(Minghui.org) Guru, pencipta Falun Dafa berkata,
“Saya beri tahu anda sebuah prinsip sejati, proses Xiulian seutuhnya yang dialami seseorang adalah suatu proses yang terus-menerus menyingkirkan keterikatan hatinya.” (Ceramah I, Zhuan Falun)
Guru membahas khusus masalah iri hati di antara semua keterikatan manusia, yang menunjukkan betapa pentingnya bagi praktisi untuk melepaskan keterikatan ini.
Bentuk-bentuk Sifat Iri Hati
Saya menemukan bahwa sifat iri hati bermanifestasi dalam beberapa cara berbeda dalam diri saya. Jika non-praktisi memiliki sesuatu yang baik, saya tidak merasa iri. Tetapi jika rekan praktisi memiliki sesuatu yang baik, saya akan merasa iri. Saya akan memberikan beberapa contoh.
Ketika saya melihat bahwa praktisi lain mengalami lebih sedikit kesengsaraan dalam kultivasi mereka, saya merasa iri, karena saya percaya bahwa kultivasi mereka jauh lebih mudah daripada kultivasi saya. Saya mengagumi mereka, tetapi pada saat yang sama saya bertanya-tanya mengapa hal-hal baik tidak menghampiri saya. Saya tahu bahwa setiap orang memiliki kekayaan yang berbeda, dan perjalanan hidup mereka berbeda dari saya, dan bahwa saya tidak boleh membandingkan diri saya dengan mereka. Tetapi saya menemukan bahwa sifat iri hati saya masih ada pada masalah ini.
Bentuk sifat iri hati lain yang tampak dalam diri saya adalah memandang rendah praktisi yang kultivasinya saya rasakan tidak sebaik saya, dan yang pemahamannya tentang Fa juga tidak terlalu baik. Praktisi seperti itu tampaknya sangat agresif dan memberikan pendapat mereka secara acak.
Selain itu, jika saya memiliki sesuatu yang baik, saya bisa mengendalikan diri agar tidak pamer. Tetapi jika orang lain tidak bisa mengendalikan mentalitas pamer mereka, saya mengkritik mereka, baik di depan atau di belakang mereka. Saya percaya bahwa ini juga semacam sifat iri hati.
Bentuk lain dari sifat iri hati adalah ketika sesuatu yang buruk terjadi pada saya, saya merasa sangat lega jika itu terjadi pada orang lain juga. Misalnya, suatu hari ketika saya mempromosikan Shen Yun di pusat perbelanjaan, saya tidak berhasil menjual tiket satu pun setelah setengah hari berlalu. Saya mulai mengkhawatirkannya. Kemudian ketika seorang rekan praktisi menelepon saya dan memberi tahu saya bahwa penjualan tiket mereka juga tidak baik, saya merasa lega. Saya tidak menyadari bahwa saya memiliki mentalitas seperti ini.
Saya mendengar suatu hari bahwa seseorang telah mengalami kesulitan tertentu. Pikiran pertama saya adalah, “Untungnya itu tidak terjadi pada saya.” Saya tidak merasa kasihan kepada orang tersebut setelah mendengar tentang masalah mereka. Sebaliknya, saya merasa beruntung karena hal-hal buruk ini tidak terjadi terhadap saya.
Bagaimana Melenyapkan Sifat Iri Hati
Kita perlu memperhatikan masalah ini jika kita benar-benar ingin menghilangkan iri hati.
Guru berkata:
“Sifat iri hati adalah sebuah masalah sangat serius, karena ia langsung melibatkan masalah apakah kita dapat atau tidak berkultivasi mencapai kesempurnaan. Jika sifat iri hati tidak disingkirkan, segala hasil Xiulian manusia akan jadi sangat rapuh dan lemah.” (Ceramah VII, Zhuan Falun)
Pemahaman saya adalah bahwa bahkan jika seorang kultivator telah melepaskan banyak keterikatan, tetapi sifat iri hati masih ada, ini bisa membuat semua keterikatan lainnya menguat kembali.
Dalam proses kultivasi saya, begitu saya melihat keterikatan sifat iri hati saya muncul, saya segera mengingat dan melafalkan Fa Guru tentang sifat iri hati (di atas), dan kemudian mencoba menghilangkannya.
Lebih mudah melepaskan keterikatan ketika saya belajar Fa dengan baik dan menaruh keyakinan pada Guru dan Dafa. Guru menjaga semua praktisi, jadi apakah seseorang kehilangan atau memperoleh, semuanya memiliki hubungan takdirnya sendiri.
Guru memberi tahu kami betapa luasnya kosmos. Meskipun saya tidak dapat membayangkan seberapa besar sebenarnya itu dengan pemikiran manusia saya, saya tahu bahwa hati saya telah membesar. Saya harus bertanggung jawab kepada Fa, kepada makhluk hidup saya, dan hidup saya.