(Minghui.org) Tiga warga asal Kota Qian’an, Provinsi Hebei, baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara karena berlatih Falun Gong, setelah ditangkap dan dikurung hampir 3-5 tahun lalu.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah sebuah ajaran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis sejak 1999.
Wang Yonghong dijatuhi hukuman empat tahun penjara dan didenda 8000 yuan. Baik Zhou Xiuxia dan Liu Xiaoyuan dijatuhi hukuman 3-5 tahun dengan denda 7000 yuan.
Zhou Xiuxa
Tiga wanita ditangkap pada tanggal 15 Desember 2015, karena tidak melepaskan keyakinan mereka. Polisi membawa mereka ke Pusat Penahanan No.1 Kota Tangshan keesokan harinya, sejak itu mereka tinggal di dalam tahanan kriminal.
Kejaksaan Kota Qian’an menyetujui penangkapan mereka pada tanggal 18 Januari 2016, dan melayangkan dakwaan formal pada tanggal 11 Juli.
Tiga wanita hadir di Pengadilan Kota Qian’an pada tanggal 28 Oktober 2016. Pengacara mereka membacakan nota pembelaan tidak bersalah bagi mereka. Para praktisi juga memberikan kesaksian mereka sendiri. Mereka berargumen bahwa mereka memiliki hak konstitusi untuk berlatih Falun Gong dan mereka tidak melanggar hukum apapun dengan menolak melepaskan keyakinan mereka.
Si hakim menunggu lebih dari dua tahun sebelum memberikan putusan.
Siksaan dan penahanan sewenang-wenang para praktisi membuat keluarga mereka berada dalam kondisi tekanan berat. Kondisi kesehatan orang tua mereka menurun. Ibu Zhou yang telah berusia 70an, ayah mertua Wan berusia 80an, dan ibu mertua Liu meninggal dunia satu demi satu pada bulan Mei, Juni, dan Desember 2017, menyisakan rasa pedih mendalam terhadap pasangan masing-masing.
Para keluarga praktisi sering mendatangi berbagai badan pemerintah untuk mencari keadilan bagi mereka dan meminta pembebasan mereka tetapi diputar-putar dan terus diberitahu untuk menunggu pemberitahuan selanjutnya.
Melihat permohonan mereka tidak didengar oleh pihak berwenang, ketiga keluarga melayangkan tuntutan pada bulan Desember 2018 terhadap Pu Yonglai, kepala Divisi Keamanan Domestik Kota Qian’an, Wang Xiaojing, seorang jaksa di Kejaksaaan Qian’an, dan Wang Ziliang, seorang hakim Pengadilan Qian’an, karena keterlibatan mereka dalam penganiayaan. Mereka juga meminta pembebasan segera terhadap orang-orang tercinta mereka.
Berulang Kali Dijadikan Target Karena Keyakinan Mereka
Tiga praktisi ini belajar Falun Gong sebelum kampanye penganiayaan dimulai pada bulan Juli 1999. Mereka belajar ajaran ini untuk meningkatkan kesehatan mereka dan memperluas pandangan mereka.
Karena mereka tidak melepaskan keyakinan mereka, mereka telah berulang kali ditangkap dan ditahan selama dua dekade terakhir.
Wan Yonghong
Wang sebelumnya adalah seorang direktur di Bank Industri dan Komersil di Kota Qian’an. Dia ditangkap sejumlah kali dan rumahnya digeledah. Dia menderita cedera tulang belakang dan kaki yang tidak bisa sembuh pada tahun 2007 saat mencoba melarikan diri dari tahanan polisi dari sebuah jendela di lantai 4. Delapan tahun kemudian, dia masih memiliki dua plat metal di bagian punggung dan kakinya, kaki kirinya masih mati rasa. Dia tidak bisa jongkok dan memiliki masalah menjaga keseimbangan saat berjalan.
Wang telah menghabiskan lebih dari 70.000 yuan untuk pengeluaran medis, tetapi perusahaannya menolak untuk memberikan kompensasi. Sebagai tambahan, dibawa tekanan dari Kantor 610 setempat, perusahaan ini juga menunda pembayaran gajinya, dana pensiun, dan manfaat sampingan lainnya.
Liu Xiaoyuan
Liu juga bekerja di Bank Industri dan Komersil di Kota Qian’an. Dia telah ditangkap tujuh kali karena berlatih Falun Gong. Polisi menggeledah rumahnya dan menyita banyak barang pribadinya. Dia diberhentikan dari pekerjaannya tidak lama kemudian setelah dia ditangkap pada bulan Oktober 2007, mengakibatkan kerugian finansial lebih dari 600.000 yuan.
Zhou Xiuxia
Zhou, seorang mantan karyawan di Perusahaan Makanan Kota Qian’an, mulai berlatih Falun Gong pada bulan Maret 1999. Dia telah ditangkap selama enam kali dan menghabiskan waktu dua tahun di kamp kerja paksa, di sana dia dijatuhi hukuman berbagai penyiksaan untuk memaksanya melepaskan ajaran Falun Gong.
Pada tanggal 1 September 2003, dia ditangkap karena membagi-bagikan informasi mengenai Falun Gong, ditahan di pusat penahanan selama satu bulan, lalu dikirim ke sebuah pusat pencucian otak. Staf di sana memberikan obat yang tidak jelas dalam makanan yang diberikan pada empat praktisi Falun Gong. Masing-masing dari empat orang itu mulai mengalami pandangan kabur dan mati rasa di kaki dan jari kaki mereka. Pandangan Zhou tetap lemah. Atasannya menahan lebih dari 200.000 yuan gajinya saat dia ditahan.
Laporan Terkait dalam Bahasa Inggris:
Disabled 8 Years Ago, Bank Employee Sues Jiang Zemin for Economic Loss and Emotional Distress
Qian'an, Hebei Province: 33 Locals Harassed by Police for Suing Former Chinese Dictator
Li Qingson and Zhou Xiuxia from Qian'an City, Hebei Province Suffer Frequent Persecution