(Minghui.org) Saya berusia 51 tahun. Saya dulu bekerja di perusahaan milik negara sebagai analis kendali mutu. Beban kerja sangat ringan sehingga saya dan kolega saya menghabiskan banyak waktu mengobrol setiap hari. Saya berkata, "Saya pikir kita menyia-nyiakan hidup kita." Semua orang tertawa. Tidak ada yang menganggap serius perkataan saya. Saya pikir hidup kita seharusnya lebih bermakna. Tetapi baru pada tahun 1999 saya menyadari arti sebenarnya dari kehidupan - setelah saya mulai berlatih Falun Dafa dan membaca buku Zhuan Falun.
Pengalaman Luar Biasa Saya
Tidak lama setelah anak saya lahir pada tahun 1995, saya menderita rinitis kronis, sinusitis dan polip hidung. Lubang hidung saya benar-benar tersumbat dan saya hanya bisa bernapas dengan mulut terbuka. Setiap pagi mulut saya kering. Meskipun itu bukan kondisi serius, sangat sulit untuk diobati. Saya mencoba pengobatan Tiongkok dan Barat tetapi tidak ada yang membantu. Saya menderita sakit perut terus menerus akibat dari semua obat yang saya minum, kesehatan saya terus menurun.
Pada awal 1999, ibu mertua saya berkata, "Setiap hari orang-orang pergi ke rumah tetangga kita untuk berlatih Falun Dafa. Seorang nenek yang lumpuh sebagian selama lebih dari 20 tahun benar-benar pulih setelah berlatih selama beberapa hari. Dia bahkan tidak membutuhkan tongkat. Kamu harus mempelajarinya.” Saya pergi ke sana malam itu dan merasa luar biasa sesudahnya.
Setelah seminggu berlatih, saya merasakan polip hidung saya perlahan menyusut. Beberapa pagi kemudian bibir saya tidak lagi kering dan tidak haus. Lubang hidung saya tidak terhalang dan bisa bernafas. Saya memberi tahu ibu mertua saya dan dia sangat bahagia untuk saya. Suami saya juga secara aktif mendorong saya untuk berlatih Falun Dafa.
Pada tanggal 1 Mei 1999, ketika mengendarai sepeda motor, saya hendak melintasi persimpangan ketika saya melihat taksi. Saya berhenti untuk membiarkan taksi itu lewat lebih dulu tetapi taksi itu malah melambat. Saya berasumsi pengemudi itu membiarkan saya jalan dulu, jadi saya ngegas dan terus melaju. Kami bertabrakan dan pikiran saya menjadi kosong.
Saya terbangun di sisi jalan dikelilingi oleh kerumunan orang. Seseorang berteriak, “Dia hidup! Bawa dia ke rumah sakit.” Seseorang membantu saya duduk. Saya sangat pusing sehingga saya tidak bisa mengangkat kepala. Saya berkata, “Saya baik-baik saja. Anda bisa pergi.” Kerumunan itu perlahan-lahan bubar. Lalu saya mendengar seseorang berkata, "Ayo pergi ke rumah sakit dan memeriksakan diri anda." Ia adalah sopir taksi muda. Saya bisa merasakan kecemasannya, jadi saya berkata, "Saya berlatih Falun Dafa. Saya baik-baik saja. Kamu bisa pergi.” Dia mengangguk dan pergi.
Meskipun saya merasa pusing, saya mengendarai sepeda motor yang rusak ke rumah. Saya menemukan benjolan besar di atas kepala saya. Saya mengabaikannya, berbaring di tempat tidur dan tertidur. Setelah bangun, saya muntah, tidak lagi pusing dan benjolan di kepala saya hilang. Suami saya memperbaiki sepeda motor saya. Tiga hari kemudian saya pergi bekerja. Keluarga saya menyaksikan semua ini, menunjukkan kepada mereka betapa luar biasanya Falun Dafa.
Sepanjang seluruh kejadian, saya merasa Guru sedang mengawasi saya, saya tidak takut dan saya merasa tenang.
Dibawa ke Pusat Pencucian Otak
Pada 2004, karena saya berbicara dengan orang-orang tentang Falun Dafa, seseorang melaporkan saya ke polisi. Saya dibawa ke pusat pencucian otak oleh Kantor 610 kota. Saya dibombardir dengan fitnah jahat tentang Dafa selama 40 hari. Setelah saya dibebaskan, saya kehilangan pekerjaan. Suami saya yang tidak melihat saya selama 40 hari, berkata kepada saya dengan wajah cemberut, "Jika kamu berlatih Falun Dafa, saya akan mematahkan kaki kamu!"
Saya tidak terkejut bahwa saya kehilangan pekerjaan karena perusahaan milik negara tempat saya bekerja harus mematuhi Partai Komunis Tiongkok (PKT). Tetapi perilaku suami saya yang tidak biasa membuat saya bingung. Saya kemudian mengetahui bahwa, ketika dia pergi menemui saya beberapa kali saat saya berada di pusat pencucian otak, dia juga harus duduk mengikuti pencucian otak, sebelum bertemu dengan saya. Kebohongan-kebohongan itu tidak menggoyahkan kepercayaan saya, tetapi mereka benar-benar membuatnya berbalik melawan saya. Dia berkata, “Setiap kali saya pergi menemui kamu, saya takut bahwa saya tidak bisa mengendalikan amarah saya dan bahwa saya akan memukul kamu. Saya tidak berani bertemu kamu.” Cuci otak itu mengubah seseorang yang mencintai saya menjadi seseorang yang membenci saya.
Karena suami saya mengawasi saya dengan ketat, saya tidak bisa belajar Fa atau melakukan latihan. Suami saya membangun peternakan ayam yang dirawat orang tuanya. Untuk tidak membiarkan saya keluar dari pengawasannya, setiap hari dia membawa saya ke peternakan ayam. Ibu mertua saya menangis dan berkata, “Selama 40 hari kamu ditahan, ayah mertua kamu mengkritik saya setiap hari. Penduduk desa mengatakan segala macam hal buruk tentang kamu. Ayah mertua kamu marah dan melampiaskannya pada saya. Itu karena saya memberi tahu kamu tentang Falun Dafa" Saya sangat tertekan. Mereka berada di bawah banyak tekanan karena saya.
Setiap kali saya pergi ke rumah mertua saya, saya membersihkan kandang ayam, menyiapkan makanan ayam, menanam dan memanen tanaman, memasak makanan, dll. Tidak peduli seberapa keras pekerjaan itu atau seberapa lelah, saya tidak mengeluh. Ketika suami saya memutuskan untuk memperluas kandang ayam, saya membantu mengangkut batu bata dari bawah bukit ke atas. Hari pertama baik-baik saja. Keesokan harinya, pundak saya yang sudah merah dan bengkak terasa sangat sakit ketika saya meletakkan kayu pikulan di pundak saya. Darah mengalir keluar dan pakaian saya lengket ke tubuh saya. Saya ingat sesuatu yang Guru katakan:
“Orang baik selalu bersemi belas kasih di hatinya, tanpa menyalahkan, tanpa kebencian, menganggap penderitaan sebagai kegembiraan.” ("Taraf Kondisi” dalam Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I)
Kelelahan fisik dan keluhan di hati saya lenyap seketika.
Suatu hari, suami saya pergi ke luar kota. Sangat jarang bagi saya untuk tidak diawasi, jadi saya mengeluarkan Zhuan Falun dan mulai membaca. Suami saya tiba-tiba kembali. Dia melihat buku itu di tangan saya dan bergegas mengambilnya. Saya secara naluriah memegangnya di tangan saya dan tidak melepaskannya. Dia mendorong saya jatuh, menarik sabuk dari celananya dan mencambuk tubuh, wajah dan kepala saya. Telinga saya berdering.
Saya pusing dan berjongkok di lantai. Darah mengalir di wajah saya membentuk genangan besar di lantai. Saya mendengar suami saya berteriak, "Dia sudah mati!" Saya berdiri dan dengan tenang berkata, "Saya baik-baik saja. Ambilkan saya tisu.” Dia membawakan tisu, saya menekan setumpuk tisu itu ke atas luka dan pendarahan berhenti.
Suami saya menatap saya dan berkata, "Saya akan mengembalikan buku-buku kamu." Dia menyerahkan saya buku-buku Dafa saya dan berkata, "Saya menyembunyikan buku-buku ini ketika kamu ditahan. Kamu bisa memilikinya. Saya tidak akan mengganggumu lagi!”
Kemarahan Ayah Mertua Saya Mencair
Setelah saya mendapat pekerjaan baru, saya sering membeli makanan dan pakaian untuk mertua saya. Selama liburan, saya membawa cucu mereka dan membawa makanan yang mereka sukai dan tinggal bersama mereka. Perlahan-lahan, ekspresi masam ayah mertua saya memudar dan senyum muncul di wajahnya.
Suami saya adalah anak tertua dari tiga bersaudara. Putra adik lelakinya bersekolah di SMP di kota kami, tinggal bersama kami dan pergi ke sekolah bersama putri saya. Saya memperlakukan keponakan saya seolah-olah dia adalah anak saya. Lebih penting lagi, saya memberi tahu dia prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Kami memiliki hubungan yang sangat dekat.
Pada akhir tahun 2014, suami saya sakit dan meninggal. Pembuluh darah di perut ibu mertua saya pecah karena kesedihan. Rumah sakit setempat menolak untuk menerimanya, jadi dia dipindahkan ke rumah sakit provinsi. Dia dalam kondisi kritis dan dokter mengatakan dia perlu segera dioperasi. Dokter meminta bayaran besar. Saya membawa 10.000 yuan yang telah saya tabung untuk membayar utang dan operasi itu berhasil.
Mertua saya ingat setiap hal baik yang saya lakukan untuk mereka. Mereka sering memuji saya di depan orang lain. Abang ibu mertua saya juga mengatakan bahwa orang baik seperti saya benar-benar mustahil ditemukan!
Ibu mertua saya tidak memiliki anak perempuan, jadi dia memperlakukan saya seperti anak perempuannya. Dia mengeluh bahwa dua menantu perempuannya yang lain tidak seperti saya. Saya tersenyum dan berkata, "Saya berbeda dari mereka karena saya berlatih Falun Dafa." "Itu benar!" dia mengakuinya.
Orang tua suami saya dulu malu karena menantu mereka berlatih Falun Dafa. Sekarang tetangga, saudara dan teman-teman kamu semua tahu bahwa mereka beruntung memiliki menantu berbakti yang berlatih Falun Dafa.
Perkebunan Anggur Kecil yang Berkembang
Perusahaan tempat saya bekerja sekarang adalah kilang anggur kecil milik pribadi. Pekerjaan saya adalah menguji kualitas anggur. Pada 2007, ketika saya pertama kali mulai bekerja di sana, pemilik menjelaskan kepada saya tentang situasinya: Perusahaan telah beroperasi selama sepuluh tahun, tidak pernah mendapat untung dan setiap tahun kehilangan uang. Keluarga mereka telah kehilangan semua tabungan mereka dan berutang jutaan. Gudang mereka dipenuhi dengan produk yang telah terakumulasi selama bertahun-tahun.
Pemiliknya menganalisis mengapa bisnisnya berjalan sangat buruk: Masalah terbesar adalah kualitas produk. Mereka telah mengirim dua karyawan untuk pelatihan yang biayanya mahal, tetapi mereka masih belum bisa melakukan pengujian. Laboratorium lengkap, tetapi tanpa orang yang tepat, itu hanya untuk dekorasi. Dia berharap saya bisa membantu. Saya melihat betapa tulusnya pemilik itu dan setuju untuk mengambil pekerjaan itu.
Segera setelah saya mulai bekerja, saya mengatur laboratorium, memeriksa peralatan dan membuat catatan. Dalam seminggu, lab itu rapi, bersih, praktis dan pemiliknya sangat puas.
Laboratorium sekarang berjalan dengan baik, yang berarti bahwa kualitas produk dapat dijamin. Perusahaan mulai memperoleh pelanggan reguler dan mulai menghasilkan keuntungan. Dalam lima tahun, pemiliknya melunasi semua utangnya. Kedua putranya melihat bahwa bisnisnya sedang berkembang, memutuskan untuk kembali dan membantu mengelola perusahaan.
Pada awalnya, pemilik dan keluarganya secara serius salah memahami Dafa karena propaganda PKT. Istri pemilik itu menatap saya dengan aneh, seolah-olah dia sedang melihat monster. Dia pernah menunjuk ke arah saya dan berkata, "Kamu tidak diizinkan mempromosikan Falun Dafa di sini!" Ketika saya memberikan kepada putra sulungnya sebuah CD Shen Yun Performing Arts, dia melemparkannya ke tempat sampah. Putra bungsu dan istrinya sering membuat pernyataan sarkastik tentang saya. Saya tidak berkecil hati, hanya bertekad untuk membuktikan kebenaran Dafa dan menyelamatkan keluarga yang diracuni oleh kebohongan PKT. Guru berkata,
“Setelah para karyawan ini mempelajari Falun Dafa anda, mereka datang bekerja lebih awal dan pulang lebih lambat, dan dengan sungguh-sungguh melakukan pekerjaan, tidak pernah memilih-milih tugas apa saja yang diberikan oleh pimpinan, serta sudah tidak saling berebut kepentingan.” (Ceramah 4, Zhuan Falun)
Saya mengikuti ajaran Guru, bekerja dengan rajin dan menyelesaikan semua tugas yang diberikan kepada saya. Selain bertanggung jawab atas inspeksi produk, saya juga bertanggung jawab atas kualitas kerja seluruh pabrik. Kadang-kadang saya bahkan merawat anak-anak dan memasak makanan.
Ketika suami saya sakit pada tahun 2014, saya memberi tahu pemilik bahwa saya akan mengundurkan diri dan memintanya untuk mencari orang lain. Dia berkata, “Kamu urus suami kamu. Saya tidak akan mencari orang lain. Saya akan mempertahankan posisi kamu. Saya akan membayar kamu seperti biasa walau kamu tidak masuk kerja!” Saya menghabiskan enam bulan di rumah untuk merawat suami saya. Pemilik selalu mengirim menantu perempuannya untuk mengantarkan gaji saya ke rumah tepat waktu. Mereka bersikeras membayar saya meskipun saya mengatakan kepada mereka untuk tidak melakukannya. Pemilik dan keluarganya juga memahami kebenaran dan mengundurkan diri dari PKT.
Karena saya menolak untuk melepaskan keyakinan saya, saya dilecehkan oleh polisi setempat pada hari-hari sensitif. Suatu hari ketika saya tidak di tempat kerja, tiga petugas polisi mengganggu pemilik pabrik. Seorang perwira muda bertanya kepadanya, "Apakah kamu tidak tahu dia adalah seorang Falun Gong?" Pemilik menjawab, "Saya tidak peduli. Dia melakukan pekerjaan dengan baik dan dia orang yang baik. Itu sebabnya saya mempekerjakannya!” Petugas itu terdiam dan pergi.
Tindakan lurus pemilik memberinya berkah. Dalam beberapa tahun terakhir pasaran lesu dan beberapa perusahaan swasta lokal dalam industri yang sama telah tutup satu demi satu. Namun, pabrik kecil kami tidak begitu terpengaruh. Pelanggan kami setia dan keuntungan terus meningkat.
Setelah 20 tahun jatuh bangun, hidup saya tidak dapat dipisahkan dari Dafa. Saya akan terus berkultivasi dengan rajin, mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan lebih banyak orang.