(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Atlanta mengadakan kegiatan di Stone Mountain Park pada 30 Juni 2019, untuk memberi tahu pengunjung tentang penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Gong. Mereka memasang pajangan tentang Falun Gong dan penganiayaan di Tiongkok, dan memeragakan lima perangkat latihan.
Gunung Batu terkenal karena relief batu yang sangat besar (patung) wajah, relief-relief terbesar di dunia. Praktisi telah memberi tahu wisatawan dari seluruh dunia tentang Falun Gong di situs indah ini selama 16 tahun terakhir.
Praktisi memeragakan latihan
Peragaan Falun Gong menarik perhatian wisatawan
Lee dan Kevin Hall berasal dari Newnan, Georgia. Kevin telah mengetahui tentang penganiayaan terhadap Falun Gong ketika dia online. Lee dan Kevin berbicara dengan seorang praktisi tentang penganiayaan dan kemudian membaca pajangan. Lee mengatakan penganiayaan itu sangat tidak manusiawi dan mengerikan. Kevin mengatakan bahwa penganiayaan memang terjadi di Tiongkok dan penyiksaan bahkan lebih buruk daripada apa yang mereka baca di papan pajangan.
Lee dan Kevin membaca papan pajangan
Max Imanus, seorang siswa sekolah menengah dari Florida, sedih mendengar tentang penganiayaan di Tiongkok. Dia memberi tahu seorang praktisi bahwa anggota keluarganya pernah mengalami penganiayaan serupa selama Perang Dunia II. Dia ingin membantu menghentikan penganiayaan. Dia berkata, “Kita manusia telah mendaki gunung tertinggi di dunia, melintasi lembah terdalam dan samudra terbesar. Kita harus bisa menghentikan penganiayaan ini bersama! Kita perlu berdiri dan memberi tahu orang lain tentang penganiayaan yang kejam ini. Kita dapat memulai mengumpulkan tanda tangan untuk mendapatkan perhatian pemerintah Amerika.”
Max Imanus dari Florida sedih dengan penganiayaan terhadap Falun Gong
Praktisi Cody Scholberg datang ke Gunung Batu pada tahun 2001 ketika dia baru berusia 14 tahun dan telah melihat latihan Falun Gong untuk pertama kalinya. Dia ingat menonton latihan untuk waktu yang lama. Dia kemudian mendapatkan buku Zhuan Falun, dan itu menjawab banyak pertanyaannya tentang kehidupan saat pertama kali dia membacanya. “Buku ini menekankan peningkatan moralitas seseorang. Saya berpikir, 'Ini benar!' Saya tidak bisa mengabaikannya!"
Ketika Cody mulai mengultivasi dirinya sendiri sesuai dengan prinsip-prinsip Falun Gong Sejati-Baik-Sabar, keluarga dan teman-temannya memperhatikan bahwa ia telah berubah. Dia berkata,“Mereka melihat saya tidak lagi kehilangan kesabaran seperti dulu. Meskipun saya masih membuat kesalahan, saya menyadari saya salah dalam beberapa detik. Berlatih Falun Gong telah memberi saya kedamaian batin."
Meskipun hari musim panas terik, Cody berupaya keras memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan terhadap Falun Gong. Dia berkata, “Praktisi Falun Gong di Tiongkok masih dibawah penganiayaan. Itu kejahatan! Saya berupaya keras untuk menghentikannya. Saya belajar tentang Falun Gong di Gunung Batu. Saya kembali lagi untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan. Ini lingkaran yang sempurna."
Praktisi Cody Scholberg
Praktisi DzifaAmoa mulai bergabung dengan kegiatan di Gunung Batu dua tahun lalu. Dia berkata, “Saya dapat bertemu orang-orang dari berbagai tempat dan mengambil kesempatan untuk memperkenalkan Falun Gong kepada mereka. Saya merasa mengultivasi diri sendiri adalah alasan saya datang ke dunia ini. Master Li telah berusaha menyelamatkan kita. Kita harus menjangkau untuk menyelamatkan orang lain juga.”
DzifaAmoa memberi tahu wisatawan tentang penganiayaan