(Minghui.org) Pada tanggal 16 Mei 2019, praktisi Falun Gong berkumpul di Konsulat RRT untuk memprotes penganiayaan Falun Gong oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Mereka berkumpul setelah menyelesaikan parade besar di perayaan Hari Falun Dafa Sedunia, di Manhattan.
Rapat Umum di depan Konsulat RRT untuk mengakhiri penganiayaan oleh PKT
Praktisi menyatakan harapannya bahwa ingin agar semua orang di seluruh dunia memahami perihal Falun Gong dan menyadari sifat jahat dari PKT. Mereka berharap dapat menyatukan semua orang agar bersatu menghentikan penganiayaan.
Rapat umum dimulai pada pukul 4:30 sore. Praktisi mengenakan seragam kuning dan berbaris di samping Sungai Hudson. Mereka memegang spanduk vertikal dengan tulisan “Hentikan Penganiayaan Falun Gong” dan “Seret Jiang Zemin ke Pengadilan” dalam bahasa Inggris dan Mandarin.
Acara tersebut menarik banyak perhatian dari orang-orang sekitar. Praktisi memperagakan latihan Falun Gong dan membagikan brosur. Sebagian lagi ada yang bertanya tentang Jiang Zemin (mantan kepala PKT yang memprakarsai penganiayaan).
Penganiayaan yang Dilakukan PKT Sungguh Brutal dan Mengejutkan
Praktisi Chi Lihua
Chi Lihua adalah salah satu praktisi yang ikut berpartisipasi. Suaminya Xu Dawei meninggal dunia akibat penganiayaan dalam penjara. Dia ditangkap karena mencetak materi informasi Falun Gong, dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara.
Di dalam penjara, Xu disuntik dengan obat-obatan tak dikenal. Dia masih muda dan sehat sebelum ditangkap, namun berubah menjadi kurus setelah dianiaya dan akhirnya jatuh dalam kondisi kritis. Bekas-bekas pemukulan dan cedera akibat sengatan listrik menutupi seluruh tubuhnya. Dia meninggal dunia—13 hari setelah dibebaskan dari penjara.
Banyak warga kota kelahiran Xu, merasa marah dengan penganiayaannya. Dalam tiga hari di tahun 2009, 361 orang menandatangani petisi dengan nama asli mereka. Chi berkata selama petisi, sejumlah pengacara dan polisi memberikan bantuan.
Upaya yang Umumnya Dilakukan Praktisi di Seluruh Dunia
Untuk membantu menghentikan penganiayaan, praktisi Falun Gong meningkatkan kesadaran akan penganiayaan di depan Kedubes RRT dan konsulatnya di banyak negara.
Praktisi Katja Hausmann dari Austria
Katja Hausmann, yang bergabung dalam protes di depan Konsulat RRT di New York, datang langsung dari Wina, Austria. Dia telah berlatih Falun Gong selama enam tahun. Dia berkata bahwa di Austria, praktisi Falun Gong mengadakan protes damai setiap minggu di depan Kedubes RRT di Wina.
Karena latar belakang medisnya, dia memiliki pemahaman yang baik tentang panen organ dari praktisi Falun Gong yang masih hidup, yang diprakarsai oleh RRT. Dia berharap dapat membantu menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan ini sesegera mungkin.
Orang-Orang Mendukung Perjuangan Praktisi Memprotes Penganiayaan
Rapat umum yang diselenggarakan telah menarik perhatian orang-orang sekitar, dan mereka menyatakan dukungannya.
Seorang warga merekam aksi damai.
Pasangan dari Jerman menyaksikan sekaligus mendengar penjelasan praktisi mengenai sifat jahat PKT.
Dua wisatawan asal Perancis mengakui bahwa penting untuk memberi tahu lebih banyak orang tentang penganiayaan ini.
Carlos, seorang turis asal Meksiko, mengatakan bahwa ia menyaksikan parade besar di Manhattan dan terkejut mengetahui perihal penganiayaan brutal itu.