(Minghui.org) Seorang wanita Tianjin yang dipenjara pada Maret 2019 disiksa karena tidak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Wang Cuilan menjadi sasaran cuci otak intensif oleh penjaga penjara dan asisten mereka ketika mereka berusaha memaksanya untuk melepas keyakinannya. Ketika dia bersikeras bahwa itu adalah hak konstitusionalnya dan kebebasan berkeyakinan untuk berlatih Falun Gong, para penjaga memaksanya untuk berdiri berjam-jam setiap hari.
Wang segera mengalami masalah medis akibat siksaan tersebut. Ketika putrinya mengunjunginya di penjara pada awal April, Wang sangat lemah dan tidak bisa berdiri atau berjalan tanpa bantuan.
Karena Mewakili Wang Pengacaranya Menjadi Sasaran Balas Dendam
Wang ditangkap pada 30 September 2017 setelah dia terekam di kamera pengintai sedang membagikan materi informasi Falun Gong. Dia ditahan di Pusat Penahanan Distrik Dongli.
Pengadilan Distrik Kaifa mengadakan empat persidangan atas kasusnya, pada 15 Mei, 3 Agustus, 8 Agustus dan 19 Oktober 2018. Hakim menunda setiap sidang tanpa mengeluarkan putusan.
Pengacara Wang kemudian dicabut izin praktiknya selama enam bulan karena membela seorang praktisi Falun Gong di pengadilan.
Putri Wang pergi ke pusat penahanan untuk mengunjungi Wang pada 26 Maret 2019 dan menemukan bahwa dia telah dijatuhi hukuman tiga setengah tahun dan telah dibawa ke Penjara Wanita Tianjin untuk menjalani hukuman.