(Minghui.org) Ibu saya meninggal dunia ketika saya berusia sembilan tahun. Saya memiliki enam saudara yang lebih tua dan dua yang lebih muda. Saya menjaga adik-adik saya. Ketika menginjak usia remaja, saya menemani saudara-saudara saya ketika mereka pergi untuk mengambil batu bara untuk menghangatkan rumah kami.
Saya menikah pada usia 17 tahun. Saya tidak menyangka kehidupan berumah tangga lebih keras dari kondisi sebelumnya, suami saya dibesarkan oleh neneknya dan sangat manja. Dia tidak peduli dengan keluarga kami. Saya masih melakukan pekerjaan ladang yang berat ketika saya hampir melahirkan, namun dia mengabaikan kondisi saya dan terus bermain kartu bersama dengan teman-temannya. Dia juga mempunyai kebiasaan bertengkar namun tidak mau menerima konsekuensi, jadi saya berurusan dengan dampak buruknya.
Hidup di daerah pedesaan, seseorang akan diejek jika suaminya tidak mendukung keluarga. Untuk melindungi diri sendiri dan ketiga anak saya, saya menjadi agresif sehingga tidak ada orang yang berani bertengkar dengan saya.
Dafa Mengubah Saya
Saya sedang menjual Tahu di sebuah supermarket pada tahun 1999 ketika melihat beberapa orang sedang berlatih qigong. Teman saya mengatakan bahwa itu adalah Falun Dafa dan meminta saya untuk bergabung dengan mereka. Ketika praktisi sedang belajar Fa, saya pergi ke tempat latihan. Segera setelah mendengar apa yang sedang mereka baca, saya menjadi tertarik.
Karena tidak bersekolah, saya menjadi buta huruf, sehingga pembina Falun Dafa menawarkan satu set kaset ceramah Guru Li (pencipta) untuk didengar daripada membaca buku. Akhirnya, saya mengganti kaset itu dengan pemutar MP3 untuk mendengar Fa.
Setelah berlatih Falun Dafa, tidak peduli konflik apa pun yang saya jumpai dalam keluarga, saya teringat ajaran Guru. Saya selalu ingat bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Dafa, dan tidak akan terlibat dalam pertengkaran.
Ketika suami saya terus menerus mengalami konflik dan menantu serta putri saya semua ingin ikut dalam pertengkaran, saya berusaha untuk menenangkan mereka. Suatu kali, saya menolak kompensasi biaya pengobatan yang ditawarkan oleh pihak lain. Setelah melihat itu, menantu saya berkata, “Ibu benar-benar berubah! Sebelumnya, ibu tidak pernah menyerah, dan berani berdebat dengan siapa pun. Sekarang bahkan ibu meminta kami untuk membiarkannya. Apa yang salah dengan diri ibu?”
Suami saya pernah menampar wajah seseorang. Dia dilaporkan dan dibawa ke kantor polisi. Di kantor polisi, sementara orang yang terluka terus menerus memaki suami saya, saya hanya diam saja. Akhirnya, untuk memenangkan pertempuran, mereka memberitahu polisi bahwa saya berlatih Falun Dafa. Saya menggunakan kesempatan ini untuk klarifikasi fakta tentang Dafa kepada kepala dan instruktur politik kantor polisi dengan mengatakan: ‘jika saya tidak berlatih Falun Dafa, saya akan berdebat dengannya’. Baik kepala polisi maupun instruktur politik tersenyum, karena mereka tahu persis seperti apa saya sebelumnya.
Manfaat dari Dafa
Karena saya menderita sangat banyak kesulitan sejak kecil, saya mengalami kesulitan berjalan. Segera setelah menjadi seorang praktisi, saya tidak lagi memiliki masalah. Saya bisa berjalan menanjak tanpa merasa lelah.
Pada tahun 2015, kaki kiri saya menderita ecthyma (penyakit kulit) menyebabkan pembengkakan di bagian bawah kaki saya. Akhirnya, borok itu menyebabkan lubang pada daging. Ketika putra saya melihatnya, mereka sangat takut sehingga ingin membawa saya ke rumah sakit.
Melihat betapa khawatirnya mereka, saya berkata, “Saya adalah seorang praktisi, saya sedang mengalami pemurnian karma, dan Guru sedang membantu saya untuk melenyapkan racun. Saya baik-baik saja.”
Kemudian dia berusaha membawa saya ke rumah sakit dengan mengunjungi abang saya, karena dia tinggal di seberang rumah sakit. Abang saya menelepon, meminta saya untuk datang ke rumahnya untuk membahas pengaturan pernikahan putranya.
Lalu suami membawa saya ke rumah abang saya. Ketika saya bertanya padanya mengapa dia ingin melibatkan saya dalam perencanaan pernikahan, dia tidak bisa menahan tawa. Dia berkata, “Coba saya lihat kaki kamu.” Saya tahu bahwa itu telah direncanakan, karena semua yang ingin mereka lakukan adalah membawa saya ke rumah sakit.
Saya segera pergi. Ketika berjalan, saya berkata, “Saya baik-baik saja. Adalah Guru sedang membantu saya membersihkan karma di kaki saya.” Ketika suami mengejar saya dan menawarkan untuk mengantar saya pulang, saya berkata, “Kaki saya baik-baik saja, tidak sakit lagi.”
Ketika praktisi melihat saya, mereka menyemangati saya untuk sering memancarkan pikiran lurus dan mencari ke dalam untuk melihat di mana kekurangan saya. Pada waktu itu, versi baru “Lunyu” baru saja dipublikasikan, dan mereka menyarankan saya untuk menghafalnya.
Karena kaki saya sakit, anak-anak meminta saya tetap di tempat tidur. Jadi saya duduk di ranjang sepanjang hari untuk memancarkan pikiran lurus dan mendengarkan Fa.
Setiap hari setelah cucu saya pulang ke rumah dari sekolah, dia mengajari saya “Lunyu” satu kata demi satu kata. Hari berikutnya, ketika dia pergi ke sekolah, saya melafalkan apa yang telah saya pelajari hari sebelumnya, lalu melanjutkan belajar dari situ ketika dia kembali di hari berikutnya. Saya memutuskan untuk menghafal Zhuan Falun. Ketika saya berhasil menghafal keseluruhan buku tersebut, borok saya disembuhkan.
Tanpa obat-obatan atau salap, kaki saya sembuh. Seperti yang kita semua ketahui, borok adalah sulit untuk disembuhkan. Walaupun menghabiskan banyak uang, kemungkinan borok saya tidak pernah sembuh.
Hanya karena saya berlatih Dafa, maka tanpa menghabiskan satu sen pun atau minum obat, borok saya disembuhkan. Ini adalah refleksi sesungguhnya dari Dafa yang luar biasa.