Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Keluarga Dihancurkan dalam Penganiayaan Falun Gong dengan Meninggalnya Ayah, Putra dan Menantu Perempuan

18 Agu 2019 |   Oleh seorang koresponden Minghui di Provinsi Shandong

(Minghui.org) Karena penganiayaan terhadap Falun Gong oleh Rezim Komunis Tiongkok, salah satu keluarga di Provinsi Shandong menjadi sangat menderita. Putranya meninggal dunia di usia 35 tahun akibat penyiksaan. Menantu perempuannya mengalami gangguan jiwa akibat dari penyiksaan dan pencucian otak, dan akhirnya meninggal dunia. Ayah yang lanjut usia, seorang guru yang sudah pensiun, bersedih dan meninggal dunia di tahun 2018.

Keluarga ini tinggal di Kabupaten Wucheng, Provinsi Shandong. Chen Guibin, seorang putra menjadi lumpuh akibat pemukulan sebelum ia meninggal dunia. Menantu perempuan, seorang janda, Zhou Haito tidak diberi makanan, tidak diperbolehkan tidur dan menggunakan kamar kecil ketika ditahan. Ayahnya, Chen Jinhua juga ditahan. Otoritas berulang kali memeras uang dari keluarga meskipun mereka miskin.

Meninggalnya Putra

Chen Guibin (pria), mantan karyawan Penenunan Kapas Wuchang di Provinsi Shandong, meninggal di usia 35 tahun pada tahun 2001 akibat dari penganiayaan Falun Gong.

Chen Guibin bekerja di Penenunan Kapas Wucheng di Provinsi Shandong. Di masa kecilnya, ia terkena penyakit trakeitis, infeksi bakteri di batang tenggorok, menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan.

Setelah ia mulai berlatih Falun Dafa pada bulan Maret 1995, kesehatan Chen pulih. Ia juga mengikuti ajaran moral Falun Dafa, kejujuran dan etos kerjanya mendapat penghargaan dari tempat kerjanya dan komunitasnya.

Setelah penganiayaan dimulai pada bulan Juli 1999, Chen pergi ke Beijing untuk menuntut keadilan bagi Falun Gong dan ia ditahan lebih dari sebulan. Setelah dibebaskan, ia diperintahkan untuk melapor setiap hari ke Departemen Kepolisian Wucheng. Ia dan istri kemudian ditahan lebih dari 10 hari dalam periode hari-hari “sensitif” seperti tanggal 25 April dan 20 Juli. Kepolisian Wucheng juga menggeledah rumah Chen pada tanggal 25 Juli 1999, menyita aset lebih dari 3.000 yuan dan uang tunai lebih dari 2.500 yuan.

Pada akhir Desember tahun 2000, Chen dan istri ditangkap lagi dan ditahan di sebuah fasilitas penahanan di dalam Penenunan Kapas Wuchang. Hou Jincai, manajer keamanan pabrik menduga Chen telah mengajak orang-orang ke Beijing untuk menuntut hak berlatih Falun Gong. Hou memborgolnya dan memerintahkan empat orang memperlakukannya dengan kasar. Satu orang mendorong Chen dengan keras dari belakang, sehingga Chen jatuh. Dengan kedua tangan diborgol, ia tidak bisa mencegah dan jatuh dengan kepalanya menghantam lemari dokumen. Ia langsung lumpuh, dan pemeriksaan medis menunjukkan tulang leher retak dengan keluarnya sumsum tulang.

Hon dan yang lain terus memukul Chen ketika ia berbaring di lantai tak bergerak dan tak sadar. Hou kemudian melepaskan sepatu dan kaus kaki, dan membuka kancing baju Chen. Penyerang kemudian membawa Chen keluar di saat sedang turun salju, dan membiarkannya di sana lebih dari satu jam. Setelah itu, Chen dibawa ke dalam dan dibaringkan di papan kayu dalam ruang yang tidak ada pemanas.

Istri Chen, Zhou juga ditahan di fasilitas penahanan yang sama. Ia mendengar tentang pemukulan suaminya dan melaporkan pada presiden direktur perusahaan, Wang Yumin, tetapi laporannya diabaikan. Beberapa kali permintaan dari ibu Chen dan adiknya untuk melihat Zhou ditolak.

Zhu Guixiang, ibu Chen mendengar putranya mengalami cedera ketika mengunjunginya pada hari berikutnya. Ia dan seorang dokter berulang kali menghubungi pejabat perusahaan, dan akhirnya Chen dipindahkan ke sebuah rumah sakit 28 jam setelah cedera. Ia meninggal dunia pada tanggal 7 Februari 2001.

Zhang Ruijun, Kepala Divisi Keamanan Domestik di Departemen Kepolisian Wucheng mengawasi pemukulan Chen di lokasi.

Meninggalnya Menantu Perempuan

Chen Guibin, Zhou Haitao dan anak mereka

Meninggalnya Chen yang mendadak menghancurkan kehidupan harmonis Zhou (wanita) dan putranya yang berusia 10 tahun. Mereka hidup dalam kemiskinan. Zhou pergi ke Kejaksaan Agung di Beijing untuk menuntut keadilan pada awal tahun 2001.

Seorang pejabat berkata, “Anda mempunyai kasus yang sulit, saya berpendapat keluarga anda telah disalahkan. Tetapi saya sekarang tidak bisa membantu. Anda akan memenangkan kasus ini di masa depan.”

Polisi Wucheng membawa Zhou ke Pusat Pencucian Otak dan menahannya di sana lebih dari tiga bulan. Di sana ia dipukul, tidak diberi makanan, tidak diperbolehkan tidur dan menggunakan kamar kecil. Ia juga dipaksa untuk menonton video yang memfitnah Falun Gong dan penciptanya. Setelah itu, pejabat membawanya ke Kamp Kerja Paksa Wanita Jinan, di mana ia ditahan lebih dari enam bulan dan disetrum dengan tongkat listrik dan digantung tinggi sambil dipukuli.

Penyiksaan ini dengan cepat melemahkan kesehatannya, dan ia tidak bisa meneruskan pekerjaannya. Kesulitan finansial dan stres mengakibatkan ia mengalami gangguan jiwa, memaksanya tinggal bersama dengan mertuanya. Ia meninggal pada tahun 2017.

Penderitaan Orang Tua

Orang tua Cheng Guibin, Chen Jinghua dan Zhu Guixiang sebelumnya mempunyai banyak penyakit termasuk penyakit jantung, penyakit maag, sakit kaki, dan tumor kandungan. Setelah berlatih Falun Gong, mereka sehat kembali. Dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, mereka juga mempunyai sebuah kehidupan keluarga yang harmonis dan hubungan mereka dengan tetangga juga membaik.

Chen Jinghua ditahan di Pemerintah Kota Praja Datun pada tanggal 22 Juli 1999. Ia tidak diberikan makanan dan minuman, tidak diperbolehkan tidur dan menggunakan kamar kecil. Ia diperintah untuk menulis sebuah pernyataan untuk memfitnah Falun Gong dan membacanya dengan berlutut. Pejabat di sekolah tempat ia bekerja kemudian membawanya ke pusat pencucian otak di Kabupaten Zhuzhuang di mana ia juga dipaksa untuk membayar biaya fasilitas.

Dilanjutkan dengan lebih banyak kelas pencucian otak dan pemerasan uang. Pada tanggal 23 April 2000, Chen ditahan di Kantor Polisi Datun di mana ia diperintahkan untuk menulis pernyataan melepaskan Falun Gong dan dikenakan denda 1.000 yuan.

Ia dibawa ke Pemerintahan Kota Praja Datun pada tanggal 19 Juli 2000 beberapa hari dan didenda 1.000 yuan lagi. Karena tidak ada uang, sekretaris partai desa harus bertindak sebagai penjamin untuk pembebasannya.

Pada Bulan Januari 2001, Chen ditahan lagi dan didenda 1.000 yuan. Ia melarikan diri ketika polisi pergi menangkapnya pada Desember 2001. Setelah ia dan istri pergi bersembunyi, polisi menyerbu rumah mereka. Chen Jinhua meninggal dunia pada tahun 2018.

Artikel terkait dalam bahasa Inggris:

Ms. Zhou Haitao Suffers a Mental Collapse from Torture After Her Husband Was Killed in the Persecution (Photo)

Chen Guibin from Wucheng County, Shandong Province Died from Beating by Security Officers at His Place of Employment in 2001