(Minghui.org) Dengan rambut putih keabuan dan senyuman yang hangat, Dr. Hu Naiwen memperlakukan para pasien seperti mereka adalah saudara-saudaranya. Dokter asal Taiwan yang terkenal ini membantu para pasien meningkatkan kesehatan mereka dengan mencari sebab fundamental di balik penyakit-penyakit mereka.
Dr. Hu menganggap mengobati para pasien sebagai proses peningkatan karakter dia dan memahami hubungan antara kesehatan dan moralitas.
Hu ambil jurusan biologi di sekolah tinggai dan belajar neurologi dan endokrinologi untuk pasca sarjana. Setelah tamat, dia bekerja di farmakologi. Tempat kerja dia mengirimnya belajar ilmu kehidupan di SRI Internasional, sebuah institut penelitian nirlaba di Amerika Serikat yang didanai oleh Universitas Stanford. Saat dia mengeksplorasi penelitian paling terbaru di perpustakaan institut ini, dia menjadi tertarik dengan hubungan antara akupunktur dan sistem syaraf.
Setelah dia kembali ke Taiwan, terkesan oleh kebijakan yang luas dari kebudayaan Tiongkok dengan 5.000 tahun sejarahnya, dia menyelam ke dalam bidang akupunktur dan pengobatan Tiongkok yang sepenuhnya baru. Pada waktu dia mendapatkan izin praktek pengobatan Tiongkok, dia sudah berusia 40-an.
“Saya memiliki kondisi kesehatan yang buruk sejak kecil. Bahkan ketika saya masih muda, saya memiliki raut wajah yang tidak sehat dan kurang energik. Saya sering mengalami sakit lambung karena perasaan cemas. Pengobatan barat membuat saya minum berbagai suplemen, yang tidak banyak membantu. Setelah belajar pengaobatan Tiongkok, saya mencoba untuk menguatkan diri kembali dengan minum obat Tiongkok. Kondisi kesehatna saya terlihat sudah mencapai kondisi sedikit membaik, tetapi saya tahu dengan jelas saya masih dalam kondisi yang tidak sehat secara keseluruhan,” kata Dr. Hu.
A. Titik Balik
Berharap bisa meningkatkan kondisi kesehatannya, dia mencoba beberapa latihan qiqong. “Saya mencari ke mana-mana dan akhirnya dengar kata “Falun Gong” di sebuah kelas qiqong pada suatu hari, saat saya sudah berusia hampir 50 tahun. Sangat sedikit orang yang tahu mengenai Falun Gong saat itu. Saya terus bertanya ke mana-mana akhirnya bertemu dengan seorang pria lansia yang belajar Falun Gong.”
Dr. Hu menghadiri kelas sembilan hari Falun Gong pada awal tahun 1997 dan menghadiri salah satu kelas ceramah Guru Li Hongzhi pada bulan November di tahun yang sama. Belas kasih Guru Li, kerendahan hati dan sikap lurus dari sang Guru menyisakan kesan yang mendalam bagi Dr. Hu.
”Saya menghadiri ceramah Guru di Sekolah Dasar Kotapraja Sanxing - Taipei dan melihat sikap tenang dan kebaikan dari Guru di tengah suasana yang hiruk pikuk. Guru berulang kali menekankan kita untuk mematut diri pada Sejati-Baik-Sabar di tempat kerja dan terhadap semua kehidupan, mulai dari menjadi orang yang baik dan hidup dengan prinsip tingkat tinggi, mengultivasi diri hingga mencapai kesempurnaan,” Dr. Hu mengingatnya kembali.
Dr. Hu mempraktekkan Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupannya, masalah kesehatannya, termasuk masalah lambung kronis, perlahan-lahan hilang. Dia menjadi lebih energik dan menyadari bahwa kebijakannya tumbuh. Dia menjadi lebih memahami buku-buku medis klasik yang ditulis dalam bahasa kuno yang rumit.
“Hingga setelah saya belajar Falun Dafa, saya baru menyadari kebijaksanaan dari peradaban Tiongkok kuno, akupunktur, pengobatan Tiongkok dan lainnya sesungguhnya lebih maju dari ilmu pengobatan Barat yang paling maju, dan Falun Dafa jauh melampaui semua ini. Itu bukanlah qigong atau agama. Itu adalah latihan kultivasi, medan mendalam dengan sejarah panjang di dalam peradaban manusia.”
Dr. Hu sadar bahwa Falun Dafa dengan jelas mengungkapkan prinsip-prinsip yang mengatur alam semesta dan semua kehidupan. Melalui kultivasi berkelanjutan, dia mengamati hubungan langsung antara peningkatan karakter dan kesehatan seseorang.
Berbagai Penyakit Hilang Dengan Peningkatan Karakter
Dr. Hu memiliki pengalaman menarik dengan seorang pasien setelah dia mulai berkultivasi Falun Dafa.
“Dia memberitahu saya bahwa dia adalah orang Kristen dan berdoa setiap hari. Saya bertanya padanya apa yang dia katakan dalam doannya. Dia berkata mengaku pada Tuhan mengenai marah pada hari ini dan bertengkar dengan orang lain pada hari yang lainnya,”
Kata-katanya mengingatkan Dr. Hu kepada apa yang Guru Li telah katakan,
“Ada yang berkata: “Sabar ini sulit diwujudkan, karena tabiat saya tidak baik.” Jika bertabiat tidak baik, kan dapat diperbaiki, praktisi Gong harus dapat bersabar.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)
Dr. Hu menyadari bahwa membuka hatinya adalah kunci meningkatkan kesehatannya. “Saya memberitahu wanita itu, “Pengakuan dosa” kita ada dua langkah, mengakui kesalahan dan menyesalinya. Ia tidak akan berguna jika anda hanya mengakuinya tetapi tidak menyesalinya dan tidak memperbaiki diri sendiri.” Wanita itu menerima kata-kata saya dan berlinang air mata. Dia kembali dengan hadiah terima kasih di hari berikutnya dan memberitahu saya bahwa dia telah membuang kebiasaan dia yang sering marah. Dan penyakitnya sembuh semua! Ini adalah kisah nyata yang membuktikan pada saya bahwa penyakit itu adalah bukan apa-apa saat kita mempraktekkan prinsip-prinsip Falun Dafa,” katanya.
Berbagai penyakit yang berasal dari hati dan berubah seiring pikiran kita berubah, katanya. Kunci melepaskan diri dari penderitaan adalah meningkatkan tingkatan pikiran kita dan melenyapkan semua keterikatan kita.
“Menurut teori pengobatan Tiongkok, sejumlah penyakit, termasuk kanker, bisa akibat dari beban emosional, seperti perasaan gembira yang berlebihan, marah, cemas, sedih, panik dan takut,” kata Dr. Hu. “Naik turunnya emosi-emosi ini adalah karena keterikatan hati seseorang pada nama dan harta, dan mereka termanifestasi dalam tubuh kita sebagai penyakit. Saat pasien-pasien saya memberitahu saya gejala-gejala mereka, saya memberitahu mereka gejala-gejala ini adalah diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat di tingkat rendah. Jika mereka bisa berpikir di tingkatan yang lebih tinggi dan melepaskan keterikatan hati mereka, penyakit-penyakit mereka akan hilang.”
Dr. Hu menceritakan kembali sebuah pengalaman pribadi berurusan dengan penyakit untuk memperlhiatkan bagaimana pikiran seseorang memainkan peran krusial.
“Suatu hari, saya bangun dan menemukan bahwa saya tidak bisa menggerakkan salah satu tangan saya dan salah satu kaki saya. Keduanya terasa kesemutan dan lemah. Ini sungguh situasi yang buruk menurut pengetahuan medis saya. Saya awalnya benar-benar cemas, tetapi saya berusaha sebaik mungkin melenyapkan perasan itu dan menangis, “Guru, tolong selamatkan saya!” Setelah mengulang ini untuk beberapa saat, semua gejala saya hilang.”
Saat gejala-gejala ini timbul kembali kemudian, Dr. Hu teringat dengan apa yang Guru Li katakan:
“Utang harus dibayar, oleh karena itu dalam perjalanan Xiulian mungkin akan terjadi peristiwa yang berbahaya. Namun ketika terjadi peristiwa semacam ini, anda tidak akan merasa takut juga tidak akan membiarkan anda benar-benar timbul bahaya.” (Ceramah Tiga, Zhuan Falun)
Dia memberitahu dirinya sendiri bahwa dia akan baik-baik saja dan melewati cobaan-cobaan ini.
Dr. Hu tercerahkan bahwa penghalang besar dalam jalur kultivasi adalah untuk menguji keyakinan lurus praktisi, dan para praktisi harus mengingat pada Guru dan Dafa tak peduli betapa buruknya situasi mereka. Dia berkata, momen pertama ketika menghadapi ujian secara jelas merefleksikan Xinxing seseorang (kualitas moral), pikiran lurus dan tingkat keyakinannya.
Percaya pada Dafa dan Mencari Ke Dalam
“Seorang pria muda pernah datang pada saya setiap minggu. Dia selalu merasa dingin dan dia bahkan menutup jendela-jendelanya. Saya memberitahu dia obat tidak bisa membantu dan dia lebih baik mencoba berlatih Falun Dafa. Dia mengikuti nasehat saya. Pada hari kedua di workshop sembilan hari, dia mulai berkeringat, dan masalah-masalah kesehatannya hilang. Dia tidak pernah kembali berkonsultasi dengan saya lagi.
“Seorang pasien lupus saya pernah terbang dari Taiwan untuk berkonsultasi dengan saya setiap minggu. Suatu hari, saya bertanya padanya apakah dia ingin tinggal di Taipei selama sembilan hari untuk menghadiri sebuah workshop Falun Gong. Dia setuju. Setelah workshop ini, dia menjadi sehat dan tidak pernah perlu bertemu saya lagi, beberapa pasien tidak ingin mencoba karena mereka tidak bisa melepaskan pikiran mereka atau agama mereka, dan mereka terus bergulat dengan penyakit mereka selama 20 tahun.”
Mentalitas berbeda akan membawakan hasil yang berbeda, dia kemukakan berdasarkan pemahaman Fa-nya.
Dr. Hu bertanya pada dirinya sendiri, “Kenapa pasien ini bisa terkena penyakit ini? Keterikatan hati apa yang dia miliki? Apakah saya memiliki keterikatan hati yang sama?” Setelah mengobati ratusan pasien, Dr. Hu akan menanyakan dii sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti ini ratusan kali. Dia mengganggap proses mengobati pasien sebagai proses mengultivasi diri sendiri.
Dr. Hu kini berusia 70-an. Dia telah membuat banyak video edukasi medis, menulis buku-buku, dan memberikan pengajaran selama bertahun-tahun. “Saya tidak melakukan semua ini untuk uang maupun reputasi,” katanya. “Semuanya yang telah saya lakukan adalah agar orang-orang menemukan koneksi mereka dengan Falun Dafa dan mengetahui bahwa Falun Dafa adalah baik.”