(Minghui.org) Seorang warga Urumqi, ibu kota dari Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang, baru-baru ini ditangkap karena keyakinannya terhadap Falun Gong, sebuah latihan watak-raga yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999. Beberapa anggota keluarga Yan Yuqin [perempuan], yang tidak berlatih Falun Gong, juga menjadi target pihak berwenang.
Sekelompok petugas membobol masuk ke rumah Yan pada tanggal 29 September 2020. Mereka menggeledah tempatnya dan menyita sekotak buku Falun Gong. Suaminya, yang tidak berlatih Falun Gong, juga ditangkap.
Keesokan paginya, polisi mengganggu saudara perempuan Yan dan menggeledah tempat tinggalnya. Pada malam hari, putra Yan dan kekasihnya ditangkap. Polisi menginterogasi mereka dan bertanya tentang informasi pribadi mereka, namun menolak untuk memberikan informasi terbaru mengenai kasus Yan.
Beberapa hari berikutnya, polisi mengganggu saudara perempuan dan saudara laki-laki Yan, membuat tekanan mental yang sangat besar bagi mereka.
Keluarga Yan pernah satu kali pergi ke kantor polisi untuk bertanya mengenai kasusnya. Mereka menunggu sepanjang pagi, namun polisi menolak untuk bertemu dengan mereka atau menyediakan informasi apa pun kepada mereka.
Yan dipindahkan ke fasilitas penahanan yang dikelola oleh Kantor 610 Distrik Tianshan, sebuah badan di luar hukum yang dibuat untuk menganiaya Falun Gong, pada tanggal 4 Oktober. Tidak jelas apakah suaminya masih ditahan atau tidak.
Selama 20 tahun terakhir, Yan telah berulang kali ditangkap dan ditahan karena keyakinannya. Dia menjalani tiga tahun penjara. Sebagai tambahan atas penahanannya, dia menderita kerugian finansial yang sangat besar. Penganiayaan merusak kesehatannya, dia menderita kanker payudara dan menjalani mastektomi.