(Minghui.org) Pada tanggal 8 Desember, praktisi Falun Dafa Inggris berkumpul untuk latihan dan belajar Fa bersama, di London. Pada musim liburan ini, mereka mengucap syukur atas manfaat yang mereka dapatkan dari latihan Falun Gong, khususnya kepada Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa, serta untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru.
Pada tanggal 8 Desember 2019, praktisi Falun Dafa Inggris di Taman Hyde mengucapkan Selamat Tahun Baru pada Guru Li Hongzhi
Penata Rambut: Hadiah Tak Ternilai untuk Semua Orang
Reporter berita Lorraine (kiri) dan penata rambut Joy (kanan) menganggap Falun Dafa adalah hadiah berharga bagi semua orang.
“Tahun 2020 hampir tiba, satu-satunya keinginan untuk Tahun Baru ini adalah semua orang dapat mengenal Falun Dafa, karena keindahan yang luar biasa,” ujar Joy, seorang penata rambut yang tinggal di Brighton, pantai selatan Inggris. Dia sangat menghargai prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan menerapkannya setiap hari.
Dia pertama kali menemukan Falun Gong pada pertengahan tahun 1999, saat mendapatkan brosur lokakarya gratis. Enam bulan kemudian, temannya meminta ia membuat permohonan untuk Tahun Baru 2000, dia menjawab, “Saya ingin menjadi praktisi, praktisi Falun Dafa.” Saat temannya terkejut, Joy menceritakan tentang lokakarya yang ia hadiri dan Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa.
Pada masa itu, Joy sudah mencari ajaran spiritual selama lima tahun. Dia pernah mencoba yoga dan latihan meditasi lainnya, namun tidak ada kemajuan. “Ketika membaca Zhuan Falun pertama kali, saya sangat senang karena sangat setuju pada apa yang dikatakan buku itu. Meski saya belum mengerti, tapi saya sudah menyadari bahwa inilah buku yang saya cari,” jelasnya.
Dia mengatakan prinsip Falun Dafa sangat mendalam dan sangat berharga. “Anda tidak dapat menemukan mereka di tempat lain,” katanya. “Terkadang saat kita mengalami hari yang baik atau buruk, terlepas dari situasinya, jika anda selalu mengingat Sejati-Baik-Sabar dalam pikiran, anda akan tahu apa yang harus dilakukan.”
Anggota keluarganya juga menyadari perubahannya. “Suami saya berkata saya jadi lebih pemaaf dan dua putri saya—yang sekarang sudah dewasa—juga mempertimbangkan kepentingan orang lain, karena pengaruh saya. Falun Dafa mengajarkan saya bagaimana cara mendidik anak dan membantu mereka menjadi warga yang baik. Saya berpikir buku ini baik untuk semua orang.”
Reporter Berita: Berkat dari Langit
Lorraine tinggal di pinggiran kota London dan telah berlatih Falun Dafa selama lebih dari 10 tahun. Sebagai reporter berita, sudah pekerjaannya untuk menulis artikel tentang budaya dan seni tradisional. Terkesan oleh kebijaksanaan dan pencerahan yang ia peroleh dari Dafa, dia menyebutnya sebagai “berkah dari langit.”
Sejak masih kecil, Lorraine selalu memikirkan tentang kehidupan dan dunia sekitarnya. “Bagi saya, hidup tidak layak dijalani.” Meski dia mempelajari berbagai ajaran Buddhis di Inggris, India dan Selandia Baru, tetap saja keduniawian masih menjadi misteri baginya dengan banyak pertanyaan yang belum terjawab.
“Saya tidak bisa membayangkan hidup saya tanpa Dafa,” lanjutnya. “Saya telah mencari selama bertahun-tahun, dan tidak tahu ada sesuatu yang begitu mendalam.” Sebagai contoh, Falun Dafa membantu praktisi meningkatkan xinxing mereka tanpa mengasingkan diri. “Selalu ada ketidakpastian dalam hidup. Selama Sejati-Baik-Sabar dapat terpatri dalam pikiran seseorang, orang itu dapat menenangkan diri, serta kecemasan dan kekhawatirannya akan berkurang. Kedengarannya sederhana, tapi bekerja sangat baik,” jelasnya.
Lorraine merekomendasikan agar semua orang membaca Zhuan Falun karena mengajarkan seseorang bagaimana menjadi orang yang lebih baik. “Latihan kultivasi melibatkan kesulitan, saya tidak akan berubah pikiran, karena alasan itulah kita di dunia ini,” tambahnya.
Pemilik Bisnis: Kembali ke Jati Diri yang Asli
Michael dan istrinya Nina berkata Falun Dafa telah membawa kebahagiaan dan keharmonisan pada keluarga mereka.
Michael, 47 tahun, pemilik bisnis asal Vietnam. Setelah melalui perang dan kehilangan masa kecil, membuatnya beralih ke agama Buddha pada usia muda, berharap dapat menemukan kedamaian dan jauh dari peperangan, kekerasan dan kebencian.
Pada akhir 2017, dia melihat sebuah artikel di Facebook yang ditulis oleh seorang praktisi Falun Dafa. Terkesan pada apa yang dibacanya, dia mencari informasi Falun Dafa di internet, dan ia menemukan situs web serta bukunya Zhuan Falun.
Ketika membaca Zhuan Falun, Michael menyadari bahwa buku ini sangat istimewa, “Persis yang saya harapkan. Saat terus membaca, saya memiliki perasaan kuat untuk kembali ke asal, ke jati diri yang asli melalui kultivasi,” kenangnya.
Setelah membaca Zhuan Falun sampai habis, Michael mulai mempelajari latihan Gong dari sebuah video di situs Falun Dafa. “Mulai April 2018, saya beserta keluarga mendengarkan ceramah audio Guru Li, dan kami semua menjadi praktisi,” katanya. Selain itu, mereka bergabung dalam sebuah grup di Taman Alexandra di London Utara, pada akhir pekan.
Ketika Michael membaca transkrip agama Buddha, ada beberapa bagian yang tidak dimengerti. “Sebaliknya, Guru menjelaskan banyak hal secara rinci dan langsung pada intinya. Sekarang saya memahami dari mana kita berasal, mengapa kita menderita, dan tujuan kita sebenarnya,” tambahnya.
Sejak masih muda, Michael sudah merindukan kehidupan bahagia. “Kini kami tidak lagi memiliki keinginan itu, karena kami telah diberkati,” katanya. “Falun Dafa sangat nyata dan prinsip dari Sejati-Baik-Sabar mengajarkan kita tentang kebahagiaan sejati dan bagaimana mencapainya.”
Menariknya ketika Michael mampu mempertahankan pikiran tenang dan belas kasih, anak-anaknya menjadi damai dan seluruh keluarganya penuh keharmonisan. Dia berkata, “Banyak hal indah yang terjadi. Saya percaya praktisi lain juga merasakan hal yang sama—selama kita mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Lingkungan kita akan menuju arah yang positif.”
Insinyur: Ibu ditahan di Tiongkok karena Keyakinannya
Li Hui, seorang insinyur di London, berkata dia akan membebaskan ibunya dari penjara.
Sementara di Inggris, orang-orang berlatih Falun Gong, para praktisi di Tiongkok masih mengalami penganiayaan karena keyakinan mereka—penganiayaan yang diprakarsai oleh Jiang Zemin, mantan kepala rezim komunis pada tahun 1999. “Ibu saya ditangkap di rumahnya di Beijing, pada 4 Desember lalu. Polisi menggeledah dan menyita buku-buku Falun Dafa serta berbagai materi informasi dan sebuah printer,” ungkap Li Hui, seorang insinyur yang bekerja di London.
Han Fei, 49 tahun, berasal dari Daerah Chaoyang, Beijing. Polisi yang menangkapnya berasal dari Kantor Polisi Pingfang dan Divisi Keamanan Domestik Chaoyang. Di kantor polisi, suaminya diberi tahu pada tanggal 5 Desember, Han ditahan karena berlatih Falun Dafa. Hari berikutnya, dia menemukan bahwa Han telah dibawa ke Pusat Penahanan Chaoyang.
Li mulai membaca Zhuan Falun pada tahun 1998, saat usia enam tahun. Dia begitu mengagumi keberanian ibunya yang menolak melepaskan keyakinannya, meski terjadi penindasan di Tiongkok. Untuk membantu meningkatkan kesadaran akan penganiayaan Falun Gong, Li berencana akan menceritakan kisahnya pada rekan kerja, teman dan komunitasnya.
“Karena keyakinannya, ibu ditahan di kamp kerja paksa selama dua tahun sebelum Olimpiade Beijing 2008,” ucap Li, menambahkan bahwa polisi terus mengganggu ibunya setelah dia dibebaskan pada tahun 2010. “Sekarang dia ditahan lagi dan saya tidak tahu apa yang terjadi padanya. Saya ingin dia pulang.”