(Minghui.org) Praktisi Falun Gong dari daerah Kumamoto di Jepang mengadakan aksi damai di depan Konsulat Tiongkok di Fukuoka pada 4 Februari 2019, menjelang Malam Tahun Baru Imlek.
Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk memprotes 19 tahun penganiayaan terhadap Falun Gong (juga disebut Falun Dafa) di Tiongkok dan mengenang para praktisi yang tak terhitung jumlahnya meninggal dunia akibat dari penganiayaan.
Perjalanan ke konsulat untuk melakukan protes ini menjelang malam tahun baru Imlek telah menjadi tradisi bagi para praktisi di bagian selatan Jepang selama 19 tahun terakhir. Mereka pertama kali mengadakan protes setelah Partai Komunis Tiongkok dan mantan pemimpin partai Jiang Zemin memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada Juli 1999, telah melakukan protes setiap tahun sejak itu.
Pada malam hari, 4 Februari 2019, praktisi berkumpul di depan Konsulat Tiongkok dan membentangkan spanduk dengan pesan-pesan berikut: “Falun Dafa Baik,” “Menceraiberaikan Partai Komunis dan Hentikan Penganiayaan,” “Segera Hentikan Penganiayaan Falun Gong,” dan “Segera Hentikan Pengambilan Organ Paksa dari Praktisi Falun Gong yang Masih Hidup.”
Praktisi Falun Dafa mengadakan aksi damai di depan Konsulat Tiongkok di Fukuoka, Jepang
Orang-orang yang lewat dan bahkan pengendara mobil berseru untuk menyuarakan dukungan mereka. “Permohonan kalian seluruhnya benar. Ini adalah fakta kebenaran. Saya mendukung kalian!” seorang pria berseru kepada praktisi.
“Kalian sudah berjerih payah. Pertahankan, mohon dipertahankan!” seru seorang pria lainnya.