(Minghui.org) Saya adalah seorang praktisi Falun Dafa berusia lima puluhan. Saya telah mengalami banyak penderitaan yang membuat trauma sepanjang hidup. Saya menderita setiap hari selama enam tahun pernikahan pertama. Mantan suami berselingkuh dan jarang pulang. Dia tidak peduli dengan saya atau putra kami. Gajinya tidak cukup, jadi dia sering menuntut agar saya memberinya uang. Terlepas dari semua pengorbanan yang saya tanggung untuk menjaga pernikahan kami, dia menceraikan saya.
Saya merasa tersesat setelah beberapa dekade, trauma emosional, terutama pernikahan yang menyakitkan. Saya lelah dan tidak mengerti mengapa saya harus bertahan begitu lama. Saya menarik, memiliki pekerjaan yang baik, berhasil di sekolah, dan saya adalah seorang istri dan ibu yang bertanggung jawab. Mencari jawaban, saya membaca banyak buku tentang kehidupan, nasib, dan bahkan meramal, tetapi saya masih bingung. Saya tidak bisa mengerti mengapa nasib saya dalam hidup tampak sangat tidak adil.
Untungnya, pada 1997 saya berkesempatan membaca buku Zhuan Falun. Saya mulai mengerti mengapa hidup saya tampak tidak adil dan banyak pertanyaan saya terjawab. Kesedihan dan beban emosional berat yang telah saya pikul selama bertahun-tahun lenyap. Saya berhenti mengasihani diri sendiri dan tidak lagi mengeluh.
Suami Memanggil Saya Pembimbing
Saya dan suami kedua menikah pada tahun 1999. Dia pemarah, sangat kritis dan telah menyinggung banyak orang, termasuk teman-temannya.
Suami saya tidak cocok dengan pembimbing Ph.D.-nya. Pada satu kesempatan, pembimbing menuduh suami saya mencuri buku. Pembimbingnya menolak mempercayainya dan tidak mau mendengarkan penjelasannya. Suami saya menjadi sangat marah sehingga dia hampir mengalami serangan jantung. Dia menelepon saya karena frustrasi.
Saya berkata kepadanya, “Segala sesuatu, baik atau buruk, terjadi karena suatu alasan. Pikirkan bagaimana kamu memperlakukan orang lain. Kamu menertawakan mereka dan melecehkan mereka tanpa peduli bagaimana perasaan mereka. Bagaimana kita memperlakukan orang akhirnya kembali kepada kita. Ini disebut pembalasan karma. Ketika kamu berpikir tentang cara kamu memperlakukan orang lain, apakah kamu masih merasa dipersalahkan?”
Suami saya tenang. Dia berkata, “Terima kasih! Kamu adalah pembimbing saya!” Saya mengatakan kepadanya bahwa itu adalah kebijaksanaan yang saya pelajari dari Falun Dafa dan ia harus berterima kasih kepada Dafa dan Guru Li (pencipta).
Putra Saya Bangga dengan Saya
Prinsip-prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar telah memberi saya hati yang lebih lapang. Putra saya telah mengamati bahwa saya tidak bertengkar dengan orang lain.
Sejak Partai Komunis Tiongkok memulai penganiayaan terhadap Falun Dafa, keluarga saya telah mengalami banyak penderitaan. Saya sepenuhnya memahami mereka dan merasakan kepedihan mereka. Saya ditangkap empat kali karena berlatih Falun Dafa dari 1999 hingga 2001 dan dimasukkan ke dalam kamp kerja paksa selama dua tahun setelah penangkapan keempat. Putra saya baru berumur sebelas tahun saat itu. Dia tinggal bersama kakek-nenek tirinya selama tiga tahun penjara pertama saya. Dia memiliki hubungan yang baik dengan suami kedua dan orang tuanya.
Setelah saya dibawa ke kamp kerja paksa, suami saya memberi tahu putra saya bahwa dia tidak bisa merawatnya dan menyuruhnya tinggal bersama kakek-nenek dari asalnya. Putra saya tidak mau pergi. Ayah mertua dengan tegas mengusir putra saya. Putra saya merasa sangat terluka karena dia menganggap mereka sebagai keluarganya sendiri. Dia pergi menangis.
Saya sangat sedih setelah dibebaskan dari kamp kerja paksa dan mendengar bagaimana putra saya diperlakukan, tetapi saya tidak menyalahkan mereka. Kami semua adalah korban dari penganiayaan. Saya memberi tahu putra saya, “Maafkan kakekmu. Dia memiliki dua cucu untuk diurus. Menambahkan yang lain akan menjadi beban. Meskipun dia mengusir kamu, kamu harus mempertimbangkan kakek, karena dia di bawah tekanan dari Partai. Guru Li telah meminta kita tidak dendam. Itu kriteria untuk berbelas kasih. Kamu adalah anak yang penuh belas kasih, jadi jangan menyimpan dendam.” Putra saya akhirnya memaafkan mereka.
Putra saya sekarang sudah dewasa dan telah membaca ajaran Dafa. Dia sangat mendukung dan bangga karena saya berlatih Falun Dafa. Pacarnya telah memahami Dafa melalui dia dan sangat menikmati menonton pertunjukan Shen Yun Performing Arts. Setiap kali dia memiliki masalah atau bingung tentang sesuatu, dia berbicara kepada saya tentang hal itu. Dengan sabar saya membantunya. Dia selalu berkata, "Saya beruntung bertemu ibu dan putra ibu!" Saya mengatakan kepadanya bahwa Dafa telah memberi saya kebijaksanaan dan kita semua berterima kasih untuk itu.
Berlatih Falun Dafa telah membuat saya berbelas kasih. Putra saya telah menyaksikan bagaimana saya menangani berbagai hal secara berbeda dari orang biasa. Nenek kandungnya meninggal dan meninggalkan ribuan yuan kepada putra saya dan bibinya. Bibinya meminta putra saya untuk meminjamkan bagiannya agar dia dapat merenovasi rumahnya. Putra saya bertanya apakah dia harus meminjamkan uang kepadanya. Saya mengatakan kepadanya bahwa dia harus menuruti, tidak peduli apakah bibinya mengembalikan uang atau tidak. Putra saya berkata, “Bu, saya bangga padamu! Ibu selalu melihat sesuatu secara berbeda dari orang lain."
Putra saya sekarang adalah mahasiswa Ph.D. Dia ramah dan berpikiran terbuka, dan pembimbing memujinya. Setelah pacarnya membaca beberapa ajaran Falun Dafa, dia lebih bahagia dan juga berhasil di sekolah. Keduanya memberi tahu saya bahwa mereka merasa sangat beruntung mengetahui Dafa.
Seluruh Keluarga Saya Tahu Bahwa Falun Dafa Baik
Setiap orang di keluarga saya dan keluarga suami telah mundur dari organisasi Komunis. Ada begitu banyak contoh tentang bagaimana mereka telah diberkati.
Suatu kali, ketika putra saya mengendarai sepeda pulang, sebuah jip menabraknya. Roda sepeda tertekuk ke belakang, tetapi putra saya tidak terluka dan dia bahkan membawa sepeda pulang.
Adik saya mengalami demam selama seminggu. Para dokter tidak dapat menemukan apa yang salah. Saya membawakannya beberapa DVD Shen Yun. Setelah dia menonton DVD Shen Yun malam itu, demamnya hilang.
Adik ipar saya adalah teknisi servis di perusahaan listrik. Dia tahu Falun Dafa baik dan dia tahu dia dilindungi. Suatu kali, dia mengemudi di jalan raya ketika dia kehilangan kendali atas mobilnya. Semua orang yang bersamanya di dalam mobil ketakutan, tetapi mereka tidak cedera.
Keluarga suami saya terus-menerus bertengkar sebelum saya menikahinya. Pertengkaran mereka biasanya menjadi begitu panas sehingga ayah mertua sering memukul meja makan karena marah setiap Tahun Baru Imlek, tetapi dia tidak pernah marah lagi sejak saya dan suami menikah.
Ibu mertua pernah berselisih dengan tetangga karena sebidang tanah. Saya membujuknya untuk berhenti bertengkar. Tetangga itu yakin bahwa saya akan ikut bertengkar dan memihak ibu mertua. Dia merasa lega dan terkejut ketika ibu mertua saya tersenyum dan berhenti bertengkar. Sejak saat itu, tetangga selalu sangat ramah dengan kami.
Falun Dafa telah memberi keberuntungan bagi keluarga saya dan masyarakat. Saya berharap semua orang akan memahami Dafa dan memilih masa depan yang cerah untuk diri mereka sendiri.