(Minghui.org) Saya telah membaca ceramah Guru tahun 2019 empat kali. Saya ingin membaca yang kelima kalinya, tetapi karena keterbatasan waktu, saya belum bisa.
Dalam “Ceramah Fa di Konferensi Fa Washington DC 2009” Guru berkata:
“Ada banyak hal dulu saya tidak ingin mengutarakan, juga tidak boleh diutarakan. Jika diutarakan maka penderitaan itu akan jadi makin besar, jadi makin runyam, karena unsur lama merasa saya telah mendobrak peristiwa ini, sehingga sifat-sifat hati manusia sudah tidak dapat disingkirkan lagi. Mereka bahkan bisa membuat orang-orang tersebut melangkah ke sisi berlawanan dikarenakan hal ini, muncul kerunyaman yang lebih besar.” (“Ceramah Fa di Konferensi Fa Washington DC 2009, ”Ceramah Berbagai Temppat – 9)
Dalam ceramah tahun 2019, Guru dengan jelas menjelaskan karma penyakit dan kemunculan kekuatan lama. Pemahaman saya adalah waktu hampir habis dan tidak perlu "tetap berada dalam kesesatan."
Saya mencari ke dalam dan menyadari bahwa saya belum mencapai standar yang diminta oleh Dafa dan masih memiliki banyak keterikatan. Mungkin ada keterikatan yang tidak saya sadari, namun masih ada begitu banyak orang yang menunggu untuk mendengar tentang Falun Dafa dan penganiayaan. Saya menjadi cemas memikirkan hal-hal ini.
Menjadi gelisah adalah pikiran manusia. Sebagai praktisi, kita masih harus mencapai apa yang ingin kita lakukan. Guru berkata, “Dapat melakukannya berarti berkultivasi.” (“Berkultivasi Nyata,” Hong Yin I)
Kultivasi kita bukan hanya tentang kesempurnaan pribadi -- ini adalah tentang memenuhi sumpah yang kita buat kepada Guru dan makhluk hidup.
Mementingkan Diri Sendiri dan Budaya Partai
Baru-baru ini saya membaca banyak artikel yang ditulis oleh praktisi tentang budaya Partai Komunis dan ingin berbagi pemikiran.
Saya sudah lama memperhatikan bahwa saya sering mengatakan "Saya ini," atau "Saya itu." Meskipun secara tata bahasa tidak salah, saya mulai berpikir bahwa saya egois dan menjadi sangat tidak nyaman ketika saya mengatakan itu.
Beberapa malam yang lalu saya bersiap-siap untuk tidur setelah membaca beberapa artikel berbagi pengalaman, ketika pikiran saya tiba-tiba dibombardir dengan kata "Saya," seperti hujan es memukul kepala saya. Saya sangat menderita.
Saya mencari ke dalam dan menyadari bahwa rasa mementingkan diri sendiri yang didorong oleh budaya Partai sedang terpapar keluar. Saya kemudian membandingkan artikel yang ditulis oleh seorang praktisi di Tiongkok dengan yang ditulis oleh seorang praktisi di Amerika Serikat.
Yang ditulis oleh praktisi di Tiongkok memulai sebagian besar kalimat dengan "Saya." Namun, saya jarang melihat "Saya" dalam artikel yang ditulis oleh praktisi di Amerika Serikat.
Orang-orang yang terbenam dalam budaya Partai bahkan tidak sadar bahwa pemikiran mereka sedang dibentuk di sekitar “Saya.” Ini benar-benar menakutkan.
Sudah waktunya untuk mengukur setiap pikiran dan tindakan bertentangan dengan Fa dan menolak yang tidak baik. Tidak mungkin bagi para kultivator tidak memiliki pikiran manusia, tetapi kita harus segera memperbaikinya jika itu salah. Terkadang kita tahu bahwa pikiran adalah akibat dari keterikatan, karena "keengganan" kita untuk melepaskannya. Adapun hal-hal yang kita sukai, saya pikir sudah waktunya untuk melenyapkan juga.
Guru berkata:
“...dalam hati berpikir tentang melenyapkan pikiran-pikiran buruk yang ada dalam pikiran sendiri, karma, dan konsep-konsep buruk atau gangguan dari luar. Begitulah berpikir bahwa mereka mati, mereka niscaya dapat terbasmi." ("Mengajar Fa pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di Kanada, 2001, "Dao Hang)
Akhir-akhir ini, saya telah melenyapkan keterikatan hati dan karma pikiran serta konsep manusia selama lima menit sebelum memancarkan pikiran lurus. Dan itu sudah cukup efektif untuk memusnahkan budaya Partai.
Kata-kata berikut dalam Zhuan Falun menyadarkan saya hari ini,
"Saya rasa anda yang secara langsung dapat mendengar saya mengajar Fa dan Gong, saya katakan sungguh…… di kemudian hari anda akan mengetahui, anda akan merasakan bahwa momen ini adalah luar biasa bahagia." (Ceramah 1, Zhuan Falun)
Saya dulu berpikir bahwa Guru hanya merujuk pada praktisi yang menghadiri kelas. Saya menyadari hari ini bahwa itu juga termasuk praktisi yang belum pernah bertemu Guru secara langsung.
Mungkin kah ada kesempatan yang lebih baik daripada yang kita miliki sekarang? Kita yang paling beruntung. Kita tidak dapat memahami belas kasih Guru yang tak terbatas.
Kesulitan lenyap ketika pikiran kita mencapai standar Fa dan Guru menanggung gunung karma untuk kita. Mari menghargai momen terakhir dan jangan lewatkan kesempatan bersejarah ini.