(Minghui.org) Seorang praktisi Falun Gong menjadi target saat penangkapan massal di Provinsi Heilongjiang tahun lalu, sekarang menghadapi penuntutan karena keyakinannya.
Falun Gong, juga dikenal Falun Dafa, adalah latihan spiritual yang telah ditindas oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Wang De, 65, warga Kabupaten Bin, Kota Harbin, ditangkap pada 9 November 2018. Sebanyak 118 praktisi Falun Gong lainnya di Kota Harbin dan Daqing juga ditangkap pada hari yang sama.
Polisi menggeledah rumah Wang dan menyita buku-buku Falun Gong miliknya, yang digunakan sebagai bukti oleh polisi untuk menuntut dirinya.
Pusat Penahanan Kabupaten Bin menolak kunjungan keluarga Wang. Keluarganya kemudian menyewa seorang pengacara untuk mewakilinya. Ketika pengacara mengunjungi Wang di pusat penahanan, Wang mengatakan bahwa kasusnya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Yilan dan jaksa sedang berencana untuk menuntut dirinya dan segera mengirim kasusnya ke Pengadilan Yilan.
Atas permintaan terus-menerus dari pengacara, jaksa setuju untuk mengirim dokumen kasus Wang kepadanya.
Hidupnya Diperbaharui oleh Falun Gong
Wang kehilangan ibunya ketika dia masa kecil. Karena dia sering makan tidak cukup, dia menderita masalah perut yang parah dan harus memilih apa yang akan dimakan.
Tanpa perawatan dan disipilin yang baik dari orangtuanya, dia memiliki banyak kebiasaan buruk, termasuk minum minuman keras, merokok, dan berjudi, yang berlanjut hingga dewasa. Istrinya berusaha untuk menghentikan kebiasaan buruknya, namun sia-sia.
Untuk meningkatkan kesehatannya, Wang mempelajari Falun Gong. Masalah perut dan rematiknya segera hilang. Dia melepaskan kebiasaan buruk dan menjadi orang yang jujur, perhatian dan bekerja keras. Ketegangan antara dirinya dan istri pun hilang. Banyak kerabatnya yang biasa menjauhi dirinya mulai berbicara dengannya lagi.
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
119 Falun Gong Practitioners Arrested in Two Heilongjiang Province Cities in One Day