(Minghui.org) Bertahun-tahun yang lalu, suami saya suka memanjakan diri dengan makanan, minuman dan berjudi. Kami terlibat banyak konflik dan selalu bertengkar setiap hari. Akibat tekanan di rumah, saya jadi sakit-sakitan dan hampir mengalami gangguan mental. Merasa lelah menghadapinya, saya ingin menceraikannya.
Pada titik terendah ini, seseorang memperkenalkan saya—Falun Gong, dan saya memutuskan untuk mulai berlatih. Dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, saya mampu memaafkan suami, dan pernikahan kami yang rusak dapat terselamatkan.
Suami saya tidak berlatih Falun Dafa, namun ia sangat mendukungnya. Dia bahkan membantu saya khususnya pada saat saya mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan kepala Partai Komunis (PKT) yang memprakarsai penganiayaan terhadap Falun Dafa.
Meski rumah kami sangat tua dan kecil (Kurang dari 20 meter persegi), banyak praktisi yang datang berkunjung. Suami saya menyambut mereka dengan tangan terbuka dan mempersiapkan makanan bagi mereka semua. Orang-orang yang tidak mengenal kami pasti berpikir bahwa suami saya seorang praktisi.
Pada tahun 2002, polisi menangkap saya dan saudara perempuan saya untuk dijebloskan ke pusat tahanan. Saat itu, suami saya sedang bekerja di Beijing. Ketika mendengar saya ditangkap, dia buru-buru pulang namun mengalami serangan jantung. Dia dirawat di rumah sakit, namun kondisinya segera membaik.
Setelah keluar dari rumah sakit, ia menemui pejabat yang bertanggung jawab dan meminta pembebasan saya. Saat itu, Saya dan saudara perempuan saya melakukan mogok makan selama beberapa bulan untuk memprotes penganiayaan.
Kami berdua hampir meninggal. Suami dan adiknya beserta anggota keluarga yang lain pergi ke Kantor 610 untuk berupaya membebaskan kami. Suami saya pergi ke kepala daerah yang bertanggung jawab atas penganiayaan Falun Gong, dan akhirnya kami berdua dibebaskan dari pusat tahanan.
Tak lama setelah pulang ke rumah, saya pulih dari cobaan berat dan kembali normal. Saya mulai keluar untuk memberitahu orang-orang tentang penganiayaan Falun Gong oleh PKT. Suami saya takut bahwa saya akan ditahan lagi. Dia berkata, “Kamu dikenal oleh polisi dan para staf keamanan. Saya bukan incaran mereka, jadi lebih baik bila saya yang membagikan materi.” Dia bangun pukul 3 pagi dan keluar membagikan materi Dafa. Dia melakukan ini selama bertahun-tahun.
Pada suatu hari tahun 2011, suami saya jatuh sakit, dan bicaranya menjadi tidak jelas. Dia dibawa ke rumah sakit, dan seorang dokter mendiagnosa dirinya terkena stroke. Otak suami saya mengalami pendarahan yang hebat hingga tidak memungkinkan untuknya menjalani operasi. Hanya perawatan tambahan yang dapat dilakukan. Kemampuan bicara suami saya juga menjadi kacau.
Saya memutar rekaman ceramah Guru Li Hongzhi selama 10 hari untuknya. Kemudian melalui CT scan ditunjukkan bahwa pendarahan otaknya berkurang menjadi seukuran kuku. Dua puluh hari kemudian pendarahannya telah lenyap seluruhnya.
Suami saya sembuh total tanpa komplikasi. Bahkan dokter mengakui bahwa ini keajaiban. Suami saya menyadari bahwa Guru dan Dafa menyelamatkan dirinya sekali lagi.
Tepat setelah ia sembuh, suami saya mulai mengikuti jalur kultivasi Falun Dafa.