(Minghui.org) Dua Kota Guiyang, warga Provinsi Guizhou dijatuhi hukuman penjara karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah ajaran jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak bulan Juli 1999.
Zhou Xiaochao, seorang pengusaha yang terkenal di antara para warga setempat, dan Shi Denglin, seorang veteran perang dan sopir Zhou, disuruh meminggirkan mobilnya dan ditangkap pada tanggal 7 Juli 2017 saat sedang berkendara melalui Kabupaten Guiding, sekitar 50 mil dari Guiyang. Mereka dijadikan target karena polisi mencurigai mereka menggunakan alat pengirim pesan PSB untuk mengirim pesan teks mengenai Falun Gong.
Kedua pria itu dijadikan tersangka dengan interogasi selama dua hari tanpa tidur karena polisi mencoba untuk mengali pengakuan dari mereka. Zhou melakukan aksi mogok makan satu minggu setelah itu untuk memprotes perlakuan tidak baik ini.
Zhou dijatuhi hukuman lima setengah tahun dan Shi lima tahun pada tanggal 18 Mei 2018. Banding Zhou ditolak pada tanggal 30 September. Dia dan Shi bergiliran dikirim ke Penjara Duyun pada tanggal 11 Oktober.
Ini bukan kali pertama Zhou dan Shi dijadikan target atas keyakinannya. Shi dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada tahun 2001 karena berbicara pada orang mengenai Falun Gong. Zhou juga ditangkap dalam beberapa kali di masa lalu karena keyakinannya.
Penangkapan
Saat polisi meminggirkan mobil Zhou dan Shi pada tanggal 7 Juli 2017, mereka menemukan beberapa alat PSB di mobil mereka, tetapi tidak ada bukti kedua pria itu telah menggunakan alat ini untuk mengirimkan pesan mengenai Falun Gong.
Untuk menggeledah sebuah pengakuan, polisi menginterogasi mereka selama dua hari dan mengganggu mereka agar tidak bisa tidur, yang dimana hal ini bertentangan dengan hukum, Zhou melakukan aksi mogok makan untuk memprotes penganiayaan ini.
Pada malam itu, lebih dari 30 petugas polisi dari Departemen Kepolisian Kabupaten Guiding, Departemen Kepolisian Kota Guiyang, Kantor Polisi Bihai, dan Pasukan Khusus Biro Keamanan Publik Provinsi Guizhou pergi menggeledah rumah kedua orang tua Zhou dan menyita beberapa kantong buku-buku Falun Gong.
Para Pengacara Menyangkal Bukti di Pengadilan
Zhou dan Shi hadir di persidangan pada pagi hari tanggal 25 April 2018. Hanya tiga anggota keluarga Zhou dan Shi yang diperbolehkan untuk menghadiri persidangan, sementara sisanya adalah para petugas dari keamanan publik.
Dakwaan itu menyatakan tiga perusahaan berbeda memberikan kesaksian bahwa Zhou dan Shi telah mengirim teks-teks Falun Gong. Perusahaan Elektronik Chongqing mengakui bahwa dua pria mengirim ke lebih dari 290.000 teks ke lebih dari 240.000 pelanggannya. Perusahaan Elektronik Qiananzhou mengakui bahwa 190.000 teks dikirim ke lebih dari 190.000 orang. Perusahaan Seluler Qiannazhou berkata tiga stasiun mereka yang menjangkau lebih dari 1000 pengguna, menerima pesan seperti itu.
Para pengacara mempertanyakan kenapa tiga perusahaan memberikan nomor berbeda yang begitu banyak, dan jaksa Xu mengakui itu sesuai dengan metode statistik yang berbeda.
Tuntutan itu juga menyatakan bahwa terdakwa ditangkap karena mengirimkan berbagai teks di tiga lokasi yang berbeda pada jam 2.45 malam pada tanggal 7 Juli 2017. Para pengacara mempertanyakan bagaimana itu mungkin bagi dua terdakwa lainnya untuk hadir di tiga lokasi yang berbeda pada waktu yang bersamaan. Para pengacara juga mengemukakan bahwa klien-klien mereka telah ditangkap pada jam 2.30 siang hari itu, dan tidak mungkin bagi mereka untuk terus mengirimkan teks saat berada di tahanan polisi.
Xu tidak menjawab. Dia lalu memanggil dua saksi kejaksaan, Wu Xin dan Luo Zhenshan (kedua teknisi dari Otoritas Nirkabel Qiannanzhou), yang bersaksi bahwa mereka melaporkan Zhou dan Shi ke kepolisian setelah menemukan mereka mengirim teks-teks Falun Gong. Yao Feng, deputi kepala Kantor Polisi Kabupaten Guiding, segera memerintah penangkapan Zhou dan Shi.
Wu dan Luo, tidak bisa menjelaskan bagaimana mereka bisa menganggapi bahwa itu adalah Zhou dan Shi yang mengirimkan pesan-pesan teksnya.
Xu menyatakan bahwa total lima orang menerima teks-teks Falun Gong dan mengambil gambar dari pesan-pesan itu. Si pembela berargumen berdasarkan hukum setiap bukti penuntutan harus memiliki dua saksi. Setiap satu dari lima gambar, namun saksi yang ada yang satu orang.
Para pengacara dan klien mereka meminta bukti penuntutan diverifikasi oleh pihak ketiga, tetapi hakim Luo menolak permintaannya. Dia menjatuhi hukuman penjara pada Zhou dan Shi pada tanggal 18 Mei, 2018. Zhou melakukan banding atas hukumannya dan melakukan aksi mogok makan lagi untuk memprotes.
Putusan Diambil
Tujuh belas hari setelah Zhou melakukan aksi mogok makan, dia dikirim ke rumah sakit untuk diperiksa. Para dokter terkejut menemukan bahwa dia masih sehat dan menolak untuk memaksa dia makan.
Para petugas pusat penahanan lalu mengirim Zhou ke “pusat medis wajib” untuk pengobatan anoreksia dan memberinya terapi elektro, membuatnya kehilangan kesadaran dan membuatnya penuh komplikasi hingga hari ini. Dia lalu diberitahu bahwa banyak orang kehilangan nyawa mereka setelah diberi terapi elektro untuk kedua kalinya.
Pengadilan banding setempat memutuskan pada tanggal 30 September 2018 untuk memberikan hukuman pada Zhou tanpa melewati sebuah sidang mendengarkan pendapat. Zhou dan Shi dibawa ke Penjara Duyun pada tanggal 11 Oktober.
Kedua orang tua Zhou diperbolehkan mengunjunginya setelah penjara menetapkan bahwa mereka bukan praktisi Falun Gong.
Seorang Pengusaha Yang Memukau
Setelah Zhou tamat dari Universitas Keuangan dan Ekonomi Tianjin, dia menjadi seorang guru di Perguruan Tinggi Keuangan dan Perdagangan di Kota Zunyi, Provinsi Guizhou, dimana dia dinominasi sebagai karyawan panutan selama tiga tahun berturut-turut.
Pada tahun 2001, Zhou ditangkap dan diberikan hukuman kerja paksa satu setengah tahun setelah dia pergi ke Beijing untuk aksi damai. Dia kembali mengajar pada tahun 2003 dan dia dibebaskan, tetapi harus mengajukan cuti pada tahun 2004 setelah polisi terus mengganggunya. Zhou lalu bekerja di Yonyou Software pada tahun 2005.
Zhou menjadi general manager dari dua perusahaannya yang dibangun pada tahun 2006. Untuk memperkenalkan kebudayaan tiongkok kuno, Zhou membuat situsweb kebudayaan pada tahu 2010. Dia mengembangkan peranti lunak bagi pemerintah Kota Guiyang di tahun 2011.
Akan tetapi, antara 2008 dan 2013, polisi mengirim dua mata-mata ke perusahaannya dan mencuri rahasia perdagangan perusahaannya, membuatnya mengalami kerugian finansial yang besar pada waktu itu.
Pada bulan November 2016, Zhou mewakili sebuah tim dari para pengusaha teknologi yang memukau dan datang ke Amerika Serikat untuk pelatihan. Saat dia ditangkap pada bulan Juli 2017, banyak proyek yang dia pegang tidak bisa jalan, membuat kerugian finansial di daerah setempat.
Artikel Terkait dalam Bahasa Mandarin:Two Guizhou Residents Still Detained More Than Five Months after Arrest诉方证据均被驳倒 贵州周小朝石登灵仍遭诬判