(Minghui.org) Seorang pensiunan guru SMA berusia 74 tahun dipukuli dan dianiaya oleh polisi karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan pikiran-tubuh yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999. Istri Lei Zhengxia juga ditangkap karena berusaha menghentikan polisi dalam menangkap suaminya.
Lei dan istrinya Li Weiqun adalah penduduk Chongqing. Mereka pergi ke Kota Xi'an, Provinsi Shaanxi awal tahun ini untuk membantu putri mereka merawat bayinya yang baru lahir.
Enam petugas mendobrak masuk ke rumah putri Lei sekitar pukul 10 pagi tanggal 4 September 2020. Karena Lei menolak upaya polisi dalam menangkapnya, tiga petugas mendorongnya ke sofa, memborgol tangannya ke belakang punggung, dan melepas kacamatanya. Dua petugas lain menyeretnya keluar dan mendorongnya ke dalam mobil polisi. Salah satu sepatunya jatuh selama upayatersebut.
Saat Li mencoba menghentikan polisi dalam menangkap suaminya, dia juga didorong ke tanah. Polisi memborgol lengan kanannya dan juga membawanya ke kantor polisi.
Putri pasangan itu, yang sedang menggendong bayi yang berusia sepuluh bulan, berusaha menghentikan polisi agar tidak memukuli ibunya. Baik dia maupun bayinya ketakutan dan menangis.
Setelah pasangan lansia tersebut dibawa ke Kantor Polisi Kaiyuanlu, Wang Guoqing, seorang petugas berusia 24 tahun, merobek foto pencipta Falun Gong, yang disita dari Lei, dan secara verbal melecehkan dia dan Falun Gong.
Polisi kemudian membawa pasangan itu ke ruang interogasi. Petugas Wang memborgol Lei dan berusaha memaksanya membubuhkan sidik jari pada catatan interogasi. Ketika Lei menolak bekerjasama, Wang mendorongnya ke sudut ruangan, meninju dadanya, memukul lehernya dengan ujung tangan, dan membenturkan kepalanya ke dinding. Wang juga berusaha menyerang kaki Lei dengan lututnya, tetapi dihentikan oleh Li.
Wang berbalik, menjambak rambut Li dan berusaha memukulinya. Dia berteriak padanya, "Beraninya kamu!" Wang melepaskan rambut Li, dan meraih pelat karet dan memukulnya dengan keras ke tangan Lei yang diborgol. Dia pergi setelahnya, meskipun pergelangan tangan Lei berdarah karena pukulan itu.
Pada sore hari, polisi menginterogasi Li dan membebaskannya sekitar pukul 6 sore
Lei dibawa ke rumah sakit pada malam hari untuk pemeriksaan fisik. Polisi menginterogasinya lagi setelah kembali. Dia tetap menolak untuk menandatangani catatan interogasi.
Setelah 35 jam ditahan, Lei dibebaskan sekitar jam 9 malam keesokan harinya. Polisi tidak melepaskan borgolnya sampai saat itu.
Lei telah ditangkap dan ditahan berkali-kali sejak rezim komunis memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999. Ia ditangkap pada musim panas tahun 2008 karena memasang antena parabola untuk penduduk setempat. Polisi dengan beringas memukuli perut, dada, dan bagian vital lainnya dari tubuhnya. Banyak organ dalamnya rusak parah, dan perutnya pecah.
Lei ditangkap lagi pada tanggal 2 April 2009 dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara setelah ditahan selama tujuh bulan.
Laporan terkait dalam Bahasa Inggris
Agents from the Shapingba 610 Office in Chongqing Abuse Mr. Lei Zhengxia and His Wife
Retired Teacher from Zhongqing City Sentenced to Three Years in Prison
Thirteen-year-old Adopted Daughter: "Please Help Rescue My Father!"
CCP Escalating the Persecution of Falun Gong Using the Excuse of Hosting the Olympics