(Minghui.org) Seorang praktisi mengatakan pada saya bahwa ia tidak pernah bisa mendiskusikan kekurangannya terhadap rekan praktisi lagi. Dia merasa rapuh karena setelah dia membagikan keputusasaannya dengan mereka, mereka akan mengungkit serta mengomentari kesalahan dia sepanjang waktu. Dia merasa bahwa dia tidak bisa lagi mempercayai mereka. Praktisi ini kemudian ditangkap.
Tapi saya bertanya-tanya: Apakah hanya dia saja yang memiliki celah kekosongan?
Ketika rekan praktisi mengetahui bahwa dia ditangkap, mereka menyibukkan diri dengan menyebutkan kekurangan praktisi tersebut. Saya merasa buruk karena saya memiliki pengalaman yang serupa dengan diri saya sendiri. Ketika saya berada di tengah ujian, saya melewati hal yang sama—praktisi lain menghakimi dan mengomentari saya.
Saya menyadari bahwa praktisi tertentu senang membicarakan orang lain, terutama kekurangan mereka. Beberapa praktisi menggunakan kesempatan semacam itu untuk mengeluh tentang orang lain.
Sebagai satu kelompok, kita seharusnya menjadi satu kesatuan. Ketika rekan praktisi menghadapi ujian, kita seharusnya duduk dan memikirkan cara untuk membantu dan mendukung mereka. Mengapa kita memilih untuk memperkuat unsur negatif itu dan mengintensifkan ujian terhadap mereka?
Bagi saya, komentar seperti ini mencerminkan keegoisan dari pembicara dan keinginan untuk pamer. Itu adalah bentuk dari budaya Partai Komunis. Saya mengerti bahwa Guru ingin kita membantu satu sama lain dan meningkat bersama-sama. Dengan sembarang membicarakan orang di belakang mereka tidak akan membantu apa pun.
Saya ingat pada tahun awal penganiayaan, tiga praktisi bekerja bersama untuk mengklarifikasi fakta. Ketika dua dari mereka ditangkap, praktisi ketiga, yang melarikan diri dari penangkapan, sangat sedih hingga ia tidak bisa makan selama beberapa hari. Ketika itu saya tidak begitu mengerti mengapa ia memiliki perasaan semacam itu. Tapi kini saya dapat memahaminya karena kita semua memiliki satu hati dan peduli satu sama lain.
Ketika seorang rekan praktisi berada dalam masalah, kita harus mencari ke dalam dan meluruskan diri berdasarkan Fa. Hanya karena bukan kita sendiri yang menanggung ujian tersebut, bukan berarti kita tidak bermasalah. Lebih tepatnya karena kita tahu apa artinya bagi seorang praktisi ketika ia mengalami ujian, kita harus dengan tulus membantunya. Saat itulah kita dapat membentuk satu tubuh yang tanpa celah kekosongan yang bisa disusupi kekuatan lama.