(Minghui.org) Ryan Winkler, pemimpin mayoritas Dewan Perwakilan Rakyat Minnesota, belum lama ini menulis surat kepada pejabat Kota Handan di Provinsi Hebei, Tiongkok, untuk menyatakan keprihatinannya terhadap keselamatan Sun Lanying serta sejumlah praktisi Falun Gong yang masih ditahan di Tiongkok.
Falun Gong atau dikenal sebagai Falun Dafa, adalah metode kultivasi yang terdiri dari latihan lembut dan hidup mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Falun Gong mulai mengalami tekanan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada Juli 1999.
Desakan Agar Keselamatan Sun Terjamin
Sun, seorang wanita berusia 60 tahun, tinggal di Wilayah Guantao, Provinsi Hebei. Pada malam 3 Juni 2019, Li Junshan dari Biro Keamanan Domestik Guantao dan 14 petugas lainnya menerobos masuk kediamannya dan menyita barang-barang pribadi. Li dan petugas lainnya muncul keesokan harinya untuk menangkap Sun, namun Sun sudah melarikan diri dari rumah.
Ryan Winkler pemimpin mayoritas Dewan Perwakilan Rakyat Minnesota
Surat Anggota DPR Ryan Winkler kepada pejabat Tiongkok tentang praktisi Falun Gong, Sun Lanying
Surat Winkler ditujukan kepada Zhang Weiliang, walikota Kota Handan, dan Meng Fanxiong, kepala Wilayah Guantao (Guantao termasuk wilayah Kota Handan).
“Sebagai Pemimpin Mayoritas dari Dewan Perwakilan Rakyat Minnesota, saya prihatin dengan kebijakan pemerintah Tiongkok terhadap praktisi Falun Dafa atau Falun Gong. Saya menulis untuk meminta bantuan anda dalam kasus Lanying Sun, yang putrinya adalah warga negara AS dan tinggal di Minnesota,” tulisnya.
Sementara keluarga Sun khawatir tentang keberadaan dan keselamatannya, Li memasukkan Sun ke dalam daftar "pencarian" kepolisian untuk mengejarnya. Winkler menulis, “Memaklumi putri dan kerabat keluarganya yang sangat khawatir tentang keselamatan dan kesejahteraannya. Melalui surat ini, saya dengan hormat meminta bantuan anda untuk segera mengembalikan Lanying Sun pulang dengan selamat.”
Banyaknya yang Mendapat Manfaat
Sebagai direktur Biro Keamanan Domestik Guantao, Li bertanggung jawab atas penganiayaan praktisi Falun Gong di wilayah ini. Setelah Shi Hongwen ditangkap pada tanggal 20 Januari 2017, Li tidak hanya memeras 30.000 yuan darinya tetapi juga mewajibkan Shi melapor ke polisi setiap hari, bahkan setelah pembebasannya pada tanggal 2 Februari 2017.
Dua praktisi lain, Guo Yuying dan Luo Shuxia, ditangkap pada tanggal 12 Januari 2017, karena membagikan materi Falun Gong. Keduanya ditahan selama delapan hari dan denda 10.000 yuan untuk Guo dan lebih dari 20.000 yuan untuk Luo.
Beberapa praktisi kehilangan nyawa karena penganiayaan. Setelah Li dan petugas lainnya menangkap Hao Yuzhi pada tanggal 16 Juli 2011, mereka menggeledah tempatnya dan membawanya ke Kamp Kerja Paksa Wanita Shijiazhuang. Para penjaga di sana memasukkannya ke sel isolasi dan memukulinya. Ketika kesehatannya memburuk, mereka terus membuatnya bekerja dan menghasut tahanan untuk melakukan kekerasan. Hao meninggal di kamp kerja paksa pada tanggal 6 September 2012, pada usia 58 tahun.
Dalam suratnya kepada pejabat PKT, Winkler ingin hak asasi praktisi Falun Gong dihormati: "Saya menghargai segala bantuan yang dapat anda berikan kepada Lanying Sun dan keluarganya, serta orang-orang yang berupaya mendapatkan hak atas kebebasan berekspresi dan berkumpul sebagaimana diuraikan dalam konstitusi Tiongkok. ”
Tokoh yang Bertanggung Jawab Atas Penganiayaan:
Li Junshan (李俊山), direktur Biro Keamanan Domestik Guantao: + 86-13932067323; Xu Shengjun (徐省军), wakil direktur Departemen Kepolisian Guantao yang bekerja sama dengan Li untuk melakukan penganiayaan: + 86-15832011988
Artikel Terkait dalam Bahasa Mandarin: