(Minghui.org) Seorang guru SMU di Kota Anshan, Provinsi Liaoning disidangkan oleh Pengadilan Distrik Lishan pada 20 Mei 2019, karena tidak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang telah ditindas oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Dua pengacara membela tidak bersalah untuk Wang Hongzhua (pria). Mereka berargumen tidak ada hukum di Tiongkok yang melarang Falun Gong dan Kontitusi memberikan hak kepada warga Tiongkok dalam kebebasan berkeyakinan dan beragama.
Pengacara juga menunjukkan bahwa Wang tidak melanggar hukum apa pun atau merugikan siapa pun dengan menyebarkan informasi Falun Gong dan meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan. Tidak satu pun materi yang terkait dengan Falun Gong yang disita dari rumahnya harus digunakan untuk melawannya.
Wang bersaksi dalam pembelaan dirinya sendiri. Dia membantah tuduhan “mengganggu penegakkan hukum,” dalih yang biasa digunakan oleh pihak otoritas untuk menahan dan memenjarakan praktisi Falun Gong. “Ini bukan kasus pidana. Ini adalah penganiayaan politik,” katanya.
Jaksa dan hakim ketua sering kali menyela pembelaan pengacara dan Wang.
Wang sedang menunggu putusan di Pusat Penahanan Nantai, di mana dia telah ditahan sejak penangkapannya pada 22 Agustus 2018, setelah dijebak untuk pergi ke sekolah untuk pertemuan penting.
Dilaporkan bahwa polisi menangkapnya untuk memenuhi kuota kampanye untuk menindak anggota geng. Bukannya menangkap anggota geng yang sesungguhnya, pihak otoritas menargetkan praktisi Falun Gong.
Sebanyak 30 praktisi Falun Gong setempat lainnya dan anggota keluarga mereka ditangkap pada tanggal 22 dan 23 Agustus 2018.
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
High School Teacher Among Recent Mass Arrest Victims in Liaoning Province
31 Falun Gong Practitioners and Their Family Members in Liaoning Province Arrested in Two Days