Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Berlatih Falun Dafa di Angkatan Darat Taiwan

13 Jan. 2020 |   Oleh seorang praktisi di Taiwan

(Minghui.org) Saya menjadi seorang praktisi Falun Dafa pada Mei 2003.

Walaupun saya tahu pada waktu itu bahwa Falun Dafa sangat baik, saya tidak berpartisipasi dalam kelas ceramah 9 hari atau latihan setempat karena berbagai alasan. Tetapi pada suatu waktu, saya memutuskan untuk belajar Dafa dengan serius, meskipun saya sangat sibuk menulis tesis untuk gelar Master. Saya belajar Fa dan ceramah Guru Li lainnya pada waktu tertentu setiap hari. Secara bertahap saya memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang Fa.

Enam bulan kemudian ketika saya mendapatkan gelar, saya harus menghadapi ujian lain — bergabung dengan tentara. Menurut hukum di Taiwan, semua remaja putra dewasa, kecuali mereka memiliki masalah fisik atau psikologis tertentu, harus mendapat pelajaran ketentaraan. Kehidupan sehari-hari di pusat pelatihan untuk rekrut baru diisi dengan latihan intensif. Saya tidak diizinkan melakukan latihan Falun Gong. Kami bahkan tidak diperbolehkan berbicara hampir sepanjang waktu. Saya berkata pada diri sendiri bahwa jika saya tidak bisa melakukan latihan, saya akan fokus mengultivasi karakter saya. Ada begitu banyak hal yang harus ditanggung di tentara. Pada saat-saat kritis, saya selalu ingat kata-kata Guru Li bahwa saya adalah kultivator. Kita harus bersikap baik kepada orang lain sambil mematut diri dengan standar yang tinggi. Setiap hari saya membaca Zhuan Falun atau berbicara dengan teman-teman sekelas tentang Falun Gong selama setengah jam sebelum tidur. Bagi mereka yang bisa menerima apa yang saya katakan dan menunjukkan minat pada Falun Gong, saya akan meminjamkan mereka Zhuan Falun atau memberi mereka buku.

Setelah dua bulan pelatihan pendahuluan dan tiga bulan pelatihan khusus, saya diangkat menjadi kapten pasukan patroli pantai. Tanggung jawab saya adalah memimpin pasukan dan menjaga para prajurit. Karena tidak ada wakil kapten di unit saya, saya harus mengambil posisi itu juga. Selain itu, saya diangkat ke komite katering. Pada saat yang sama, saya adalah satu-satunya petugas yang bertugas di unit ini, dan saya sibuk setiap hari. Walaupun sebagai seorang kapten, saya memiliki kamar kecil, sepuluh menit pun saya jarang memiliki waktu sendiri sebelum seseorang mengetuk pintu dan berkata, "Kapten, si anu dan si anu mencari anda." Dengan demikian, sebagian besar waktu saya habis. Tetapi saya hanya berpegang pada satu poin: mengultivasi karakter saya.

Saya terus mengingatkan diri sendiri bahwa Guru Li menginginkan saya menjadi orang baik dalam setiap gerak-gerik saya, jadi saya melakukan pekerjaan sehari-hari dengan para prajurit. Setiap kali saya punya waktu, saya berbicara dengan para perwira dan tentara, berusaha mempelajari keadaan keluarga mereka, jika mereka merasakan O.K. di tentara, dan jika mereka mengalami kesulitan. Saya berusaha sebaik-baiknya membantu mereka memecahkan masalah mereka. Pada saat yang sama, saya mengambil kesempatan untuk memperkenalkan Falun Dafa dan memberi tahu mereka tentang penganiayaan Falun Dafa oleh Partai Komunis Tiongkok.

Karena para prajurit masih sangat muda, 20 tahun lebih sedikit, atau hanya remaja belasaan tahun, mudah bagi mereka untuk memahami ketika saya berbicara tentang penganiayaan dan pelanggaran hak asasi manusia. Namun tidak mudah untuk memperkenalkan Dafa kepada mereka. Mereka sering berpikir bahwa Buddha dan dewa adalah sesuatu yang abstrak yang hanya ada dalam legenda.

Saya hanya memberikan buku Zhuan Falun kepada beberapa tentara yang memiliki minat yang kuat dan cukup menerima Dafa, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk memahami sendiri tentang mendalamnya Dafa. Sedangkan untuk orang lainnya, saya memilih untuk berbicara tentang efek ajaib dari Falun Gong dalam menghilangkan penyakit. Mereka suka mendengar cerita itu. Setiap kali saya menceritakan pengalaman saya sendiri kepada mereka, mereka tampak kagum, mereka bisa menerimanya. Beberapa mulai bertanya tentang Falun Gong. Saya berusaha memberi tahu mereka apa yang dikatakan dalam Zhuan Falun. Ada yang mulai memperkenalkan Falun Gong kepada keluarga mereka. Ketika seorang prajurit tertekan atau merasa disalahkan dan marah, saya meluangkan waktu untuk menawarkan kenyamanan dan membantu keadaan. Berdasarkan pada keadaan itu, saya memberitahunya tentang prinsip-prinsip Falun Dafa untuk memberi tahu dia bahwa semuanya ada sebabnya.

Saya bersyukur bisa menyebarkan Dafa di ketentaraan. Saya menyadari bahwa sebagai praktisi Dafa, setiap kata pasti akan berdampak pada orang-orang di masyarakat dan pandangan mereka tentang Dafa dan praktisi Dafa. Berkultivasi karakter setiap saat, memperlakukan setiap orang dengan ramah dalam hidup kita, dan memperhatikan kata-kata, pikiran, dan tindakan kita adalah cara terbaik untuk mengklarifikasi fakta dan membuktikan Fa. Itu alami dan damai, menjangkau jauh ke dalam hati. Ini juga cara untuk menyebarkan kebajikan besar yang Guru Li berikan kepada kita.

Dua bulan sebelum saya meninggalkan tentara, saya ditunjuk sebagai Petugas Konseling, dan tidak harus mengurus begitu banyak urusan rutin setiap hari. Saya punya lebih banyak waktu. Jika tidak ada yang istimewa terjadi, saya akan melakukan empat latihan berdiri selama istirahat makan siang dan meditasi sebelum tidur. Atasan saya memberi perintah untuk memindahkan kantor konseling ke ruangan yang lebih besar dan meminta saya untuk mendekorasi sendiri. Melihat ada dinding kosong tepat di belakang meja dan cat di dinding sudah terkelupas, saya pergi ke Toko Buku Yiqun di Taipei pada hari libur dan membeli poster besar dengan tulisan "Falun Dafa baik." Saya letakkan di dinding tempat catnya terkelupas. Orang-orang yang datang ke ruangan, sebelum berbicara kepada saya, akan melihat poster dan membaca dengan keras, "Falun Dafa baik." Kemudian mereka bertanya, "Apa sebenarnya Falun Dafa itu?" Saya akan mengambil kesempatan untuk mengklarifikasi fakta kepada mereka. Hasilnya, hampir semua orang di pasukan saya mengetahui tentang Dafa dan tahu bahwa Falun Dafa baik.

Suatu malam di bulan Desember, sekitar pukul 10, seorang tentara yang akan meninggalkan tentara datang ke ruang konseling. Dia berkata langsung kepada saya, "Kapten, saya sering mendengar anda menyebut-nyebut tentang Falun Gong, tetapi saya tidak punya waktu untuk bertanya tentang hal itu. Apa sebenarnya Falun Gong itu? Apakah sungguh ajaib? Apa bedanya dengan agama Buddha?" Saya jelaskan secara singkat dan memberinya buku Zhuan Falun. Dia sangat senang dan berkata, "Saya akan segera membacanya."

Pada pukul 12:30 pagi, seseorang berlari ke kamar saya tanpa mengetuk pintu. Itu adalah dia. Dia tampak sedikit heran. Dia masuk, melemparkan dirinya ke kursi, dan berkata, "Kapten, saya belum pernah menemukan sesuatu yang begitu spektakuler."

Keesokan harinya, dia selesai membaca seluruh buku. Meskipun kami berdua akan meninggalkan tentara, kami menggunakan waktu untuk melakukan latihan di Ruang Konseling selama istirahat siang. Kemudian petugas medis juga bergabung dengan kami, sampai kami meninggalkan tentara pada bulan Januari tahun itu.