(Minghui.org) Saya menjadi anggota Tian Guo Marching Band Eropa. Kemudian, saya menjadi anggota tim koordinasi. Saya ingin berbagi bagaimana saya berubah sebagai hasil dari keikutsertaan dan sungguh-sungguh berkultivasi dalam proyek Dafa ini.
Mengalami Kesulitan
Pada awalnya, saya sangat bangga menjadi bagian dari proyek berharga ini, karena proyek ini dimaksudkan untuk menyelamatkan makhluk hidup. Secara aktif saya berpartisipasi dalam pertemuan, mengajukan pertanyaan, dan menerima tanggung jawab yang berbeda, yang kesemuanya dimaksudkan untuk meningkatkan proyek tersebut.
Seiring waktu, saya merasa bahwa koordinator saya bereaksi lambat dan pasif. Tampak oleh saya bahwa mereka benar-benar tidak tertarikdalam menyelamatkan makhluk hidup, dan hanya ingin menyelesaikan pekerjaan. Saya percaya bahwa kita seharusnya lebih aktif dan ikut serta dalam lebih banyak parade.
Namun, koordinator saya mempunyai pendapat yang berbeda. Saran saya ditolak dan saya bertanya pada diri sendiri apakah mereka benar-benar tertarik untuk menyelamatkan makhluk hidup. Mengapa kita harus melakukannya dengan lambat? Saya memiliki pikiran negatif dan tidak ingin melepasnya. Pikiran tersebut menjadi semakin nyata.
Saya seringkali memperhatikan masalah orang lain. Contohnya, salah satu koordinator ingin mengambil lebih banyak tugas, namun tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik pada tugas-tugas yang sudah dimilikinya saat ini. Akibatnya, dia perlu sering dikoreksi ketika menyangkut informasi yang disampaikan kepada anggota tim lainnya. Koordinator lain seringkali mencari bantuan dari luar untuk menyelesaikan masalah, sementara yang lainnya tidak memiliki kemampuan untuk membuat keputusan. Pikiran negatif saya menjadi semakin mengemuka dan kuat.
Dan, kami sedang mempersiapkan tur Eropa. Kemudian di atas semua ini, saya sangat sibuk di tempat kerja dan temperamen saya semakin pendek. Konflik memburuk. Akhirnya, saya menderita keletihan mental dan berpikir untuk berhenti dari tim koordinator. Namun, tidak ada anggota lain yang mampu mengambil alihperan saya di dalam proyek. Jadi, saya memutuskan untuk menjadi anggota band, dengan hanya memainkan alat musik dan ikut serta dalam parade. Saya jelas tidak ingin terlibat dalam koordinasi.
Ini adalah sebuah solusi yang membawa saya keluar dari konflik dan saya akan mengalami lebih sedikit tekanan. Saya masih akan menjadi bagian dari proyek dan menepati sumpah janji saya. Ini akan bagus - bukan? Ketika bertemu dengan koordinator lain, saya memberi tahu mereka tentang keputusan saya dan alasan bahwa saya membutuhkan lebih banyak waktu untuk kultivasi saya. Tidak ada gunanya melanjutkan tanpa belajar Fa dan melakukan latihan.
Keterikatan akan Waktu dan Mentalitas Bersaing
Beberapa hari kemudian saya bermimpi bahwa kekuatan lama menari dengan gembira di sekeliling Guru. Guru berdiri di tengah, tampak berbelas kasih. Dia tidak terlihat sedih atau marah. Saya menangis ketika melihat ini. Saya bertanggung jawab atas kejadian ini. Namun, tidak peduli apa yang saya pikir benar atau salah, atau apa yang saya lakukan - Guru tetap melindungi saya. Dia menanggung beban saya, agar saya bisa terus berkultivasi ke tingkat yang lebih tinggi dan menyelamatkan makhluk hidup.
Ketika bangun, wajah saya berlinang air mata, dan menyadari bahwa saya tidak bisa menjauh begitu saja dari tim. Saya harus mencari ke dalam. Selain itu, tidak masalah apa yang saya pikirkan, ini adalah jalur yang telah diatur Guru bagi saya. Tidak penting apa yang saya pikirkan atau apa yang ingin saya capai. Sebagai seorang praktisi, saya harus berjalan di jalur yang diatur oleh Guru.
Ketika mencari ke dalam, saya menemukan keterikatan mentalitas bersaing adalah akar dari masalah saya, serta keterikatan akan waktu. Saya ingin bergegas, khawatir tidak ada makhluk hidup yang bisa diselamatkan. Dua keterikatan inilah yang menjadi sebab dari masalah saya, dan kekuatan lama memperkuatnya.
Kesalahan saya adalah tidak menyangkal keterikatan ini ketika muncul. Saya hanya menerimanya karena saya pikir saya benar. Saya memberi nilai lebih pada jumlah parade yang kami hadiri daripada kerja sama di antara anggota tim.
Saya akui bahwa pikiran yang muncul dalam benak saya ada hubungannya dengan dua keterikatan ini. Saya tidak mengenalinya tepat waktu, dan mereka membuat saya percaya bahwa mereka benar, dan bahwa saya benar untuk mengikuti mereka.
Guru berkata,
“Dia berpikir: ‘Barangkali saya adalah Buddha, yang saya kenakan mungkin juga pakaian Buddha.’ Kemudian dia melihat bahwa pakaian yang dikenakan memang adalah pakaian Buddha. ‘Wah, saya benar-benar adalah Buddha.’ Dia gembira bukan kepalang. ‘Mungkin saya juga bukan hanya Buddha kecil.’ Setelah dilihat, dirinya memang adalah Maha Buddha. ‘Boleh jadi saya lebih tinggi dibanding Li Hongzhi!’ Setelah dilihat. ‘Wah benar, saya sungguh lebih tinggi dibandingkan Li Hongzhi.’” (Ceramah Enam, Zhuan Falun)
Keterikatan yang Lebih Mendalam
Perlahan-lahan saya sadar bahwa dua keterikatan yang disebutkan di atas muncul dari keterikatan pada tingkat yang lebih mendalam - keterikatan pada reputasi dan nama, sentimen, dan kepentingan pribadi. Saya ingin menjadi lebih penting daripada yang lain, dan saya mendorong agar saran saya diterima oleh tim. Saya ingin menjadi penanggung jawab dan ditegaskan oleh yang lain.
Namun saya berkultivasi Sejati, Baik dan Sabar, yang mengharuskan saya melepas keterikatan mendasar, seperti nama dan reputasi, keegoisan dan sentimen, sambil berjalan di jalur kultivasi saya. Begitu mengenali keterikatan ini, saya bertanya pada diri sendiri tiap kali muncul sebuah pikiran, apakah itu adalah hasil dari keterikatan hati pada nama, dan apakah saya ingin mempertahankan waktu. Jadi sejak saat itu, tindakan saya selalu berdasarkan Fa.
Selanjutnya, saya belajar menerima kekurangan orang lain. Saya belajar mencatat kebajikan mereka dan berempati ketika mereka mengalami kesulitan. Selain itu, saya meluruskan pikiran saya dan tidak lagi memikirkan kesalahan orang lain. Kultivasi berarti membuka hati seseorang dan menjadi bagian dari satu tubuh, dengan demikian, seseorang dapat mencapai tingkat kultivasi yang lebih tinggi sebagai satu tubuh. Itu adalah pemikiran yang sederhana, namun butuh waktu lama untuk mengkultivasikannya, dan melakukannya dari hati.
Pasang surut Tur Eropa
Kami mengatur tur marching band besar pertama dua tahun lalu, dan mengunjungi beberapa kota. Ini membantu kami mendapatkan pengalaman. Perjalanan besar kedua, dilakukan pada tahun yang sama, memakan waktu sembilan hari, dan termasuk kota-kota besar dan kecil. Ada banyak turis Tiongkok di tempat kami tampil. Tur dimulai setelah Konferensi Fa Eropa di Praha. Band ini lanjut untuk tampil di Wina, di Munich selama Octoberfest, di Zurich, dan Lucerne.
Persiapannya memakan waktu sekitar setahun, mengingat semua yang harus diatur, seperti rute, bus, pawai, memberi tahu praktisi setempat, penginapan, makanan, dan banyak lagi. Saya bekerja hampir 10 jam setiap hari, belajar Fa, melakukan latihan, berlatih instrumen, dan setelah kembali ke kamar, saya bekerja 3 jam lagi untuk persiapan tur.
Mengatur penginapan dan mengawasi pembayaran membutuhkan banyak waktu saya. Kami memberi batas waktu untuk pengaturan kamar, karena kami harus tahu berapa banyak anggota yang akan mengambil bagian dalam tur Eropa. Dengan demikian, lebih mudah untuk mengatur kamar dan makanan dari praktisi setempat. Namun, kami masih memiliki lebih banyak anggota yang berkomitmen untuk ikut serta dan kami perlu melakukan penyesuaian.
Salah satu anggota meminta untuk berpartisipasi, namun tidak tampil di band, atau yang lain memutuskan untuk berpartisipasi atau membatalkan. Dengan adanya perubahan individual ini, keseluruhan rencana harus diubah - mengenai jumlah kamar, pembayaran, dan sebagainya. Perubahan harus diberikan kepada praktisi setempat, untuk memastikan bahwa mereka tahu jumlah makanan yang diperlukan untuk band.
Ketika mengatur tur pertama, saya mengalami kesulitan mengakomodasi dan menerima semua perubahan. Saya percaya bahwa tur itu diatur untuk menyelamatkan makhluk hidup dan semua anggota diwajibkan untuk berpartisipasi. Saya berpendapat bahwa Guru mengatur jumlah peserta. Saya merasa bahwa jika seseorang membuat perubahan atau membatalkan, maka orang tersebut abai dalam mengikuti Fa.
Kemudian, opini awal saya berubah. Setelah tur pertama, kami mengadakan pertemuan berbagi pengalaman dan saya mengetahui bahwa salah satu pendukung pertama kali mendaftar, dan kemudian membatalkan. Namun, bukannya ikut tur, dia malah membantu beberapa orang untuk mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Ini menunjukkan kepada saya bahwa Guru mengatur segalanya, dan saya harus menerima perubahan dan pendapat orang lain tanpa mengeluh.
Ketika merencanakan tur kedua, saya tidak punya pikiran negatif. Saya tidak mengeluh tentang perubahan apapun dan hanya menerimanya. Saya memahami prinsip Fa untuk melepas diri sendiri dan mendahulukan kebutuhan orang lain. Ini juga bagian dari mengkultivasibelas kasih saya.
Tim koordinasi mengalami banyak hal yang perlu diselesaikan saat dalam tur. Saya perhatikan bahwa salah satu koordinator harus menghitung uang yang kami terima dari anggota kami larut malam. Karena itu, dia tidak bisa melakukan latihan di pagi hari. Koordinator lain tidak bisa tidur sampai dia menyelesaikan masalah.
Ada banyak perubahan di menit-menit akhir dalam rencana. Sesaat sebelum keberangkatan kami menuju parade, salah satu anggota menghilang. Jadi, seluruh band harus mencarinya, yang mengakibatkan kami tiba terlambat di titik awal parade.
Ada banyak kejadian di Swiss. Kami tiba terlambat setelah perjalanan bus yang panjang dari Munich. Masalahnya adalah kami tidak memiliki cukup uang tunai untuk membayar penginapan.
Sopir kami mengalami kecelakaan yang memerlukan intervensi polisi. Kemudian dia memarkir bus di jalan dan praktisi setempat harus menemukannya. Dia harus memindahkan bus. Ini dan masalah lain perlu diselesaikan. Jadi, kami mengalami banyak hal hingga larut malam. Semua ini, dan banyak lagi, adalah ujian bagi saya untuk menunjukkan apakah saya menyelesaikannya berdasarkan Fa.
Situasi ini mengajarkan bahwa saya tidak boleh mengeluh tentang orang lain. Saya hanya berkonsentrasi menyelesaikan masalah yang menghadang kami. Saya tidak lagi memikirkan "mengapa," siapa yang bersalah, dan siapa yang bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. Saya siap untuk menyelesaikan masalah, membantu orang lain menyelesaikan masalah mereka, atau mendukung siapa pun dengan pikiran lurus.
Saya kemudian menyadari bahwa pikiran negatif telah menghilang dari tubuh saya. Ini tidak berarti bahwa mereka terjadi satu demi satu tanpa saya sadari. Saya perhatikan bahwa pikiran negatif ini tidak lagi muncul dalam situasi tertentu. Ini menunjukkan bahwa saya telah melepaskan pikiran-pikiran tersebut. Bukannya mereka tidak muncul dari waktu ke waktu, namun saya bisa mengabaikan mereka.
Berurusan dengan Gangguan
Pada hari kedua kami di Munich, kami pergi ke Marienplatz untuk mengadakan konser. Pada saat kedatangan, saya diberitahu bahwa salah satu anggota meninggalkan instrumennya di bus, dan bus sedang dalam perjalanan ke tempat parkir - terlalu jauh dari tempat kami berada. Saya bertanya-tanya apakah saya harus meminta praktisi setempat untuk membawa ke taman - yang cukup sulit. Ada juga masalah lain. Saya tidak dapat berkonsentrasi selama pertunjukkan dan saya bertanya-tanya apa yang harus dilakukan. Saya bertanya-tanya bagaimana semua itu bisa terjadi. Apakah kami punya celah kebocoran? Apakah ada keterikatan lain yang harus saya lepaskan?
Kami menampilkan beberapa lagu, lalu seorang praktisi memberi perkenalan tentang Falun Dafa dan penganiayaan kejam yang terjadi di Tiongkok. Kemudian, kami tampil lagi, dan kemudian pengenalan lainnya - mengulangi cara ini beberapa kali.
Saya perhatikan bahwa orang-orang akan berhenti, mendengarkan band, dan kemudian pergi ketika seseorang berbicara. Suatu kali saya melihat bahwa pada awal pengenalan, seorang praktisi Tiongkok mendekati dua turis Tiongkok yang telah mendengarkan pertunjukan kami. Praktisi tersebut mulai membagikan materi informasi Dafa.
Kedua turis Tiongkok itu berbalik dan hendak pergi. Saya memancarkan pikiran, "Jangan pergi, kami datang ke sini khusus untuk anda." Yang mengejutkan, kedua turis Tiongkok itu berhenti dan menerima materi Dafa. Melihat itu, saya meneteskan air mata.
Pada saat itu semua masalah saya lenyap. Saya berada di sebuah lorong waktu di mana waktu berhenti. Itu adalah sebuah medan yang dipenuhi dengan belas kasih, dan saya berada dalam kondisi di mana tidak ada seorang pun yang dapat mengganggu saya. Sama seperti yang Guru katakan, "Pikiran sejati mengubah seantero langit menjadi cerah" ("Ungkapan Rasa Takjub," Hong Yin IV)
Guru Ada di Sisi Saya Sepanjang Waktu
Selama tahun ini di jalur kultivasi saya, saya mulai menyadari bahwa Guru selalu berada di sisi saya, menunjukkan keterikatan saya, melindungi saya, dan mengarahkan saya pada jalur yang benar.
Mengapa saya masih jatuh ketika menghadapi ujian? Mungkin karena saya tidak memahami petunjuk Guru, atau saya mungkin percaya bahwa petunjuk itu tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Dafa - Sejati, Baik, Sabar - dan saya percaya bahwa mereka adalah masalah normal. Mungkin saya tidak memahami petunjuk karena keterikatan saya, atau mungkin karena saya tidak dapat melepas keterikatan saya. Saya harus ingat untuk melepaskan keterikatan saya jika saya ingin berkultivasi ke tingkat yang lebih tinggi.
(Dibacakan pada Konferensi Fa Jerman 2019)