Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kota Mudanjiang: Praktisi Falun Gong Ditangkap dan Dianiaya karena Menolak Melepaskan Keyakinan Mereka

30 Juli 2019 |   Oleh seorang koresponden Minghui di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok

(Minghui.org) Tiga orang warga Kota Mudanjiang, Provinsi Heilongjiang ditangkap dan tujuh orang dianiaya antara tanggal 21 dan 25 Juni 2019 karena keyakinan mereka pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Saat meminta pembebasan untuk ketiga orang praktisi yang ditahan tersebut, praktisi keempat itu pun ditangkap dan menjadi sasaran penahanan selanjutnya.

Empat Orang Ditangkap

Dong Shuyan (perempuan), Guo Shuzhen (perempuan), Zhang Yuhua (perempuan) ditangkap pada malam hari tanggal 21 Juni 2019. Polisi menggeledah rumah mereka dan menyita barang-barang pribadi mereka. Para praktisi itu saat ini ditahan tanpa akses komunikasi di Pusat Penahanan No. 1 Kota Mudanjiang.

Ketika anggota keluarga praktisi pergi ke kantor polisi setempat untuk memohon pembebasan, polisi memberi tahu bahwa mereka telah menyadap ponsel para praktisi dan memantau kegiatan sehari-hari mereka melalui kamera pengintai di jalan dalam jangka waktu yang lama. Penangkapan praktisi tersebut diperintahkan setelah petugas melihat mereka melalui kamera membagikan materi tentang Falun Gong. Polisi menyiratkan bahwa tidak mungkin untuk membebaskan mereka.

Tidak lama setelah saudara perempuan Dong kembali dari kantor polisi, dia dianiaya di rumahnya oleh empat orang petugas pada tanggal 25 Juni. Dia dan suaminya juga dibawa ke kantor polisi dan diinterogasi. Polisi mengancam akan menangkap mereka jika mereka terus mencari keadilan untuk Dong.

Dua hari kemudian, dua praktisi Falun Gong menemani saudara perempuan Dong dan putri Zhang ke Departemen Kepolisian Kota Mudanjiang untuk mencari Peng Fuming, kepala Divisi Keamanan Domestik, yang bertanggung jawab atas kasus mereka.

Petugas keamanan mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak menerima praktisi Falun Gong. Setelah salah satu praktisi memberinya dokumen tentang pemerintah AS yang mengetatkan pemeriksaan visa terhadap pelanggar hak asasi manusia, petugas keamanan melaporkannya ke polisi.

Empat petugas datang setelah beberapa saat. Mereka mencatat ID saudara perempuan Dong. Dia menangis dan menuntut polisi untuk melepaskan Dong. Polisi berkata, “Apakah anda pikir ini adalah rumah anda dan anda dapat memutuskan apa yang harus kami lakukan?”

Setelah berbicara dengan anggota keluarga praktisi, polisi menoleh ke arah dua praktisi yang pergi bersama mereka. Gao Xiuqing (perempuan) memberi tahu polisi namanya, sedangkan praktisi lainnya menolak untuk memberikan informasi pribadi.

Polisi menggeledah tas milik Gao dan menemukan beberapa surat berisi informasi tentang Falun Gong. Dia dan praktisi lainnya diseret ke dalam mobil polisi dan dibawa ke kantor polisi setempat.

Gao diinterogasi dan kemudian dikirim ke pusat penahanan setempat, sedangkan praktisi lain yang menolak memberikan informasinya kepada polisi dibebaskan.

Gangguan

Selain empat praktisi yang ditangkap, tujuh lainnya dianiaya dan diinterogasi oleh polisi pada tanggal 25 Juni 2019, termasuk Liu Baofeng (perempuan), Zhang Cuizhi (perempuan), Lin Chunzi (perempuan), Zhao (perempuan), Zhou (perempuan), serta orang tua Shao Yan.

Pembantu yang merawat ayah Shao yang terbaring di tempat tidur dibawa ke kantor polisi dan diinterogasi selama tiga jam sebelum dibebaskan.

Polisi menggeledah sebagian besar rumah praktisi dan menyita komputer serta buku-buku Falun Gong dan materi terkait.

Polisi mengatakan mereka telah menyadap telepon Zhao selama beberapa tahun sebelum penganiayaan.

Praktisi lain, Chen Jinfeng (perempuan), juga telah dipantau oleh polisi dalam beberapa bulan terakhir. Chen terbaring di tempat tidur dan tidak dapat berdiri atau berjalan setelah 13 tahun dipenjara dan disiksa karena berlatih Falun Gong. Beberapa praktisi lokal dan anggota keluarganya secara bergiliran merawatnya. Mereka sekarang juga diawasi oleh polisi.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Mudanjiang Woman Bedridden after 13 Years of Imprisonment and Torture

Laporan terkait dalam bahasa Mandarin:

牡丹江三名法轮功学员被绑架 高秀清陪家属要人被劫持