Kepala sipir meminta saya menemuinya beberapa kali untuk mencoba membuat saya melepaskan keyakinan dengan mengurangi hukuman, tetapi saya menolak tawaran itu. Bagaimana mungkin praktisi itu menanyakan hal itu pada saya?
Dalam kejadian lain, saya menemukan pembantu kepala penjara dan bertanya apakah kami bisa berbicara. Kami pergi ke gudang, di sana saya memberi tahu dia tentang kebaikan Dafa, Dafa telah dipraktikkan di lebih dari 100 negara, dan tentang hukum universal bahwa kebaikan mendapat balasan baik dan kejahatan akan mendapat hukuman. Akhirnya, dia memberi tahu pengawas sel untuk membiarkan saya tidur seperti orang lain. Pengawas berteriak, "Ada apa dengan Falun Gong? Mereka tidak bisa menerima penderitaan! Itu hanya beberapa hari dan mereka tidak bisa lagi menerimanya dan meminta pertolongan kepala penjara untuk mengakhiri hukuman." Saya tidak berbicara fakta kebenaran dan mengatakan kepada mereka bahwa pembantu kepala penjara mengakhiri hukuman karena saya mengklarifikasi fakta kepadanya dan dia memahami. Untuk waktu yang lama setelah itu, semua praktisi yang telah melewati rintangan memandang saya rendah.
Dua kejadian ini membuat saya tiba-tiba melihat cahaya: “merasa dipersalahkan, menahan air mata perilaku seorang manusia biasa? Bukankah saya harus menyingkirkan keterikatan ini?”
Bukankah ada adegan dalam salah satu pertunjukan Shen Yun di mana seorang rahib yang baik hati mengambil bayi wanita yang belum menikah dan difitnah? Dia tidak mencoba menjelaskan, dia hanya berupaya merawat bayi itu. Karena dia tidak memiliki keterikatan seperti itu, dia tidak terusik oleh apa yang dikatakan orang lain, jadi dia tidak perlu menjelaskannya.
Hati saya terusik oleh orang lain yang berpikir tentang saya. Siapa yang tahu kebenarannya? Guru yang tahu. Kalau begitu, siapa lagi yang perlu tahu kebenaran? Bukankah para praktisi ini berusaha membantu saya meningkat dalam kultivasi?