(Minghui.org) Pada 18 Juli 2019, Praktisi Falun Gong mengadakan acara peringatan di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Bratislava yang menandai tahun ke-20 sejak dimulainya penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok.
Deputi Dewan Nasional Republik Slovakia, Ondrej Dostál [Pria], wakil Dewan Nasional Republik Slovakia, Peter Osusky [Pria] dan walikota Bratislava – Old Town, Zuzana Aufrichtova dan para praktisi Falun Gong berbicara di acara tersebut.
Peter Osusky
Marek Tatarko [Pria], ketua Himpunan Falun Gong Slovakia, mencatat dalam kata pengantar, “Sangat menyedihkan untuk mengatakan bahwa sejak tahun 1999, sekitar 100 juta orang di Tiongkok telah dianiaya karena setia kepada Falun Gong, sebuah meditasi dan latihan yang berdasarkan prinsip-prinsip tradisional Sejati-Baik-Sabar.
"Ini akan menjadi 20 tahun sejak penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok dimulai pada 20 Juli 1999. Penganiayaan di mana orang-orang secara tidak adil ditangkap, disiksa, dipenjara dan seringkali kehilangan nyawa mereka."
Tatarko juga menyebutkan fakta-fakta yang mengkhawatirkan yang diungkapkan oleh David Kilgour dan David Matas dalam laporan mereka tahun “Bloody Harvest: Killing Falun Gong for Organs.” Laporan itu menyatakan bahwa ada 60.000 hingga 100.000 transplantasi organ per tahun di Tiongkok dan sumber dari organ tidak bisa dijelaskan. Menurut penyelidikan mereka, satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah penggunaan praktisi Falun Gong sebagai sumber organ untuk transplantasi ini.
Akhirnya,Tatarko menyatakan harapan bahwa kematian orang-orang ini dan bukan hanya mereka, tetapi juga korban rezim komunis lainnya - tidak akan sia-sia dan bahwa hari ini, melalui kematian mereka, orang-orang dapat melihat kejahatan yang terjadi dan tersembunyi di balik ideologi komunis.
Dalam pidatonya Peter Osusky, Anggota Dewan Nasional Republik Slovakia, mengatakan bahwa dia mengenal beberapa anggota Falun Gong dan ada beberapa kelompok di dunia yang hidup dalam kebenaran dan kebajikan seperti Falun Gong. Dia mengatakan dia melihat perlunya solidaritas bersama orang-orang ini. Osusky mengakhiri pidatonya dengan kata-kata ini: “Adalah kewajiban orang-orang baik pada umumnya untuk berdiri bersama anda sama seperti anda mendukung mereka yang mengalami hal ini. Saya akan datang ke sini selama kaki saya membawa saya dan mata saya menuntun saya, selalu dan lagi."
Ondrej Dostal
Ondrej Dostal, Anggota Dewan Nasional Republik Slovakia mengatakan dalam pidatonya bahwa dia di sini untuk memperingati 20 tahun sejak awal penganiayaan terhadap Falun Gong oleh Komunis Tiongkok. Dia berkata, "Di Tiongkok ada hal-hal yang luar biasa tidak layak di abad ke-21."
Dia menyoroti perilaku presiden baru Slovakia, Zuzana Čaputová, yang mengecam pelanggaran hak asasi manusia pada pertemuan dengan menteri luar negeri Tiongkok dan mengatakan bahwa kita harus mengharapkan sikap ini dari perwakilan kita.
Akhirnya, Dostal menambahkan bahwa dia berharap penganiayaan akan berakhir dan bahwa dia akan bertemu dengan praktisi Falun Gong pada kesempatan lain.
Renáta Kaščáková, Anggota Dewan Nasional Republik Slovakia, tidak dapat menghadiri acara tersebut, tetapi mengirim catatan pada kesempatan peringatan 20 tahun penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok: “Saya memberikan suara saya untuk menyatakan solidaritas dengan semua orang yang menjadi sasaran penganiayaan dan penderitaan karena kepercayaan mereka. Kesaksian perlakuan ganas dan tidak manusiawi terhadap pendukung Falun Gong, pemenjaraan, penyiksaan dan khususnya pengambilan organ mereka yang kejam demi keuntungan di luar kehendak mereka, tidak membuat saya acuh tak acuh. Mereka menegaskan bahwa kejahatan yang sudah lama berlangsung ini, selain dilakukan dengan kesadaran penuh atau bahkan melibatkan anggota Pemerintahan Republik Rakyat Tiongkok, menjadi semakin besar dalam skala global. Itu sebabnya saya menghargai semua inisiatif untuk mengungkap dan menghentikannya."
Jurnalis TV dan Majalah melaporkan acara tersebut.
Acara tersebut dihadiri oleh stasiun TV nasional (JOJ)yang menyiarkan acara tersebut pada berita malam harian. Seorang jurnalis dari jurnal lokal Tyzden juga menghadiri acara tersebut dan menulis laporan yang dipublikasikan di halaman media sosial jurnal itu.