(Minghui.org) Rakyat Tiongkok telah mengalami banyak skandal makanan beracun atau obat palsu dalam beberapa tahun terakhir. Dari produk daging, susu, telur, dan air kemasan hingga obat kanker – bahkan vaksin untuk anak-anak – semua yang dimasukkan ke dalam mulut mereka bisa beracun ketika produsen menggunakan bahan murah atau palsu untuk memangkas biaya.
Rakyat Tiongkok telah terbiasa dengan skandal-skandal ini, dan situasi ini telah menjadi normal baru. Jika seorang pengusaha menolak untuk membuat barang-barang palsu demi biaya murah, kemungkinan besar akan gulung tikar, karena setiap pesaing berusaha untuk memotong biaya dengan segala cara. Masyarakat Tiongkok saat ini telah menciptakan lingkungan di mana setiap orang menyakitkan orang lain. Bukan mengatakan rakyat Tiongkok tidak memiliki hati nurani. Tetapi ketika moralitas seluruh masyarakat telah hancur, sangat sedikit orang bisa melompat keluar darinya.
Namun, ada sekelompok orang seperti itu. Hidup di lingkungan yang korup, mereka membuat terobosan dengan menciptakan cara melakukan bisnis yang jujur.
Falun Gong Mengubah Praktik Bisnis yang Menyimpang
Ini adalah kisah yang diterbitkan di website Minghui berbahasa Inggris pada 10 Juni 2012. Kisah ini tentang seorang pengusaha yang memproduksi dan menjual bubuk cabai seperti orang lain.
Dia berkata, “Saya selalu memalsukan bubuk cabai. Kulit luar tongkol jagung digiling dan diwarnai dengan pewarna industri, kemudian dicampur ke dalam bubuk cabai. Saya tahu itu akan membahayakan kesehatan seseorang jika mengonsumsi bubuk cabai itu dalam jangka waktu yang lama, tetapi saya merasa tidak punya pilihan karena semua orang melakukan ini juga.” (“Bubuk Cabai Kelas Satu Menghasilkan Sekelompok Pengusaha Kelas Satu”)
Akan tetapi, dia mulai berlatih Falun Gong, juga dikenal Falun Dafa. Falun Gong mengajarkan prinsip “Sejati-Baik-Sabar” kepada para kultivator. Seorang praktisi tahu jika berlatih Falun Gong, dia seharusnya tidak lagi mencampurkan biji jagung dengan bubuk cabai. Tapi kemudian, dia menghentikan bisnis tersebut. Dia memutuskan untuk mencari pekerjaan bergaji rendah di tempat pembangunan gedung.
Dia perlu menjual sisa bubuk cabai yang tidak tercampur dengan biji jagung. Di pasar, dia berkata kepada pembeli: “Bubuk cabai ini stok terakhir saya. Saya tidak mencampuradukkan di dalamnya karena saya telah berlatih Falun Dafa, dan saya ingin menjadi orang baik serta mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Itulah mengapa saya tidak membuat bubuk cabai palsu lagi. Harganya sedikit lebih mahal, karena saya perlu menutupi bahan bakar dan biaya tenaga kerja.” (“Bubuk Cabai Kelas Satu Menghasilkan Sekelompok Pengusaha Kelas Satu”)
Sebelum menemukan pekerjaan di tempat pembangunan gedung, pembeli terakhirnya ingin membeli lebih banyak darinya. Sama seperti itu, usaha bubuk cabainya hidup kembali, dan menguntungkan. Dia menghasilkan banyak uang.
Penjual bubuk cabai lain bertanya apa rahasianya: “Itu karena saya berlatih Falun Dafa, dan saya ingin menjadi orang baik dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Oleh karena itu, saya tidak lagi membuat bubuk cabai palsu, dan saya menjual bubuk asli dengan harga lebih tinggi. Meskipun ada kenaikan harga, para pembeli tetap ingin membelinya.” (“Bubuk Cabai Kelas Satu Menghasilkan Sekelompok Pengusaha Kelas Satu”)
Mendengar apa yang diucapkannya, dan memahami pentingnya untuk berubah, penjual lain juga berhenti mencampurkan barang palsu ke dalam bubuk. Banyak pengecer berkata: “Wah, Guru Li (Falun Dafa) sangat berkekuatan. Muridnya telah mengubah dirinya menjadi orang baik dan tidak memalsukan barang-barangnya. Bubuk cabai kelas satu-nya mengubah kami menjadi sekelompok pengusaha kelas satu.” (“Bubuk Cabai Kelas Satu Menghasilkan Sekelompok Pengusaha Kelas Satu”)
Falun Gong: Latihan Kultivasi yang Berkekuatan
Penganiayaan Falun Gong telah berlangsung selama 20 tahun, tetapi semakin banyak orang Tiongkok menerima Falun Gong. Apa itu Falun Gong? Anda akan tahu, jika anda melihat ucapan dan perilaku praktisi Falun Gong. Bukankah karakter Sejati-Baik-Sabar terwujud dalam diri mereka – sesuatu yang paling kita butuhkan dalam masyarakat hari ini?
Praktisi Falun Gong memiliki standar moral yang tinggi, dan mereka ingin menjadi orang baik. Tidak peduli apa yang mereka lakukan, mereka mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan oleh karenanya mereka menjadi contoh teladan.
Mengapa Partai Komunis Tiongkok (PKT) menganiaya praktisi? Salah satu alasannya adalah pejabat partai berpangkat tinggi dan anggota keluarga mereka mengendalikan banyak bisnis di Tiongkok. Mereka menghasilkan uang melalui pembuatan barang-barang palsu. Bagaimana mereka bisa mentolerir Falun Gong?
PKT bukan hanya sebuah partai politik. Dia itu adalah roh jahat. Orang-orang yang telah membaca buku Tujuan Akhir dari Komunisme tahu bahwa tujuan partai komunis adalah merusak moralitas manusia dan memusnahkan manusia. Dia meracuni manusia melalui berbagai cara, termasuk membuat makanan dan obat palsu.
Akan tetapi, praktisi Falun Gong akan tetap melakukan perbuatan baik dan menjadi orang baik, tidak peduli betapa parahnya penganiayaan itu. Publik telah melihat jalan praktisi adalah jalan yang dibutuhkan rakyat Tiongkok. Tidak peduli betapa jahat partai komunis itu, dia tidak akan bisa menghancurkan Sejati-Baik-Sabar – ini adalah harapan Tiongkok.