(Minghui.org) Saya bertemu istri saya 20 tahun yang lalu dan kami telah menikah lebih dari satu dekade. Saya memperoleh Fa tidak lama setelah menikah, dan hasilnya saya berhenti merokok, pergi ke bar, bermain mahyong, dan kebiasaan buruk lainnya. Istri saya kagum pada bagaimana Dafa mengubah saya. Sejak saya mulai berkultivasi, banyak kesengsaraan telah muncul untuk menguji saya. Setiap kali saya pulang dari belajar Fa atau membuktikan kebenaran Dafa, istri saya akan berdebat dengan saya dan kadang-kadang bahkan mengancam akan menceraikan saya. Saya mengatakan kepadanya dengan bercanda bahwa tidak ada orang yang saya kenal yang bercerai tepat setelah mereka menikah. Situasinya persis seperti yang Guru katakan:
“Namun, asalkan anda berlatih Gong, dia pasti akan mengamuk. Ada yang karena berlatih Gong, menyebabkan suami istri hampir saja bercerai.” (Ceramah Empat, Zhuan Falun)
Saya selalu mencoba yang terbaik untuk memikirkan bagaimana saya bisa menjaga keluarga saya dan secara bersamaan menyelamatkan orang-orang dan mengultivasi diri sendiri. Terkadang ketika saya tidak rajin atau egois, kesengsaraan akan menjadi besar. Saya terus-menerus mengingatkan diri saya untuk tidak meminta terlalu banyak kepada istri saya, tetapi lebih kepada menempatkan diri saya pada posisinya.
Beberapa tahun kemudian, istri saya memberi tahu saya bahwa dia ingin mulai berkultivasi. Dia bahkan pergi dengan saya ke negara lain untuk memberi tahu orang-orang tentang Dafa dan mengklarifikasi fakta kepada orang-orang. Saya masih ingat apa yang ia tulis dalam artikel berbagi pengalamannya: “Ketika saya pertama kali menghadiri kelompok belajar Fa, kami selalu pergi berbelanja atau makan sesudahnya. Suami saya selalu mengatakan bahwa tidak peduli berapa banyak yang kita miliki di dunia ini, tidak ada yang lebih berharga daripada Dafa.”
Namun, karena dia tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang Fa atau termotivasi oleh semacam keterikatan, dia mengalami kesulitan ketika tantangan datang. Dia pernah berkonflik dengan praktisi lain dan memutuskan untuk berhenti berkultivasi. Kemudian, saya mengetahui bahwa alasan dia ingin berkultivasi adalah untuk lebih sering bersama saya.
Hubungan kami stabil untuk beberapa tahun ke depan. Meskipun saya memiliki banyak tugas, proyek pembuktian kebenaran Fa, dan pekerjaan manusia biasa saya, saya mencoba yang terbaik untuk menyeimbangkan semuanya dan berusaha untuk tidak membiarkan istri saya terlalu khawatir. Saya mencoba mencari ke dalam setiap kali saya menghadapi tantangan. Namun, itu tidak selalu mudah. Ada dua peristiwa khusus yang benar-benar membuatnya marah.
Suatu malam ketika saya dengan suara keras mengklarifikasi fakta di telepon kepada orang-orang di Daratan Tiongkok, tanpa sepengetahuan saya istri saya sudah tidur. Dia sangat marah ketika bangun, dan dia menaikkan volume TV menjadi sangat tinggi. Dia mengatakan kepada saya bahwa dindingnya sangat tipis dan suara saya dengan mudah menembusnya. Saya mencoba meminta maaf padanya. Setelah itu saya pergi dan duduk di mobil untuk mengklarifikasi fakta di telepon jika sudah larut malam.
Insiden kedua dengan istri saya adalah ketika saya pergi ke Hong Kong untuk pawai Dafa. Dia bepergian ke luar negeri pada waktu itu, dan saya tidak memberitahunya bahwa saya akan pergi ke Hong Kong. Tepat ketika saya tiba di bandara, dia menelepon dan ingin saya mengambil foto sebuah barang di rumah. Saya tidak ingin memberi tahu dia bahwa saya akan bepergian ke Hong Kong, jadi saya mengatakan kepadanya bahwa saya berada di Taichung (sebuah kota di Taiwan) untuk konferensi berbagi pengalaman dan bahwa saya akan mengambil gambar ketika saya sampai di rumah.
Beberapa hari setelah saya kembali ke Taiwan, istri saya mencari beberapa dokumen dan memeriksa laci saya. Dia melihat potongan tiket ke Hong Kong dan mulai berkelahi dengan saya. Saya menyadari bahwa saya seharusnya tidak berbohong walaupun saya pergi ke Hong Kong untuk alasan yang baik.
Perceraian
Selama dua tahun terakhir, istri saya mendedikasikan semua upayanya dan semua tabungan kami untuk bisnisnya. Itu sangat sulit, terutama karena kami tidak memiliki pengalaman atau jaringan, dan kami berdua memiliki pekerjaan lain. Saya tidak ingin dia menjalankan bisnisnya sendiri, tetapi saya pikir karena kami adalah pasangan, kami dapat menangani kesulitan bersama.
Lin adalah mitra bisnis istri saya, dan dia membantunya dalam operasi dan penjualan. Pada bulan Maret tahun ini, ketika istri saya dan Lin kembali dari perjalanan bisnis ke Tiongkok, ia mengatakan kepada saya bahwa ia ingin bercerai agar ia bisa bersama Lin. Dia mengatakan bahwa nilai-nilai kami sangat berbeda, dan dia tidak mencintai saya lagi. Dia mengatakan bahwa dia ingin menceraikan saya beberapa waktu yang lalu tetapi tidak dapat menemukan seseorang sebaik saya pada saat itu.
Guru berkata:
“Seseorang baru dapat meningkat naik jika dalam praktik telah benar-benar menempa diri.” (Ceramah Empat, Zhuan Falun)
“Kepahitan dalam bentuk permukaan tak terhitung apa-apa, sedangkan penderitaan sungguh mengorek hati menembus tulang, itu ada di saat sedang memisahkan hati ini, saat melepas keterikatan barulah paling pahit.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Swiss)
Berita itu datang secara tak terduga, dan saya benar-benar terluka karenanya. Meskipun dia telah menyebutkan perceraian beberapa kali sebelumnya, saya tidak pernah setuju untuk itu. Kami tidak punya anak dan istri saya adalah satu-satunya orang yang dekat dengan saya. Setelah mendengar berita itu, saya tidak bisa tidur selama berhari-hari. Saya tidak bisa melepaskan kenangan dan emosi. Saya telah merawatnya, mendengarkan tuntutannya; Apakah saya tidak baik padanya?
Selama hari-hari itu, karma pikiran sangat mengganggu saya, dan kadang-kadang saya mulai menangis ketika saya berjalan. Sangat menyakitkan bagi saya. Kapan pun saya merasa tidak bisa menanganinya lagi, saya memohon pada Guru, “Tolong bantu saya, Guru, saya benar-benar ingin menaklukkan tantangan ini. Saya tidak akan membiarkan kekuatan lama mengalahkan saya dengan cara ini.” Dan pada saat yang sama, saya melafalkan Fa Guru:
“Orang jahat diakibatkan oleh perasaan iri hati, karena ego, karena jengkel, menganggap dirinya diperlakukan tidak adil.
Orang baik selalu bersemi belas kasih di hatinya, tanpa menyalahkan, tanpa kebencian, menganggap penderitaan sebagai kegembiraan.
Sang Sadar tidak mempunyai lagi keterikatan hati, dengan hening mengamati manusia di dunia, yang tersesat oleh ilusi.”
(“Taraf Kondisi”, Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)
Setiap kali saya merasa pikiran saya akan mengembara atau “rasa benci” akan mengganggu saya, saya mengingatkan diri sendiri bahwa itu adalah kesalahan saya dan saya tidak boleh menyalahkan orang lain. Saya seharusnya tidak memiliki rasa benci atau menyalahkan, saya harus melepaskan semuanya. Pikiran saya menjadi lebih damai, air mata saya berhenti, dan saya bisa merasakan bahwa Guru benar-benar tepat di sebelah saya.
Kedamaian Timbul dari Penderitaan
Kata itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan saat anda mengalami kesengsaraan. Saya ingat ada hari libur beberapa hari setelah perceraian, dan saya ingin pergi ke selatan agar merasa lebih baik. Namun, dalam sekejap, sebuah pikiran menghantam saya bahwa waktu itu berharga dan saya seharusnya belajar Fa selama liburan. Hanya Fa yang dapat membantu saya, Fa dapat membantu memperkuat pikiran lurus saya. Ketika saya sampai di rumah dan melihat foto Guru, Guru sangat berbelas kasih. Saya terus pergi belajar Fa, melakukan kegiatan membuktikan kebenaran Fa, dan ke Hong Kong untuk berpartisipasi dalam pawai. Tidak ada yang tahu apa yang saya alami. Jika saya tidak berkultivasi Dafa, saya tidak akan mampu melewatinya.
Karena kami masih memerlukan sedikit waktu sebelum dapat menjual rumah dan karena kami berdua tidak punya tempat tinggal, kami memutuskan bahwa salah satu dari kami akan tinggal di lantai atas dan yang lain di lantai bawah. Kami melakukan beberapa perubahan di rumah untuk membuat akses terpisah.
Saya tidak tahu jenis hubungan takdir seperti apa yang saya miliki dengan mantan istri saya atau hutang macam apa yang masih saya miliki, tetapi saya selalu memperlakukannya seperti keluarga. Mungkin waktu kami sudah habis. Saya meminta maaf kepadanya, “Saya menyesal karena saya belum menjadi suami yang lebih baik dan melakukan apa yang seharusnya saya lakukan. Pada tahap ini dalam hidup anda, Lin dapat membantu anda dengan bisnis anda. Saya harap bisnis anda berjalan dengan baik, dan saya harap anda bahagia dengannya.“
Guru berkata:
“…mencari sendiri sebab dari suatu kekurangan, agar lain kali dapat melakukan dengan baik, sebelum berbuat sesuatu terlebih dahulu mempertimbangkan kepentingan orang lain.” (Ceramah Sembilan, Zhuan Falun)
Saya selalu mengingatkan diri sendiri bahwa saya harus memperbaiki kesalahan yang telah saya lakukan. Hubungan saya dengan istri saya beralih dari suami istri menjadi teman dan akhirnya ke tetangga. Kadang-kadang saya membantunya mengeluarkan sampah atau membawa barang-barang, dan dia juga membawa buah untuk saya. Saya sungguh berharap dia bisa berkultivasi lagi.
Kesimpulan
Suatu hari ketika dalam perjalanan pulang dari belajar Fa, saya merasa santai mengetahui bahwa saya tidak harus menghadapi tekanan di rumah ketika saya kembali. Saya memikirkan semua hal yang Guru alami untuk kita dan bagaimana rekan-rekan praktisi di daratan Tiongkok bekerja sangat keras untuk menyelamatkan orang-orang meskipun menghadapi penganiayaan. Dibandingkan dengan mereka, kesengsaraan saya tidak ada artinya. Terima kasih Guru. Ketika anda mengalami kesengsaraan, jangan lupa mengapa anda mulai berkultivasi, dan jangan lupa tentang tugas seorang pengikut Dafa.