(Minghui.org)
Kulit Saya Pulih Setelah Mengalami Luka Bakar Parah
Saya mulai berlatih Falun Dafa atau dikenal sebagai Falun Gong, pada tahun 2001. Ketika melakukan pemeriksaan fisik untuk pranikah, saya didiagnosis menderita penyakit hepatitis B. Kerabat saya segera mendorong agar saya berlatih Falun Dafa untuk meningkatkan kesehatan diri. Maka saya memutuskan untuk mencobanya, dan memang benar, saya menjadi sehat secara fisik maupun mental.
Pada tanggal 19 Juni 2015, seorang wanita yang bekerja di tempat usaha kami mencoba menyalakan kompor gas dengan sebuah pemantik api. Ia gagal mencobanya dua kali, namun saya anggap wajar dan mencobanya sendiri. Ternyata semua gas yang terakumulasi di sekitar kompor tiba-tiba menyemburkan api, mengenai wajah saya dan saya langsung tersungkur ke tanah.
Wajah saya mengalami pembengkakan—melepuh di sekitar wajah, leher, dan lengan. Saat itu saya langsung memohon pertolongan pada Guru Li, dan anehnya saya tidak merasakan sakit apa pun.
Malam itu, saya pergi belajar Fa bersama di rumah seorang praktisi, melakukan latihan Gong, dan memancarkan pikiran lurus bersama. Pada saat itu, luka lepuh sudah mengering dan mengeluarkan cairan. Seluruh tubuh saya berbau daging bakar. Ketika kami belajar, praktisi lain meminta saya membaca Fa, selagi ia mengoreksi jika ada kesalahan. Kami belajar perlahan dan hanya membaca Fa kata demi kata. Jika ada kesalahan, kami akan mengulanginya lagi dengan benar.
Pada hari-hari itu, kami berfokus pada belajar Fa, latihan Gong dan memancarkan pikiran lurus. Saya merasakan perubahan pada tubuh saya setiap hari. Luka kering di wajah saya mulai lenyap secara bertahap-tanpa bekas.
Praktisi lokal di tempat kami, memutuskan bahwa sudah waktunya mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), karena dia yang pertama kali memulai penganiayaan terhadap Falun Gong. Saya ikut mengajukan tuntutan dan mengirimkannya bersama rekan praktisi.
Luka bakar di wajah saya sembuh total dalam dua minggu. Kulit saya menjadi mulus dan bersih, tidak ada bekas sama sekali.
Sebagai praktisi Falun Dafa, saya tahu bahwa semua ini merupakan curahan belas kasih Guru. Karena Guru-lah yang memberi saya kehidupan kedua. Sekitar waktu yang bersamaan, seseorang di kota kami meninggal akibat infeksi setelah mengalami luka bakar yang parah.
Banyak rekan maupun kerabat saya mulai berlatih Falun Dafa setelah mendengar mukjizat kesembuhan yang saya alami.
Keluarga Saya Menyaksikan Keajaiban Penyembuhan Dafa
Pada Oktober 2018, bibi saya menderita serangan jantung. Rumah sakit lokal merekomendasikan agar ia dilarikan ke rumah sakit daerah untuk operasi jantung. Bibi saya percaya bahwa Dafa baik. Sebelum dia pergi ke rumah sakit daerah, saya bersama rekan praktisi mengunjunginya dan memberi tahu bahwa sepanjang dia yakin pada Guru dan Dafa, tidak ada hal buruk yang akan terjadi. Kami memintanya untuk mengulangi kalimat “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik” dengan ketulusan hati. Kami juga memancarkan pikiran lurus untuknya, bertekad tidak membiarkan kekuatan lama mengambil nyawanya.
Di rumah sakit daerah, bibi diberi tahu bahwa kondisinya tidak terobati, jadi dia kembali ke rumah sakit lokal. Setelah keluar dari rumah sakit, dia menemukan sebuah tempat tenang untuk belajar Fa. Setiap hari praktisi pergi ke rumahnya untuk belajar Fa bersama, serta memancarkan pikiran lurus. Karena dia tidak dapat membaca, mereka mengajarinya kata demi kata.
Kesehatannya meningkat dalam waktu satu bulan dan kini ia bisa membaca Fa dengan baik. Suaminya menyaksikan kesembuhan ini mulai melafal kalimat: “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Dalam waktu singkat batuk kronisnya lenyap.
Ibu saya mendapatkan Fa pada akhir 2018. Dia membaca Zhuan Falun dan berhenti merokok bahkan sebelum selesai membaca untuk pertama kalinya. Pada malam Tahun Baru Imlek, Guru memurnikan tubuhnya, namun ia tidak menyadari, dia mengalami muntah-muntah dan diare. Ditekan oleh kerabatnya, akhirnya dia pergi ke rumah sakit. Praktisi lain datang dan kami memancarkan pikiran lurus bersama. Setelah ibu saya memuntahkan potongan-potongan zat berwarna merah gelap, ia pun mulai pulih kembali. Tak lama kemudian ia sembuh total.
Kakak saya mengalami kelumpuhan di satu sisi tubuhnya dan mulai mengulangi “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Kesehatannya meningkat dengan cepat.
Di masa lalu, keluarga saya tidak mencegah saya berlatih Falun Dafa, namun saya tahu mereka tidak menyetujui Dafa di hati mereka. Keajaiban Dafa terus-menerus mewujudkan diri di hadapan mereka, dan mereka menjadi takjub dengan keampuhan Dafa. Saya sungguh gembira melihat mereka sekarang memiliki keyakinan pada Guru dan Dafa.