(Minghui.org) Ketika kita berkultivasi di dunia sekuler ini, sisi kultivasi kita dipisahkan begitu mencapai standar Fa. Yang masih tersisa adalah keterikatan, keinginan, dan konsep-konsep manusia, yang kita butuhkan untuk dikultivasikan. Jika tidak mempertahankan pikiran lurus yang kuat sepanjang waktu, kita mungkin diganggu oleh keterikatan kita sendiri dan kendur dalam berkultivasi.
Ketika keterikatan kita kuat dan kesadaran utama lemah, kita tidak berbeda dengan manusia biasa. Kadang-kadang, walaupun mengetahui apa yang mengganggu kita adalah keterikatan, kita masih tidak bisa mengendalikan diri dengan baik, dan melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan seorang kultivator.
Sebagai contoh, kita tahu seharusnya tidak terikat pada ponsel atau internet, namun kita mungkin masih tergantung padanya. Jika memiliki keterikatan untuk kenyamanan, kita mungkin mengabaikan belajar Fa atau pemancaran pikiran lurus, tapi malah tidur siang. Karena rasa takut, kita mungkin kehilangan kesempatan untuk klarifikasi fakta.
Saya dulu berpikir perilaku seperti itu disebabkan oleh penipuan diri sendiri – keterikatan kita menipu diri kita sendiri, sehingga kesalahan-kesalahan itu “bukan masalah besar.”
Tetapi sekarang, saya tahu itu adalah pemahaman yang salah. Ketika kita tidak bisa mengendalikan diri dengan baik, diganggu oleh karma pikiran, atau kejahatan di dimensi lain yang memanipulai otak dan tubuh kita ketika kesadaran utama kita rileks.
Mengembangkan Pikiran Lurus yang Sejati
Di sisi lain, ketika menghadapi penganiayaan serius atau karma penyakit, kita akan waspada dan mulai mencari ke dalam. Pada momen kritis itu, pikiran utama kita merasa keseriusan kultivasi dan mengendalikan otak serta tubuh kita lagi. Kita lalu akan belajar Fa dengan rajin dan memancarkan pikiran lurus yang kuat.
Tapi pikiran lurus kita dipaksa keluar di bawah situasi seperti itu. Kita tidak sungguh-sungguh memahami keseriusan dari kultivasi, yang mana bukan masalah kecil.
Ada praktisi yang tidak menaruh perhatian untuk mengultivasikan setiap pikiran yang mereka miliki dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang secara salah menganggap melakukan sesuatu sebagai kultivasi. Dan yang lain berpikir tujuan dari kultivasi mereka adalah tidak dianiaya. Jika demikian kasusnya, kita dengan mudah mengendur dan kehilangan motivasi untuk meningkatkan kultivasi begitu merasa tujuan kita tercapai.
Saya menemukan masalah yang sama, bahkan masalah kecil, telah mempengaruhi saya berulang kali selama berkultivasi bertahun-tahun. Di bawah tekanan dan cobaan, kesadaran utama saya terjaga. Tetapi setelah cobaan lewat, saya akan kembali menjadi rileks lagi. Fenomena ini berulang-ulang terus.
Sekarang saya menyadari bahwa jenis kultivasi ini adalah demi mencari kehidupan yang nyaman, tidak untuk peningkatan yang nyata. Ini seperti merespons pasien sakit mental yang Guru bicarakan di Zhuan Falun, yang menjadi waspada ketika dokter akan menyetrumnya dengan tongkat listrik.
Saya rasa kultivasi palsu semacam ini adalah bentuk dari penipuan diri sendiri. Karena kita memiliki kesadaran utama yang lemah dan sehingga dikendalikan oleh kejahatan atau keterikatan kita pada momen kritis.
Guru tidak pernah mengajari kita untuk rileks setelah membuat kemajuan dalam berkultivasi dan sisi kultivasi kita dipisahkan. Jika kita tidak jelas akan tujuan dari kultivasi atau menggunakan standar tinggi untuk mengukur diri kita sendiri, kita akan mencari alasan bagi diri sendiri dan keterikatan kita masih bisa dieksploitasi oleh kejahatan.
Dari perspektif lebih dalam, faktor penting lainnya adalah keterikatan mendasar kita belum dilenyapkan. Kita mungkin datang berkultivasi dengan segala macam pengejaran seperti melenyapkan kesulitan, menyembuhkan penyakit, dan hidup dengan baik. Keterikatan-keterikatn itu mungkin masih tersembunyi walaupun sudah berkultivasi bertahun-tahun. Keterikatan mendasar ini akan menghambat kita untuk membuat peningkatan yang nyata.
Guru berkata,
“Kita punya sasaran yang dituju, benar-benar ditujukan pada keterikatan itu, dan menyingkirkan keterikatan itu, sehingga dapat berkultivasi sangat cepat.” (Ceramah 5, Zhuan Falun)
Dengan pengaturan Guru, keteriktan dan konsep manusia kita akan diekspos. Ini akan menjadi waktu terbaik bagi kita untuk melenyapkannya, dan menghindari dieksploitasi oleh kejahatan. Bahkan jika terjatuh, kita harus cepat bangkit dan terus berusaha sepenuh hati.
Kita harus belajar Fa dengan rajin dan berasimilasi dengan Fa. Ini adalah jaminan untuk memiliki pikiran yang kuat. Dengan pikiran yang kuat, maka kita bisa menuntut diri sendiri dengan ketat mengikuti standar yang tinggi.
Guru juga berkata,
“Fa dapat menjebol segala keterikatan, Fa dapat menghancurkan segala kejahatan, Fa dapat menangkal segala kebohongan dan Fa dapat memperteguh pikiran lurus.” (“Menyingkirkan Gangguan,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II)
Banyak praktisi memberi saran di dalam artikelnya bahwa menghafal Fa akan menjadi cara yang bagus untuk menjadi rajin. Ini adalah pendekatan yang sangat berharga bagi para praktisi yang berada dalam kesengsaraan. Kita akan menjadi sungguh-sungguh rajin hanya ketika kita meleburkan diri ke dalam Fa.