Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Bagaimana Praktisi Mengatasi Penderitaan: “Saya Tidak Menyesal!”

25 Okt. 2020 |   Oleh praktisi di Tiongkok

(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998. Mulai saat itu, saya terus belajar Fa dari buku Zhuan Falun yang berharga setiap hari; berusaha keras menjadi orang baik yang sesuai dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar; dan memperbaiki karakter saya menjadi seorang yang selalu memikirkan kepentingan orang lain sebelum diri sendiri.

Namun, Partai Komunis Tiongkok (PKT) tidak menginginkan kami menjadi orang baik. Mereka menganiaya Dafa secara kejam, menyebabkan banyak praktisi ditangkap secara ilegal, dijatuhi hukuman penjara, bahkan dianiaya hingga meninggal.

Pada 28 Juni 2016, saya ditangkap dan dibawa ke pusat penahanan. Saya menggunakan setiap kesempatan untuk memberitahu tahanan lain tentang fakta kebenaran Falun Dafa dan banyak manfaat dari berkultivasi.

Memperoleh Rasa Hormat dari Tahanan Lain

Saya berbicara dengan seorang tahanan tentang kebaikan Dafa dan mencoba meyakinkannya untuk mundur dari PKT agar ia selamat. Dia tidak percaya pada saya.

Pada waktu makan, para tahanan diharuskan duduk bertatap muka. Dia duduk di hadapan saya dan biasanya mengeluh sakit perut saat makan nasi.

Saya selalu memilih roti kukus untuk sarapan, jadi saya memberinya roti sebagai ganti nasinya. Saya juga membiarkan dia makan hidangan utama saya, sementara saya hanya minum supnya.

Suatu kali, ketika saya memberinya roti untuk makan malam, dia mulai menangis dan berkata, “Kamu sangat baik. Saya setuju dengan perkataan kamu sebelumnya."

Saya bertanya, "Apa yang kamu pahami?" Dia berkata, “Karena kita berdua makan bersama, saya menyadari bahwa kamu berbeda dari tahanan lainnya. Kamu baik pada semua orang. Saya adalah anggota PKT, jadi saya mundur! Beberapa orang memberi tahu saya tentang hal itu sebelumnya, tetapi saya tidak berhenti, saya juga tidak percaya itu penting. Tapi karena sikapmu, sekarang saya percaya."

"Ini bukan tentang seberapa baiknya saya," sela saya. “Guru Li mengajarkan kami untuk hidup seperti ini. Kami harus mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu agar menjadi orang yang tidak mementingkan diri sendiri.”

Saya secara ilegal dijatuhi hukuman tiga tahun di penjara provinsi wanita, yang terkenal kejam dan sering membual karena berhasil "mengubah" pengikut Dafa.

Jika praktisi tidak "berubah", mereka tidak diizinkan untuk tidur atau memiliki alas tidur apa pun. Mereka seringkali tidak diizinkan menggunakan toilet. Dan ketika mereka di sana, tidak ada kertas toilet.

Mereka juga dilarang mencuci baju dan dipaksa berdiri atau duduk di bangku kecil dalam waktu lama. Semua tahanan di sel diperintahkan untuk memantau praktisi.

Belas Kasih Saya Mengesankan Para Penjaga

Setelah tiga bulan, saya dipindahkan ke bangsal lain. Dalam perjalanan kembali dari kunjungan pertama saya dengan keluarga, saya ingin mengklarifikasi fakta kepada kapten penjara.

Ketika saya tidak tahu bagaimana memulainya, kapten bertanya mengapa saya berlatih Falun Dafa. Ketika saya mendengar ini, saya tahu Guru Li ada di samping saya. Guru tahu segalanya di hati saya dan mendorong saya untuk mengatakan yang sebenarnya.

Saya berkata kepadanya, “Saya menderita berbagai macam masalah kesehatan dan pergi ke banyak rumah sakit. Tetapi tidak kunjung sembuh, bahkan sampai akhirnya saya sudah mempersiapkan pemakaman saya. Ketika saya diperkenalkan dengan Falun Dafa, setelah mulai berlatih, saya tidak minum obat apa pun sebaliknya saya sembuh total.”

“Banyak orang tidak mampu membayar biaya medis, dan penyakit mereka seringkali tidak dapat disembuhkan. Jadi saya tahu itu adalah kewajiban saya untuk memberi tahu orang lain tentang Falun Dafa. Tapi kemudian saya ditangkap oleh polisi dan dibawa ke sini. Sangat sulit menjadi orang baik!"

Kapten bertanya apakah keluarga saya keberatan dengan saya berlatih Falun Dafa. Saya berkata, “Keluarga saya sangat mendukung. Mereka melihat saya sebelum dan sesudah saya berlatih Falun Dafa. Mereka semua bersyukur bahwa Dafa telah menyelamatkan hidup saya.”

Kapten tersenyum. Dia memahami fakta kebenaran dan mengatakan kepada saya bahwa semua praktisi adalah orang baik.

Setelah itu, saya bangun pagi-pagi sekali untuk melakukan latihan Falun Dafa dan memancarkan pikiran lurus.

Suatu kali kami diminta untuk menulis "laporan pemikiran." Saya menolak untuk menulisnya dan mengatakan kepada kepala sel bahwa saya tidak bersalah atas apa pun, jadi itu tidak ada hubungannya dengan saya.

Dia bilang dia bisa menuliskannya untuk saya dan saya hanya perlu menandatanganinya. Saya berkata, "Saya juga tidak akan menandatanganinya. Tidak baik bagi anda jika saya melakukannya, karena itu berarti anda berpartisipasi dalam penganiayaan. Pada akhir penganiayaan ini, setiap orang yang berpartisipasi di dalamnya akan diganjar oleh hukum!" Dia melaporkan ini ke kaptennya.

Saya terus memancarkan pikiran lurus dan kapten tidak pernah mengatakan apapun tentang saya.

Suatu kali, seorang praktisi di tim lain dimaki dan dilecehkan. Dia dipaksa untuk berdiri dan tidak diizinkan duduk di bangku saat dia bekerja.

Saya ditempatkan dekat dengan timnya, jadi saya berdiri dan memberi tahu empat praktisi di tim kami untuk memancarkan pikiran lurus bersama untuk melenyapkan unsur-unsur kejahatan yang menganiaya rekan praktisi kami.

Segera setelah kami memancarkan pikiran lurus, para tahanan yang memaki dia pergi. Setelah itu, kami memancarkan pikiran lurus untuk setiap praktisi yang dianiaya dan fokus mencegah tahanan lain melakukan lebih banyak kejahatan.

Suatu hari, kapten meminta saya untuk menulis apa yang disebut "Pernyataan Jaminan" (untuk melepaskan Falun Dafa) sehingga saya dapat mengajukan pengurangan hukuman dan pulang tiga bulan lebih awal.

Saya tahu administrator korup telah menginstruksikan kapten untuk membujuk saya seperti ini untuk menguji keyakinan teguh saya pada Dafa. Saya mengatakan kepadanya, “Terima kasih atas kebaikan anda. Saya tidak akan menulisnya. Saya akan pulang pada saat saya harus pulang!"

Kapten mengatakan kepada saya apa yang saya tulis terakhir kali adalah pengakuan palsu. Saya berkata, “Saya pernah melakukan kesalahan ketika anda memaksa saya untuk menulis itu. Saya tidak bisa melakukannya untuk kedua kalinya. Dafa telah menyelamatkan hidup saya, tetapi saya berkata Dafa tidak baik. Saya melawan hati nurani saya. Bisakah anda melakukan itu?”

Kapten kemudian membiarkan saya kembali ke tim saya. Saya tidak tahu alasannya, tetapi saya sangat bahagia. Ketika saya kembali dari kerja pada malam hari, saya menyadari bahwa saya telah melakukan hal yang benar.

Guru menyemangati saya dan jiwa utama saya (diri saya yang sebenarnya) merasa bahagia.

Putri-putri Saya Diberkati

Hukuman saya yang tidak adil berakhir pada Juni 2019. Ketika kembali ke rumah, saya mengetahui bahwa suami saya, yang telah dipenjara selama tiga tahun, telah berhenti berlatih setelah dia dibebaskan.

Tidak hanya itu, putri bungsu saya dirawat di rumah sakit hanya beberapa hari setelah saya ditangkap dan dikirim ke pusat penahanan. Dia didiagnosis menderita uremia (kadar ureum di dalam tubuh yang sangat tinggi).

Dia dirawat di rumah sakit sebanyak lima kali dalam tiga tahun dan terus menjalani cuci darah. Kami menjual rumah besar kami dan membeli yang kecil agar kami dapat membayar biaya pengobatannya. Kini kami hampir kehabisan uang. Suami mengeluh tentang saya dan menyebut saya bodoh, mengatakan saya akan dianiaya jika terus bersikeras berlatih Falun Gong.

Dia bahkan mengusir saya dan sering membuat masalah bagi saya. Penderitaan di hati saya sulit dilukiskan. Kemudian saya teringat bahwa tidak ada yang keliru dengan berkultivasi di jalan lurus. Partai Komunis Tiongkok yang jahat hanya ingin memusnahkan manusia!

Putri bungsu saya menghibur saya, berkata, “Ayah sedang membantu ibu berkultivasi! Ibu, apakah ibu menyesal berkultivasi Dafa?”

“Saya tidak menyesal. Ini hal yang paling benar yang pernah saya lakukan! Saya mengetahui makna kehidupan, dan saya merasa bahwa saya adalah orang yang paling beruntung dan paling bahagia di dunia, tidak ada yang lain!"

Beberapa hari kemudian, rekan praktisi mengirimi saya buku-buku Dafa dan musik latihan. Saya belajar Fa dan melakukan latihan setiap hari, termasuk "Metode Berdiri Memancang Falun” selama satu jam.

Setelah belajar Fa, saya mulai mencari ke dalam. Suami telah menanggung banyak penderitaan selama tiga tahun saya ditahan dan dianiaya. Dia harus menjadi ayah sekaligus ibu, dan putri bungsu kami dirawat di rumah sakit sebanyak lima kali. Dia juga membawa anak-anak mengunjungi saya setiap bulan.

Setiap kunjungan, dia tampak gembira, karena dia tidak ingin saya melihat betapa sulit hidupnya. Saya benar-benar perlu berterima kasih padanya; apa lagi yang bisa saya keluhkan?

Dalam proses mengubah diri sendiri, suami juga berubah. Dia berkultivasi Dafa lagi. Putri bungsu kami juga mengalami banyak kemajuan dengan belajar Fa dan latihan Gong.

Dia sekarang sudah bisa mengurus diri lagi. Ketika saya pertama kali pulang, dia tidak bisa menaiki tangga ke lantai lima. Dia sekarang bisa keluar dan membeli bahan makanan.

Putri sulung saya mengalami dua kali keguguran dalam tiga tahun. Saat saya dan ayahnya dianiaya, dia hamil lagi. Dia tidak hanya harus menjaga adiknya yang dirawat di rumah sakit, tetapi juga berusaha mendapatkan pengacara untuk mewakili kami.

Pengacara mengatakan kepada saya, “Putri ibu sangat baik. Dia pergi ke pengadilan beberapa kali pada hari-hari bersalju meskipun dia hamil!” Hakim tidak punya nyali untuk melihatnya.

Putri saya juga pergi ke kantor polisi dan meminta barang-barang yang dicuri dari rumah kami dan mengambil komputer saya.

Sekolah tempat putri sulung saya bekerja menyuruhnya membayar iuran Partai. Dia berkata, "Saya tidak ingin menjadi anggota PKT. Saya ingin mundur! Ibu saya ditangkap karena berlatih Falun Dafa. Saya ingin mundur!"

Sekolah menyuruhnya untuk menulis aplikasi mundur dari PKT, dan dia benar-benar menulis pernyataan publik. Setelah mundur dari PKT, putri saya melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat.

Seluruh keluarga kami sangat bahagia. Saya bertanya padanya,"Tahukah kamu bahwa ini adalah berkah karena mendukung ibumu berlatih Dafa?"

Dia menjawab, “Ya, saya tahu. terima kasih, Guru Li! Terima kasih, Falun Dafa!”