(Minghui.org) Praktisi Falun Gong menyelenggarakan rapat umum di Marienplatz di Munich pada tanggal 19 Juli 2019, untuk memperingati 20 tahun perlawanan damai Falun Gong terhadap penganiayaan di Tiongkok. Seorang anggota parlemen Jerman, mantan dokter Tiongkok, jurnalis, dan aktivis hak asasi manusia berbicara untuk mendukung perlawanan damai tersebut.
Peragaan latihan Falun Gong di rapat umum pada tanggal 19 Juli 2019 di Munich.
Turis menandatangani petisi mengecam penganiayaan.
Pembawa acara memperkenalkan Falun Gong dan bagaimana latihan ini telah menyebar ke seluruh dunia. Dia kemudian membahas fakta-fakta utama dari penganiayaan selama 20 tahun di Tiongkok, dan tentang pengambilan organ yang direstui negara terhadap praktisi yang ditahan di Tiongkok.
Anggota Parlemen: Politisi Harus Berbicara untuk Falun Gong
Anggota parlemen Wolfgang Wiehle berbicara di rapat umum.
Anggota Parlemen Federal Jerman Wolfgang Wiehle mengatakan di dalam rapat umum: "Hari ini para praktisi dan pendukung Falun Gong berkumpul di Marienplatz di Munich. Saya harap semua orang memperhatikan ini."
Dia mengatakan bahwa Partai Alternatif Jerman (AfD) prihatin dengan masalah ini dan bahwa partai tersebut membahas penganiayaan pada sidang Komite Hak Asasi Manusia mereka baru-baru ini. Partai meminta pemerintah federal untuk menaruh perhatian, dan melaporkan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong Tiongkok. Mereka percaya bahwa pejabat pemerintah Jerman harus mengangkat masalah HAM dengan rekan-rekan Tiongkok mereka ketika mengunjungi Tiongkok.
Wiehle menambahkan bahwa sangat penting untuk menaruh perhatian pada penganiayaan terhadap Falun Gong dan kaum Uighur. Namun terkadang media tetap bungkam. Dia percaya bahwa adalah penting untuk mengadakan rapat umum dan berharap bahwa lebih banyak orang akan menaruh perhatian pada masalah-masalah utama HAM ini.
Setelah rapat umum, Wiehle memberikan wawancara. Dia mengatakan bahwa dia sering mendengar tentang pelanggaran hak asasi manusia Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong dan orang lain, yang sangat mengganggunya.
Dia menunjukkan bahwa kisah-kisah ini jarang diliput oleh media Jerman, dan dia berharap ini akan berubah.
“Penganiayaan telah berlangsung selama 20 tahun. Kami tidak punya alasan untuk lelah menyebutkannya. Sebaliknya, itu tidak bisa diabaikan, dan tidak boleh ditolelir oleh siapa pun,”katanya.
Wiehle memuji semangat damai Falun Gong. “[Falun Gong] sangat damai. Saya tidak dapat membayangkan bahwa hal tersebut akan menimbulkan ancaman agresif,"katanya.
Dokter / Aktivis Hak Asasi Manusia: Jangan Bekerja Sama dengan Kejahatan
An Hua, mantan dokter Tiongkok dari Xinqiang, berbicara di rapat umum.
An Hua, mantan dokter Tiongkok dari Xinqiang, berbicara tentang kesaksian pengambilan organ tubuh di Tiongkok. Dia menyerukan kepada publik untuk membantu menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong.
"Jika kalian tidak senang dengan situasi di Tiongkok, kalian harus berbicara dengan praktisi Falun Gong, karena mereka telah mengetahui sifat sejati dari menjadi manusia, dan mereka adalah harapan dan masa depan Tiongkok," katanya.
Dr. An mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) adalah asal dari bencana yang menimpa Tiongkok. Dia meminta komunitas internasional untuk tidak bekerja sama dengan kejahatan.
Jurnalis Independen: Urgensi Menghentikan Penganiayaan
Ethan Gutmann, jurnalis independen dan penulis buku The Slaughter: Pembunuhan Massal, Pengambilan Organ, dan Solusi Rahasia Tiongkok untuk Masalah Pembangkangan, mengenang rekan kerja Tiongkoa-nya yang menangis ketika mereka menyaksikan pengumuman peluncuran penganiayaan di televisi di kantor mereka di Beijing 20 tahun yang lalu. Dia tidak menyadari bahwa krisis HAM selama 20 tahun telah dimulai.
Selama 20 tahun terakhir, Gutmann telah mengumpulkan banyak bukti yang terperinci tentang penganiayaan dan pengambilan organ tubuh secara paksa.
Gutman berkata bahwa sekarang kita tahu bahwa perdagangan organ adalah bisnis 2 miliar dolar di Tiongkok. Dia menunjukkan bahwa di balik pengambilan organ adalah darah dan daging dari ribuan praktisi Falun Gong.
Dia mengatakan bahwa tragedi semacam itu seharusnya sudah lama berakhir, dan sangat mendesak untuk menghentikan kekejaman HAM ini.
Kepala Asosiasi Hak Asasi Manusia Internasional di Munich: Perlawanan Damai Falun Gong Sangat Dihormati
Jürgen Thierack, kepala Divisi Internasional Hak Asasi Manusia Internasional (IGFM) Munich, percaya bahwa masalah utama untuk penganiayaan yang sedang berlangsung adalah bahwa dari banyak alasan, banyak orang tidak percaya, atau mereka tidak ingin percaya, ketika dihadapkan dengan kebenaran. .
Thierack berkata bahwa dia telah mengenal praktisi Falun Gong selama bertahun-tahun. “Keberanian mereka untuk mengejar kebebasan spiritual dan perlawanan damai sangat mengagumkan. Penganiayaan sangat keras dan berdarah. Sebagai organisasi hak asasi manusia, kami akan terus mendukung Falun Gong dan berharap penganiayaan akan segera berakhir,”katanya.
Direktur Asosiasi Hak Asasi Manusia Internasional: Kenali Sifat Partai Komunis Tiongkok, dan Jangan Tertipu
Manyan Ng, direktur Asosiasi Hak Asasi Manusia Internasional, mengatakan bahwa selama 70 tahun terakhir, para korban penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), telah berubah, tetapi sifat penganiayaan PKT tidak berubah sama sekali .
Ng percaya bahwa praktisi Falun Gong telah menyebarkan kebenaran selama 20 tahun, seperti halnya petani menanam benih - suatu hari akan ada panen. Dia percaya bahwa momen ini semakin dekat.
Praktisi Falun Gong Luan Xiangcheng menceritakan tentang penyiksaan yang dialami di Tiongkok karena keyakinannya. Dia dipecat dari tempat kerjanya, dipaksa bercerai, menjadi tuna wisma, dimata-matai, serta dilecehkan oleh penegak hukum karena keyakinannya pada Falun Gong.
Pejalan kaki: Mengakhiri Pengambilan Organ Paksa
"Semua orang memiliki martabat - penganiayaan tidak boleh terjadi," kata pensiunan guru Anna Cubin, yang menyaksikan rapat umum dan pidato. “Ini mengejutkan saya. Saya akan mencoba yang terbaik untuk membantu menghentikannya."
Pensiunan guru Anna Cubin
Dia percaya bahwa prinsip-prinsip Falun Gong Sejati-Baik-Sabar sangat penting, karena mereka dapat membawa kehidupan yang stabil dan bahagia. Dia merasakan bahwa latihan Falun Gong membawa kedamaian.
"Tuhan berbelas kasih," katanya. "Belas kasih adalah kata yang hebat, yang harus saya simpan di dalam hati."
Ms. Cubin tahu banyak tentang partai komunis. Dia mengatakan bahwa banyak imam dieksekusi tanpa pengadilan di bekas negara Yugoslavia.
“Kami menghormati kehidupan individu. Pengambilan organ mengejutkan saya. Setiap orang harus membantu menghentikannya. Pemerintah juga harus mengambil tindakan,”tambahnya.
Seperti Cubin, banyak pejalan kaki lainnya mengutuk penganiayaan dan menyatakan dukungan untuk perlawanan damai Falun Gong.
Para pejalan kaki di Marienplatz menandatangani petisi yang mengecam penganiayaan.
Reneeg Trachsel dan Gabriela Bonfiglioli menandatangani petisi untuk mendukung perlawanan.Pasangan itu menyatakan kesedihan bahwa krisis HAM semacam itu masih terjadi di Tiongkok.
Pekerja sosial Stefan Schmider (kanan) dan rekan kerjanya menandatangani petisi.Stefan telah mendengar tentang pengambilan organ secara paksa di media.
Pekerja sosial Stefan Schmider percaya bahwa penganiayaan terhadap sekelompok orang yang mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar adalah bencana, dan harus diakhiri sekarang.
Dia merasa penting bagi praktisi untuk mengekspos penganiayaan secara terbuka. “Kita butuh bantuan semua orang. Bergabung bisa menjadi sangat kuat,”katanya.