(Minghui.org) Xu Guiyun (wanita), 60 tahun, dianiaya selama tiga tahun di Penjara Wanita Shandong karena keyakinannya yang teguh pada Falun Gong.
Xu, dari Kota Cuijiaji, Kota Pingdu, dikenal karena kebaikan dan rasa bakti pada orang tua. Sebelum berlatih Falun Gong (juga disebut Falun Dafa), dia menderita bisul, sakit kepala dan penyakit lainnya. Semua gejala penyakit ini lenyap setelah dia mulai berlatih Falun Gong.
Xu ditangkap beberapa kali setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Gong pada tanggal 20 Juli 1999. Pada bulan Agustus 2014, dia ditangkap lagi oleh petugas polisi dari Gaomi, Provinsi Shandong. Dia menolak menjawab pertanyaan mereka dan menolak menandatangani dokumen apa pun.
Pengadilan Gaomi setempat menghukum Xu selama tiga tahun penjara di musim semi 2015 karena mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong. Dia dibawa ke Penjara Wanita Shandong Jinan pada bulan Mei 2015. Xu Guiyun dianiaya secara brutal di sana karena menolak untuk "berubah."
Dianiaya di Pusat Penahanan Weifang
Xu pergi ke Desa Dujia, Kotapraja Damujia, Kota Gaomi pada tanggal 22 Agustus 2014, untuk berbicara dengan penduduk desa tentang Falun Gong. Dia ditangkap oleh petugas polisi dari Kantor Polisi Kota Mujia. Beberapa petugas polisi keluar dari mobil, mencengkeram lengannya, dan menyeretnya ke dalam mobil. Banyak orang yang lewat menyaksikan penangkapannya, namun dia terus memberi tahu orang-orang bahwa Falun Gong mengajarkan orang untuk menjadi baik.
Polisi membawa Xu ke sebuah rumah, memborgol tangannya dan membelenggu kakinya sehingga dia tidak bisa bergerak. Mereka bergilir menginterogasi dia dan melarangnya makan atau pun tidur. Kemudian dia dibawa ke Pusat Penahanan Weifang, di mana dia ditahan selama delapan bulan.
Tiga petugas polisi berusaha menelanjangi Xu di pusat penahanan. Dia menolak, namun enam petugas polisi lainnya dipanggil dan mereka menanggalkan semua pakaiannya. Ada lebih dari 20 narapidana yang ditahan di sel yang sama, termasuk Xu dan seorang praktisi Falun Gong lainnya.
Untuk memaksanya melepaskan keyakinannya, para penjaga hanya memberikan pakaian yang robek untuk dipakai, menahannya di sel gelap, tidak membiarkan dia mandi, dan tidak memberikan kertas toilet.
Di musim dingin, petugas polisi memaksa Xu berdiri di salju dan menyiramkan air dingin padanya. Dia melafal, "Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar adalahnbaik! Guru Li Hongzhi, tolong kuatkan pengikutmu.” Tidak lama kemudian salju berhenti dan ada sinar matahari.
Tidak lama setelah Xu ditangkap pada bulan Agustus 2014, petugas polisi menggeledah rumahnya dan menyita semua yang berhubungan dengan Falun Gong. Mereka membuka beberapa laci dan membuka lemari pakaian, mengeletakkan pakaian di mana-mana. Akhirnya, mereka mengambil 5.000 yuan, buku tabungan, dan 600 yuan uang kertas yang bertuliskan klarifikasitentang Falun Gong. Mereka juga menyita sepeda motor dan ponsel. Polisi tidak memberi tahu keluarga Xu tentang keberadaannya. Keluarganya menyewa seorang pengacara setempat, yang mengenakan biaya 3.000 yuan untuk setiap pertemuan.
Dianiaya di Penjara Wanita Jinan
Selama tiga tahun di penjara, Xu dianiaya karena menolak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong.
Dia kemudian ingat, “Tanpa keyakinan saya yang teguh pada Sejati, Baik, dan Sabar, dan tanpa perlindungan Guru, saya mungkin telah kehilangan nyawa. Setiap kali menderita siksaan, saya melafalkan ajaran Guru. Adalah prinsip-prinsip Fa Guru, Sejati, Baik, dan Sabar, yang menyemangati saya selama tiga tahun tersebut.”
Ketika Xu dibawa ke penjara, seorang penjaga penjara berkata, "Berapa tahun kamu dihukum? Jika kamu menjawab pertanyaan saya, saya akan memberi kamu baju baru. Jika tidak, saya akan memberimu pakaian yang sobek.”
Xu menjawab bahwa dia tidak melakukan kejahatan apa pun, jadi dia tidak akan menjawab. Karena itu, dia diberi pakaian robek untuk dipakai, dan penjaga penjara menyita 400 yuan yang dia miliki.
Xu ditahan di seksi 11 penjara. Untuk memprotes penganiayaan, dia tidak menuruti peraturan dan regulasi penjara. Dia menolak menandatangani dokumen apa pun, melaporkan keberadaannya, antri, melaporkan nomor tahanannya, dan menonton program TV yang memfitnah Falun Gong.
Para penjaga memaksa Xu untuk menonton video dan mendengarkan rekaman yang memfitnah Falun Gong, kemudian memerintahkannya untuk menulis ringkasan pemikirannya. Dia harus duduk di bangku kecil dari pagi hingga sore hari. Ketika bergerak sedikit, mereka memukul dan menghinanya. Penganiaya yang lebih buruk adalah Jiang Xueping dan Liu Xiuqin dari Qingdao.
Penyalahguna narkoba, pedagang manusia, dan pembunuh berpartisipasi dalam menganiaya praktisi Falun Gong. Mereka membentuk tiga tim, dengan masing-masing tim terdiri dari tiga anggota, dan bergiliran sepanjang waktu untuk "mengubah" Xu.
Dalam satu sesi, mereka menahannya ke tanah. Beberapa menekan kepalanya, beberapa memegang kakinya, beberapa menekan tangannya dan beberapa memegang kakinya. Mereka memukulinya dengan sepatu sampai seluruh tubuhnya lebam. Mereka menuntut agar dia menulis "lima pernyataan" untuk mengkhianati Falun Gong dan Li Hongzhi, pendiri Falun Gong. Mereka juga menuntut agar dia mengutuk. Jiang Xueping dan Tang Weiwei memukuli Xu hingga wajahnya berlumuran darah dan dia beberapa giginya rontok.
Seorang praktisi Falun Gong melihat Xu dipukuli dan berteriak, “Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar adalah baik."
Para penyiksanya menulis kata-kata di dinding kamar kecil yang merendahkan Guru Dafa. Xu membersihkannya dan terlihat oleh Liu Xiuqin, yang memanggil sekelompok tahanan untuk memukulinya sampai dia membiru. Mereka menuangkan kotoran dari toilet ke kepalanya, mengutuk, dan menghinanya.
Xu seringkali dipaksa berdiri atau berjongkok untuk waktu yang lama. Tidak ada waktudimana dia tidak disiksa. Setiap kali Xu bergerak sedikit, mereka memperpanjang waktunya berdiri, menambah setengah atau satu jam. Terkadang mereka membuatnya jongkok. Mereka mengatakan jika dia meninggal, itu akan seperti dia mati saat mogok makan atau bunuh diri.
Xu kekurangan air dan tidur selama 18 hari. Mereka mengancam, "Jika kamu menolak 'diubah,' maka akan ada metode yang lebih keras yang disiapkan untuk kamu." Setiap kali mereka menuntut agar dia mencela Guru Li Hongzhi dan Dafa, Xu menolak.
Praktisi Falun Gong yang menolak untuk "berubah" tidak diizinkan meninggalkan sel, mengunjungi satu sama lain, atau pun meminta kunjungan keluarga.
Suatu kali, seorang petugas polisi mengatakan akan membawa Xu berjalan-jalan. Namun, mereka membawanya ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan medis. Mereka mengambil banyak darahnya. Orang dalam menyatakan bahwa darah praktisi Falun Gong telah dijual.
Xu ditahan di rumah sakit selama enam hari, di mana dia terus dianiaya. Ketika dia menolak minum obat, mereka lebih banyak menyiksanya.
Tiga tahun penjara tidak menggoyahkan keyakinan Xu yang teguh pada Falun Gong dan Guru Li Hongzhi. Dia berkata, “Selama setiap babak penyiksaan dan rasa sakit yang tak tertahankan, saya melafalkan ajaran Guru. Setiap saat, saya dapat merasakan bahwa Guru ada di samping saya.”
Para pelaku penganiayaan terhadap Xu Guiyun:
Kantor Polisi Kota Damujia, Gaomi, Provinsi Shandong: +86-5362882057
Liu Dibin, pengawas: + 86-13864691696
Kantor Polisi Cuijiaji, Kota Pingdu, Provinsi Shandong: +86-5328238101
Dai Bo, pengawas, +86-13708955970
Sun Mingchun, Instruktur, +86-13361271699
Kantor 610 Kota Gaomi: +86-5362123683
Li Yuebin, Direktur, +86-5362318778 (Rumah), +86-13608953738 (Selular)
Biro Kepolisian Kota Gaomi:
Lu Qinyi, Kepala: +86-5362593606, +86-5362318688
Divisi Keamanan Domestik Kota Gaomi, +86-5362593670, +86-5362593671
Wang Chuanpu, Kapten: + 86-13963606738, +86-5362331223 (Rumah)
Sun Lizhong, Wakil Kapten: +86-13853611038
Yu Qinrong, instruktur: +86-13506460987
Kantor 610 Gaomi: +86-5362593672, +86-5362593673
Zhong Xiaojuan, kepala Bagian Umum: +86-13964678066
Mao Xiaohu, kepala skuadron divisi keamanan domestik: +86-13791610966
Guo Yucheng, Wakil Direktur Kantor 610 Pingdu: +86-15615887178
Laporan terkait dalam Bahasa Inggris:
Practitioners Subjected to Brutality at Shandong Women's Prison