(Minghui.org) Saya adalah anak yang suka memberontak dan menyebabkan sakit kepala yang tak terhitung jumlahnya bagi orang tua saya, yang hidupnya sudah sulit dan stres. Dari waktu ke waktu, kakek dan nenek saya akan berkata kepada saya, “Nak, pertimbangkan orang tuamu. Kamu tidak bisa begitu egois!"
Pikiran saya menjadi jernih dan pikiran lurus saya meningkat setelah saya mulai berlatih Falun Dafa. Ketika saya secara bertahap keluar dari ruang egois saya, saya menyadari bahwa saya sebenarnya telah berkultivasi dengan buruk. Saya pasti telah membuat Guru Li khawatir dan sakit kepala.
Orang sering mengatakan bahwa seorang anak adalah bagian dari orang tuanya. Jadi, seorang praktisi Dafa adalah bagian dari Guru. Mencari ke dalam, saya bertanya pada diri sendiri, “Apakah saya menganggap diri saya seorang praktisi? Apakah saya gigih berkultivasi?"
Saya harus mengakui bahwa, tidak, saya telah menjadi egois dan memegang erat keterikatan manusia. Saya tidak mempertimbangkan Guru.
Guru memiliki kekuatan yang luar biasa, dan Fa menyelaraskan segalanya dan kebijaksanaan tanpa batas. Tetapi terkadang Guru tidak dapat melakukan segalanya untuk kita.
Guru berkata,
“Terhadap prinsip yang berlaku dalam manusia biasa, umumnya Sang Maha Sadar tidak dengan mudah mau mengusiknya, Sang Sadar yang makin tinggi makin tidak ingin merusak prinsip manusia biasa, sedikit pun tidak diusiknya.” (Ceramah 5, Zhuan Falun)
Setiap perbaikan pada jalur kultivasi kita berhubungan dengan sebuah prinsip. Ini adalah Tao yang harus kita sadari, dan Fa yang harus kita patuhi. Seorang praktisi harus menyadari Tao dan bertindak menurut Tao untuk disebut praktisi sejati. Ketika Anda menyadari Fa di tingkat yang lebih tinggi dan mengikutinya dalam hidup anda, gangguan berkurang. Jika anda memegang teguh konsep manusia, penderitaan atau penganiayaan bisa menjadi lebih parah.
Dalam kasus terakhir, kita mungkin memohon kepada Guru untuk meminta bantuan. Tetapi hati Guru sudah terluka, dan Guru menanggung sebagian besar rasa sakit untuk kita. Kita hanya menanggung sebagian kecil dari penderitaan pada tingkat manusia ini. Pada akhirnya, ini adalah penderitaan yang dibebankan pada kita oleh kekuatan lama yang tidak perlu kita tanggung jika kita benar.
Guru menulis,
“Pejamkan mata tidur mendengkur hilangkan kerunyaman di hati
Saat terbangun beribu masalah tak kunjung habis dirisaukan
Langit dan bumi sulit menghalangi jalan pelurusan Fa
Yang berperan menghadang hanyalah hati manusia dari para pengikut” (“Kerunyaman,” Hong Yin III)
Dalam latihan kultivasi, semua masalah dan kerunyaman yang kita hadapi berasal dari keterikatan kita. Jika kita berada dalam penderitaan, kita harus mencari ke dalam untuk menemukan penyebabnya dan segera memperbaiki keadaan yang salah. Paling tidak, kita harus berani menghadapi tantangan seperti pejuang sejati.
Pasif hanya menambah beban Guru. Kita perlu mempertimbangkan Guru selama waktu terakhir ini. Kita harus keluar dari ruang egois dan berpikiran jernih.