(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Hong Kong mengadakan rapat umum dan pawai pada hari Minggu 21 Juli 2019, menyuarakan kepada komunitas internasional agar membantu mengakhiri penganiayaan Falun Gong dan mengadili dalang penganiayaan.
Politisi, pengacara HAM, dan aktivis datang ke acara menunjukkan dukungan mereka akan kegigihan dan usaha damai yang praktisi lakukan selama bertahun-tahun untuk mencoba menghentikan penganiayaan ini.
Sudah 20 tahun sejak mantan pemimpin Tiongkok Jiang Zemin dan rezimnya meluncurkan penganiayaan terhadap Falun Gong, sebuah sistem peningkatan jiwa dan raga yang didasari oleh prinsip Sejati-Baik-Sabar. Praktisi yang tidak terhitung jumlahnya masih dipenjara dan disiksa di Tiongkok karena tidak melepaskan keyakinan mereka, dan banyak telah terbunuh ketika organ mereka diambil secara paksa untuk diperjual-belikan kepada pasien transplantasi organ.
Tian Guo Marching Band tampil di pagi hari sebelum rapat umum, dan praktisi memperagakan latihan di Edinburgh Place.
Tian Guo Marching Band tampil sebelum rapat umum
Praktisi Falun Gong memperagakan lima perangkat latihan di Edinburgh Place
"Untuk Video Bisa Di Lihat di versi Bahasa Inggris"
Video rapat umum dan pawai
Mengumpulkan Semua Orang untuk Menghentikan Pengambilan Organ secara Hidup-Hidup
David Matas, pengacara HAM asal Kanada, berbicara di rapat umum.
Setelah banyak praktisi dibunuh karena organ mereka, negara-negara dan organisasi di seluruh dunia menerbitkan undang-undang dan kode etik untuk mencegah terjadinya pembunuhan semacam itu. Matas mengatakan bahwa hari peringatan spesial ini tidak seharusnya hanya mengenang sakit dan amarah tersebut, namun orang-orang dari berbagai kalangan harus mengambil tindakan untuk memperbaiki kerusakan dan mencegah hal seperti ini terjadi di masa yang akan datang. Dia berkata bahwa orang-orang harusnya berkata kepada dalang kejahatan dan kaki tangannya, “Ini harus dihentikan” dan “Kami tidak akan pernah melupakan apa yang telah anda lakukan.”
Pengacara HAM asal Kanada David Matas, pergi ke Hong Kong untuk menunjukkan dukungannya atas usaha praktisi. Dia berkata dia mengagumi kegigihan dan keberanian mereka dalam usaha mereka menghentikan penganiayaan. Dia juga mengecam Partai Komunis Tiongkok (PKT) karena meluncurkan pengambilan organ hidup-hidup secara paksa yang disetujui oleh negara dari praktisi Falun Gong yang telah dipenjara karena keyakinan mereka.
Protes Damai Melawan Kediktatoran
Albert Ho Chun-Yan berbicara di rapat umum
Albert Ho Chun-Yan, ketua dari Persatuan Hong Kong dalam Mendukung Gerakan Patriotik Demokratik di Tiongkok, mengecam PKT karena menggunakan metode kejam dan kebijakan yang harus ditaati untuk menekan kelompok religius dan orang-orang berhati nurani yang membantu mereka. Ia menyebutkan pengacara Gao Zhisheng, yang menjadi target utama penekanan PKT setelah membela praktisi Falun Gong dan menulis surat terbuka untuk pemimpin Tiongkok tentang masalah itu.
Leung Kwok-hung di rapat umum
Leung Kwok-hung, seorang mantan lesgislatif, berkata bahwa PKT ingin menghancurkan Falun Gong dan juga budaya Hong Kong. “PKT ingin menyingkirkan semua yang tidak sepakat dan semua yang tidak dapat diatur, termasuk keyakinan dan agama.” Dia berterima kasih kepada praktisi karena menjunjung keyakinan lurus mereka dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan selama 20 tahun terakhir.
Mengajak Semua Orang untuk Memihak Kebaikan
Kan Hung-Cheung, juru bicara Himpunan Falun Dafa Hong Kong, berkata bahwa PKT dikritik secara internasional dan dibenci oleh orang-orang Tiongkok.
“Aturan dunia baru telah dibentuk untuk menghentikan penganiayaan dan menghormati keyakinan beragama. Di masa yang akan datang, sistem komunis akan runtuh, penganiayaan berakhir, dan prinsip universal akan bersinar,” katanya.
Kan mendesak pemerintah untuk ikut serta dan membantu menghentikan penganiayaan Falun Gong.
Gerakan untuk Menuntut Mereka yang Bersalah karena Melakukan Penganiayaan
Pengacara Teresa Chu, juru bicara dari Kelompok Kerja Pengacara Hak Asasi Manusia, berkata bahwa praktisi Falun Gong di seluruh dunia mulai menuntut mantan pemimpin Tiongkok, Jiang Zemin atas kejahatannya terhadap kemanusiaan tahun 2015. Selama empat tahun terakhir, 3,2 juta orang di 35 negara telah mengajukan laporan pidana terhadap Jiang karena kejahatan yang telah diperbuatnya.
“Hanya ketika PKT runtuh barulah kita bisa mengakhiri malapetaka dari penganiayaan selama 20 tahun dan menghentikan rezim boneka PKT dari melanggar aturan hukum dan kebebasan di Hong Kong,” kata Chu.
Berpihak dengan Falun Gong
Geng He, istri dari pengacara HAM terkenal Gao Zhisheng, berbicara melalui sebuah rekaman video.
Dia berkata bahwa suaminya mulai mencari tahu tentang penganiayaan Falun Gong tahun 2005 dan kemudian menulis beberapa surat terbuka kepada pemimpin di Beijing. Dia telah ditangkap berulang kali oleh pihak berwenang Tiongkok dan telah menderita siksaan yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Geng berkata bahwa ia sangat tersentuh dengan tekad para praktisi untuk menghentikan penganiayaan dengan maksud damai. Dia juga berterima kasih kepada mereka karena telah dengan tanpa lelah membantu dalam usaha penyelamatan suaminya. “Saya senang berdiri di sisi praktisi Falun Gong,” katanya.
Mundur dari PKT
Legistatif Leung Yiu-chung, menghormati usaha praktisi untuk secara damai menghentikan penganiayaan dengan Sejati-Baik-Sabar.
“Saya melihat lebih banyak orang mendukung dan bergabung [menjadi praktisi]. Kami harap dapat melihat kelanjutan dari tindakan damai dan rasional ini,” katanya.
Dia mengajak semua warga Hong Kong dan komunitas internasional untuk mengutuk kejahatan PKT akan pengambilan organ dari praktisi Falun Gong yang masih hidup sampai dapat dihentikan.
Alan Leong Kah-kit, ketua dari Partai Sipil, menuntut agar PKT “menghargai kebebasan beragama dan menghentikan penganiayaan.”
Dia berkata bahwa Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence telah menyinggung tentang pelanggaran hak asasi manusia terhadap praktisi Falun Gong yang dilakukan oleh PKT berulang kali. Leong mendesak pemimpin Tiongkok saat ini untuk menghentikan penganiayaan.
Berbicara dengan Terus Terang melawan Kekejaman
Teng Biao, seorang pengacara hak asasi manusia asal Tiongkok, menekankan bahwa orang-orang tidak seharusnya tetap bungkam mengenai penganiayaan Falun Gong yang dilakukan PKT.
“Penganiayaan masih terjadi dan pelaku kejahatan masih banyak. Mari ungkap kebenaran jika kita tidak ingin hidup di dunia kebohongan dan kekejaman,” katanya.
Parade Menunjukkan Kebenaran Mengenai Penganiayaan
Pawai menarik banyak penonton
Spanduk bertulisan “Dunia membutuhkan Sejati-Baik-Sabar”
Memperkenalkan manfaat dari Falun Gong
Praktisi berduka atas mereka yang telah meninggal akibat dari penganiayaan.
Mendesak orang-orang Tiongkok untuk mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya
Permintaan untuk mengadili mereka yang bersalah atas penganiayaan
Memohon penghentian penganiayaan
Siang itu, lebih dari 1.000 praktisi berpartisipasi dalam parade, yang dimulai dari Taman Bermain King’s Road dan menyebar ke banyak distrik Hong Kong yang ramai sebelum mencapai Kantor Perhubungan Pemerintah Rakyat Pusat di Daerah Administratif Hong Kong.
Banyak wisatawan dan warga setempat berhenti untuk menonton pawai berlalu. Karena banyak informasi diblokir di Tiongkok, banyak wisatawan Tiongkok senang mengetahui lebih banyak tentang Falun Gong dan mengetahui kebenaran akan penganiayaan.