(Minghui.org) Seorang warga Kota Changchun yang tinggal di Provinsi Jilin dijatuhi hukuman lima tahun penjara dan didenda 10.000 yuan pada tanggal 10 Mei 2019 karena tidak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.
Yang Lihua (perempuan) membuka pintu apartemennya pada jam 7 pagi pada tanggal 7 Maret 2018 terkejut melihat seorang pria berteriak padanya, “Jangan bergerak! Polisi!”Empat petugaslagi, juga berpakaian preman, muncul dan masuk ke dalam apartemennya.
Salah satu petugas melayangkan secarik kertas di depan Yang tanpa mengizinkannya membaca isinya. Petugas itu mengklaim bahwa itu adalah surat perintah penggeledahan. Yang selanjutnya mencatat ID polisi tetapi petugas itu menolak untuk mengizinkan Yang atau suaminya, Han Yuxiang, untuk melihat dengan cermat. Sementara itu, petugas menolak memberi tahu pasangan itu dari kantor polisi mana mereka berasal.
Tiga petugas menahan pasangan itu dan dua lainnya menjaga pintu. Mereka tidak mengizinkan pasangan itu untuk melakukan panggilan telepon, berjalan ke kamar lain atau bahkan minum air.
Lima petugas lagi datang tak lama dan menghabiskan waktu berjam-jam menggeledah rumah. Mereka menyita komputer, printer, buku-buku Falun Gong dan banyak barang pribadi lainnya.
Polisi mengajukan kasus Yang ke Kejaksaan Distrik Nanguang pada bulan Mei 2018. Dia dihukum satu tahun kemudian.
Suami Yang telah bergantung padanya untuk mengurus kebutuhan sehari-hari setelah menderita stroke. Anak-anak mereka yang sudah dewasa, yang tinggal jauh dari mereka, berjuang untuk mengurus ayah mereka sekarang karena pengasuh satu-satunya dipenjara karena keyakinannya.