(Minghui.org) Hidup saya dulunya dipenuhi dengan penderitaan hingga saya berada di ambang keputusasaan. Untungnya, saya mulai berlatih Falun Dafa dan Guru Li Hongzhi, pencipta latihan ini, menyelamatkan saya, dan adalah Hukum Maha Buddha yang telah mengubah saya
Dafa Menyelamatkan Saya
Setelah menikah, saya mengetahui bahwa suami saya adalah seorang alkoholik. Kami memiliki banyak konflik dan sering bertengkar. Dia minum sangat banyak dan sering pulang terlambat seusai bekerja.
Pada tahun kedua pernikahan kami, saya hamil. Ini harusnya adalah momen bahagia bagi kami, namun ketika saya hamil tiga bulan, saya mengetahui bahwa suami saya berselingkuh. Saya baru berusia 27 tahun kala itu, dan hidup saya sangat menyedihkan hingga saya merasa lebih baik mati saja.
Saya mencoba untuk menceraikan suami saya beberapa kali, namun ia tidak menyetujuinya. Seiring berlalunya waktu, kebencian saya mulai tumbuh.
Pada waktu itu, seorang praktisi Falun Dafa memberi saya buku Zhuan Falun untuk dibaca. Karena keterikatan hati saya yang kuat, saya tidak benar-benar mulai berlatih saat itu. Hingga tahun 2012 barulah saya dengan tulus berkultivasi.
Tahun itu, suami saya mempunyai banyak sekali hutang. Para kreditor tidak dapat menemukannya dan datang ke rumah saya untuk membuat ulah. Dalam keputusasaan, saya mulai membaca buku Falun Dafa yang berharga. Adalah Guru dan Dafa yang telah menyelamatkan saya.
Melepaskan Keterikatan
Hingga Maret 2017, hubungan saya dengan suami telah buruk selama beberapa tahun dan situasi finansial kami sangat ketat. Ketika saya mengetahui bahwa saya hamil lagi, saya mengatakan pada suami saya, “Saya adalah seorang praktisi Dafa dan saya akan mempertahankan bayi ini.”
Kami mengalami beberapa perdebatan mengenai hal ini. Jelas bahwa suami saya memiliki banyak hutang dan tidak bermaksud untuk membesarkan anak lainnya. Selama lebih dari sepuluh tahun, saya telah menjaga rumah kami dengan gaji saya yang sangat kecil. Tapi ketika saya memikirkan Fa Guru, saya tahu bahwa anak ini telah diatur untuk terlahir di rumah saya, dan saya tidak bisa mengabaikannya.
Suami tidak menjaga saya ketika saya hamil dan bertengkar dengan saya ketika ia mabuk. Saya berada di bawah tekanan besar baik secara fisik maupun mental. Meski sulit, saya mampu mengatasi semuanya karena ada Fa dalam hati saya.
Bercermin dari kondisi kultivasi saya, saya menyadari bahwa saya membenci suami saya dan ini menyakitinya juga. Saya tahu saya harus memaafkannya, menjadi lebih perhatian padanya, dan berhenti membenci dan berpikir buruk terhadapnya.
Suatu siang, tidak ada banyak hal untuk dilakukan saat bekerja jadi saya pulang ke rumah lebih awal. Saya belajar Fa ketika suami saya muncul dengan wanita lain. Saya mengenal wanita ini dan tahu apa yang terjadi, tapi saya tidak berkata apa pun. Meski saya menahannya dan tidak memulai pertengkaran, saya mulai membencinya lagi.
Saya membagikan hal ini dengan rekan praktisi yang meminta saya untuk mencari ke dalam dan belajar Fa lebih banyak.
Saya menyadari bahwa, selama bertahun-tahun, saya sangat tidak memperhatikan suami saya dan mengabaikannya. Jadi saya harus melepaskan keterikatan buruk ini dan memikirkan suami saya dengan melihat kelebihannya dan bukannya kekurangannya. Dan saya harus meningkatkan dan mengultivasi diri saya.
Ketika saya berbicara kepada suami saya, saya bisa melihat bahwa ia ketakutan. Ia berselingkuh ketika saya hamil sepuluh tahun yang lalu, kami dengan mudah bertengkar dan berpisah. Saya menelepon orang tuanya dan mengatakan kepada saudara dan teman-temannya apa yang telah ia lakukan, membuat hidupnya lebih sulit.
Kami berdebat selama hampir lima tahun mengenai hal itu, hingga saya mulai berkultivasi tahun 2012. Setelah itu, saya berhenti bertengkar dengannya, namun saya pun belum benar-benar melepaskan diri dari masalah itu.
Saya tahu saya bukan orang yang sama seperti dulu, karena saya sekarang seorang praktisi. Guru ingin kita untuk menjadi orang baik yang mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Saya harus mendengarkan Guru dan membuat lingkungan keluarga saya lebih positif sehingga mereka dapat merasakan keindahan Dafa.
Saya diam-diam menahannya dan berkata kepada suami saya, “Saya berlatih Falun Dafa sekarang, dan saya tidak akan menyakiti siapa pun. Guru mengajarkan kami untuk lebih memikirkan orang lain. Saya tidak akan melakukan hal yang saya pernah lakukan sebelumnya, tapi kamu harus bertanggung jawab atas keluarga dan anak-anakmu dan menolak pengaruh buruk. Saya akan memberimu waktu hingga kamu dapat menanganinya dengan baik.”
Selama waktu ini, saya belajar banyak ceramah dan melakukan semuanya berdasarkan prinsip Fa. Saya memerhatikan untuk menyingkirkan keterikatan saya, seperti pikiran buruk tentang suami saya, kebencian, memandangnya rendah, dan rasa kompetitif.
Namun, ia masih berkomunikasi dengan “wanita lain.” Suatu kali saya membaca sebuah pesan yang ia kirimkan menggunakan WeChat. Wanita itu masih menggoda suami saya! Setelah membacanya, saya menjadi kesal. Kapan pun saya merasa iri hati, saya hanya belajar Fa, saya menyadari bahwa semuanya memiliki hubungan karmanya tersendiri.
Keluarga Kami Bermandikan Cahaya Buddha
Saya tidak lagi berdebat dengan suami saya dan benar-benar mulai peduli dengannya. Air mata berada di pelupuk mata memikirkan: “Dia telah sangat buruk bertahun-tahun karena hutangnya hingga dia bahkan tidak memiliki baju yang pantas. Namun saya malah memandangnya rendah dan bahkan membencinya.”
Saya memadamkan kebencian saya, melepaskan hal-hal yang membuat saya menderita, dan hati saya penuh dengan belas kasih. Seperti yang Guru katakan: “…akan ditemukan kecerahan bunga dan sebuah desa lain.” (Ceramah 9 di Zhuan Falun )
Ketika saya benar-benar dengan tulus membuat penyesuaian dari hati, perubahan besar terjadi di keluarga kami.
Di masa lalu, suami saya tidak pernah mengurus keluarga kami dan jarang makan di rumah. Setelah saya memperbaiki pemikiran dan tingkah laku saya, setiap hari dia berada di rumah saat makan. Di siang hari, dia mempersiapkan makan siang, menunggu saya dan putra saya kembali untuk makan. Di permukaan, tampaknya ia menjaga saya karena saya hamil. Tapi, kenyataannya, jelas dalam hati saya bahwa adalah Fa yang telah mengubah segalanya.
Hanya ketika saya memiliki pemahaman lebih mendalam tentang “Kultivasi itu tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung pada Shifu.” (Ceramah 1 di Zhuan Falun) suami saya mulai berubah.
Suami saya tiba-tiba jatuh sakit karena bertahun-tahun kecanduan alkohol dan kurang tidur serta makanan yang layak. Tidak mampu membayar rumah sakit, dia harus tinggal di rumah dan menderita. Tanpa kebencian apa pun terhadapnya, saya menggunakan upah saya untuk pengobatan medisnya dan berkata padanya bahwa ia akan diberkati jika ia percaya, “Falun Dafa baik.”
Saya memberinya makanan kesukaannya dan merawatnya. Dia mulai tersenyum dan wajah cemasnya berangsur-angsur menghilang. Selama bertahun-tahun, saya jarang melihatnya tersenyum tulus pada saya. Saya hanya ingat ia mencaci saya dengan wajah marah. Setelah beberapa lama, ia mulai membaik dan semangatnya meningkat.
Suami saya menyaksikan perubahan saya dan mengingatnya dalam hati. Sebelum dan sesudah kelahiran anak kedua kami, ia sibuk dengan banyak pekerjaan rumah. Setelah putri saya lahir, dia melompat-lompat di ruang persalinan. Dengan seorang bayi di tangannya, dia sangat bahagia memegang sesuatu yang sangat bernilai dan berharga.
Suami saya kini mengabdikan dirinya untuk keluarga kami, menyiapkan makan untuk saya dan anak-anak kami setiap hari, memeriksa pekerjaan rumah putra kami di malam hari, dan menggendong bayi perempuan kami. Saya sangat terkejut akan perubahannya. Rumah saya telah bermandikan cahaya Buddha karena suami dan anak-anak kami telah sangat diuntungkan dari Dafa.