(Minghui.org) Yang Shengjun [Pria] meninggal dunia sembilan hari setelah dia ditangkap karena tidak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.
Yang, seorang warga Kota Jiamusi, Provinsi Heilongjiang, ditangkap bersama ibunya yang berusia 81 tahun, Jin Shurong, di rumahnya pada 2 Agustus 2019.
Menurut adik laki-laki Yang, yang tinggal di Jepang dan baru-baru ini kembali mengunjungi keluarganya, tiga petugas mengetuk pintu sesaat setelah ibu dan kakak laki-lakinya keluar pada pagi hari tanggal 2 Agustus.
Setelah dia membuka pintu, petugas bergegas masuk untuk menggeledah tempat itu, menyita printer Yang, komputer dan sekitar 60 buku Falun Gong.
Para petugas tidak pergi setelah penggeledahan di rumah, tetapi menunggu dan menangkap Yang dan ibunya segera setelah mereka kembali.
Di Kantor Polisi Youyilu, polisi menginterogasi ibu dan anak itu, mempertanyakan bagaimana mereka mencetak materi yang berhubungan dengan Falun Gong di rumah, menuntut untuk mengetahui siapa yang mengajari mereka menggunakan printer, berapa banyak dan seberapa sering mereka mencetak materi dan jika ada apakah ada praktisi lain yang mengambil materi dari mereka untuk dibagikan.
Mereka menolak menjawab pertanyaan.
Meskipun ibu tua itu dibebaskan hari itu sekitar jam 11 malam, Yang dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Dia ditemukan memiliki kondisi medis, tetapi polisi memaksa pusat penahanan setempat untuk menerimanya setelah memeras biaya pemeriksaan 400 yuan dari adiknya.
Sekitar pukul 5:30 pagi pada tanggal 11 Agustus, polisi datang ke rumah Yang dan memberi tahu keluarganya bahwa dia muntah darah di pusat penahanan dini hari itu dan telah dikirim ke rumah sakit untuk perawatan darurat.
Polisi kemudian membawa keluarganya ke rumah sakit untuk mengunjunginya. Dalam perjalanan ke rumah sakit, mereka berkata kepada keluarganya bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas Yang karena mereka sudah menyerahkannya ke pusat penahanan.
Yang menerima 8 kantong darah di rumah sakit. Dia masih bisa berbicara di pagi hari, tetapi koma pada sore hari. Dia meninggal pada jam 9 malam.
Rumah sakit membebankan biaya 30.000 yuan kepada keluarganya untuk perawatannya.
Tubuh Yang dikremasi dua hari kemudian. Keluarganya diancam oleh polisi dan sekarang ketakutan dan terintimidasi sehubungan kasus Yang.
Sejak Juli 2019, pihak berwenang telah meningkatkan penganiayaan terhadap Falun Gong di Kota Jiamusi. Telah dikonfirmasi oleh Minghui.org bahwa lebih dari 40 praktisi Falun Gong telah ditangkap dan ratusan dilecehkan karena keyakinan mereka.