(Minghui.org) Seorang warga dari Kota Qingdao, Provinsi Shandong sedang menghadapi sidang karena keyakinannya pada Falun Gong, latihan spiritual yang telah ditindas oleh rezim komunis sejak 1999.
Tian Yongwen, wanita berusia 44 tahun, ditangkap pada 7 Juni 2018, sebelum KTT “Shanghai Cooperation Organization” yang diselenggarakan di Qingdao pada tanggal 9-10 Juni.
Banyak praktisi Falun Gong di Qingdao dan kota-kota terdekat menjadi sasaran sebelum konferensi tersebut.
Hari-hari sebelum penangkapan Tian, seorang petugas menghentikan anak Tian yang berumur 11 tahun di jalan dan menanyakan alamat rumahnya.
Beberapa petugas mengunjungi Tian pada siang hari, 7 Juni, mengatakan ingin memeriksa registrasi rumah tangga mereka. Para petugas memeriksa setiap kamar di rumahnya dan kemudian pergi.
Pada malam hari, seorang petugas keamanan lingkungannya mengetuk pintu. Ketika Tian membuka pintu, sekelompok petugas menerobos masuk dan menangkapnya.
Orangtua Tian berusia 70-an, juga kedua putranya yang berumur 2 dan 11 tahun, menjadi ketakutan karena polisi.
Suaminya berusaha mencegah polisi menangkap Tian, namun sia-sia. Dua petugas menahan sang suami di kamar tamu, sementara yang lainnya menggeledah kamar serta menyita banyak barang-barang milik mereka. Petugas pergi tanpa memberikan daftar barang-barang yang disita.
Suami dari Tian juga dibawa ke kantor polisi setempat, di mana dia dipaksa menandatangani surat penggeledahan yang kosong dan formulir sita. Petugas mengancam akan menahannya di kantor polisi jika menolak untuk memberikan tanda tangan.
Setelah menghabiskan 24 jam di kantor polisi tanpa diberi makanan apa pun atau diperbolehkan untuk tidur, suami Tian menyerah dan menandatangani formulir, karena dia mulai mengkhawatirkan kedua anaknya.
Setelah kembali ke rumah, dia menemukan cicin emas mililk Tian dan uang kertas USD mereka telah hilang.
Tian diinterogasi selama tiga hari di kantor polisi sebelum dibawa ke Pusat Penahanan Pudong di Distrik Jimo, sejak itu dia ditahan di tempat itu.
Kejaksaan baru-baru ini mendakwa dia dan mengirim kasusnya ke Pengadilan Distrik Huandao. Kuasa hukum Tian mengunjunginya dan memeriksa dokumen kasusnya pada 2-3 April 2019.
Ibunda Tian menderita tekanan darah tinggi dan diabetes. Ayahnya juga menderita beberapa masalah kesehatan. Seiring Tian menghadapi penuntutan lebih lanjut karena keyakinannya, suaminya, yang berusia 40-an, berjuang untuk menjaga anak-anak dan mertuanya. Dia berada di bawah tekanan sangat besar hingga rambutnya berubah menjadi abu-abu, dan kehilangan sejumlah besar berat badan selama beberapa bulan terakhir.